Ini Perih! (2)

72 8 0
                                    

Aku sudah tak kuat lagi, rengkuh aku!

***
"Selanjutnya, gue liat Lingga." Haza menundukkan kepalanya. "Dia lagi bareng sama Sonya, lagi ketawa. Mereka keliatan bahagia." Haza menghela nafasnya pelan. Matanya mulai berkaca-kaca. "Bahkan buat senyum ke gue aja dia enggan, padahal tatapan kita sempet ketemu tadi. Sakit! Perih!" Haza menumpahkan butiran butiran bening yang sudah menumpuk di sudut mata Haza.

"Ngga papa kalo mau nangis. Tumpahin semuanya!" tangan Selena mulai merengkuh tubuh Haza.

"Walaupun gue belum pernah ngerasain apa yang lo rasain sekarang, tapi gue tau. Ini sakit, bahkan sakit banget. Tapi Haza yang gue kenal, Haza yang kita kenal, bukan cewek lemah!" Adele menepuk pelan pundak Haza.

"Haza kuat! Haza kan titisannya sumo. Tahan banting!" ucap Ariana semangat.

"Titisanya sumo mah Adele yang bulet." Meghan menggerakkan tangannya seolah- olah menggambar sebuah bulatan yang besar.

"Gue mulu deh! Biasa lahh orang cantik mah banyak yang nge-judge." jawab Adele dengan PD-nya.

"Cantik darimana? Bulet yang ada Del!" Karin tak mau kalah.

"Sirik ae lo ting!" Adele memelototi Karin.

"Ting?" tanya mereka serentak.

"Iya "ting" BITING!" Adele tertawa puas.

"Sirik ae lo! Bilang aja kalu mau kurus kek gue! Manggil gue biting segala!" Karin mengibaskan rambutnya.

"Iye! Gue pengen kurus! Puas lo?" Adele mulai sewot.

"Puas banget!" kini Karin yang tertawa puas.

"Eh curut! Debat ae lo berdua. Kasian nehh Haza lagi gegana." Ariana menoyor kepala Adele dan Karin pelan.

"Nggak inget sama kata uztadzah Meghan?" Selena menimpali.

"Kata yang mana?" Adele bingung.

"Kata yang mana uztadzah Meghan?" suara Selena terdengar sangat lembut.

"Anjuu! Gue kira lo inget nyet!" Meghan melempari Selena dengan bantal. "Nggak usah pada ribut, nggak baik, kalian udah bukan bocah lagi. Nggak pantes diliat. Malu sama umur." Meghan mengingatkan.

"Ooooo yang ituu?" Adele mencoba mengingatnya.

"Udah inget kan?" tanya Selena dengan senyum manisnya.

"Enggak!" Adele menggeleng kepalanya.

"Dasar curut! Udah ketularan Haza lo yaa? Telmi bet dahh." Meghan menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa gue dibawa-bawa nyet!" Haza membuka suaranya yang terdengar serak.

"Nyettt! Dipanggil Haza nohh! Nyet siapa Za?" Ariana berteriak.

"Ariariiiiiiiiiiii!!!!" mereka berlima meneriaki Ariana.

"Kenapa?" jawab Ariana santai.

"Virus telminya Haza sudah menyebar. Semoga aja nggak sampai ke gue deh." ucap Selena sambil menghadap ke atap.

"Terus terus terus aja, salahin gue aja terus. Apa salah hamba YaAllah.." Haza pura-pura terisak lagi.

"Salah lo? Lo mau tau salah lo? Salah lo ituuuu bisa cinta sama Lingga." ucap Karin dengan bangganya.

"Kalau itu mah bukan salah lagi Rin, tapi udah jadi penyakit! Udah disakiti aja masih tetep cinta." ucap Ariana sinis.

"Sirik ae lo jones lumutan!" Haza mengerucutkan bibirnya. "Makasih yaa kalian."

Heart LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang