Eps 6: C.R.A.Z.Y

62 4 1
                                    


Setelah kemarin aku melewati hari yang berat dengan bertemu sosok seperti pacarku yang telah berada di surga, akhirnya aku berziarah ke makamnya bersama dengan ibunya. Ini adalah aktivitas yang kami lakukan setiap bulannya. Aku pun menjemput Ibu Tommy di rumahnya. Beliau hanya tinggal sendirian, maka dari itu aku sering mampir untuk menemani dia.

Sesampainya di tempat pemakaman umum, kami tidak lupa untuk membeli bunga untuk ditabur di atas makam Tommy. Akhrinya kami sampai ke makam Tommy dan berdoa terlebih dahulu sebelum menaburkan bunga.

" Flo, makasih ya. Selama ini cuman kamu yang nemenin tante kesini." Ucap Ibu Tommy sambil menabur bunga." Pasti Tommy senang banget setiap bulan kita selalu kesini ya."

Aku tersenyum. "Iya tante, ngga apa-apa kok. Ini biar Tommy juga ngga ngerasa kesepian."

" Flo, kamu ini udah kerja. Sudah jadi wanita karir yang hebat. Sudah waktunya bukan untuk menikah?"

Aku terdiam. Ini bukan pertanyaan pertamaku, tetapi pertanyaan yang selalu ada di setiap acara keluarga atau reuni bersama teman-teman. Aku terdiam karena hatiku masih belum siap untuk menerima seseorang yang baru. Mungkin aku adalah wanita terbodoh di dunia karena tidak bisa moveon selama 6 tahun. Tapi mau bagaimana lagi? Aku belum siap.

"Ah tante, belum ada yang cocok buat aku."

Ibu Tommy berjalan mendekatiku dan mengusap punggungku. "Tante tahu, kamu masih belum bisa lupain Tommy. Tapi tante mau kamu juga mulai membuka hati. Tommy juga pasti ikhlas buat kamu, apalagi dia pasti senang kalau kamu juga senang. Kamu sudah seperti anak tante, Flo. Umurmu sudah siap dan saatnya untuk menerima orang baru. Tante pasti bakal mendukung kamu."

Aku memeluk Ibu Tommy. Memang benar, beliau sudah seperti ibuku sendiri dan aku merasa kasih sayang beliau yang tulus untukku, karena dia tahu, aku sangat sayang pada Tommy sampai sekarang.

Mungkin perkataannya memang benar. Sudah saatnya membuka hati, karena Tommy pasti mengerti.

Tommy, ngga apa-apa kan kalau ada yang menggantikanmu?

~~~~

Kembali ke rutinitasku setiap hari, yaitu bekerja di kantor. Aku bangun pagi seperti biasa, memasak sarapan seperti biasa, dan juga bersiap-siap menuju kantor seperti biasa. Bahkan tidak kusangka hari ini rambutku sedang hair goals. Sudah kuduga, ini pasti hari keberuntunganku.

Aku berjalan menuju mobilku yang baru saja selesai di servis dan langsung menuju kantor. Di dalam mobil aku langsung menyalakan lagu favoritku untuk menemaniku sampai ke kantor. Apalagi hari ini cerah sekali, benar-benar hari keberuntunganku!

Sesampainya di kantor, aku memakirnya mobilku, berjalan menuju lift, tidak lupa untuk absen pagi, dan langsung menuju ke ruanganku. Aku melihat agendaku hari ini dan tidak ada jadwal rapat, hanya sekedar mengisi berkas-berkas biasa. Uhh, begitu santainya hari ini. Apalagi ditandai dengan notifakasi dari Line yang ternyata adalah voucher diskon Starbucks buy 1 get 1. Pulang kantor aku harus mampir ke Starbucks dulu!

Tiba-tiba ada yang mengetok ruanganku. Aku langsung meminta orang tersebut untuk masuk, kukira dia Joanna,tapi ternyata hanya office boy, Mas Ucup sambil membawa kopi.

"Kenapa mas? Perasaan saya belum pesen kopi deh."

"Eh.. ini neng, tadi ada yang nyuruh saya kasihin ini kopi buat eneng."

"Dari siapa?"

"Eh.. ngga tau saya juga. Tadi pas saya sampai dapur, cuman ada kopi ini terus disebelahnya ada kertas tulisannya 'untuk Mas Ucup, kasihin kopi ini ke ruangan Ibu Florinca' gitu neng."

Stay & ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang