Disini, kembali kau hancurkan ingatan yang seharusnya ku lupakan
***
"Huh! Capek gue!" kata Haza sambil menyenderkan tubuhnya ke salah satu meja kantin favoritnya dan kelima sahabatnya. "Gila ya tuh kepsek nyuruh bersihin halaman seluas itu!" omel Haza."Namanya juga Bu Brina Za. Nggak ada kata ampun." Selena muncul didepan Haza sambil membawa dua botol minuman yang ia beli. "Thanks." Haza meneguk minumnya pelan. "Ngomong-ngomong ini belum jam istirahat apa?" tanya Haza.
"Menurut lo?" jawab Selena setelah meneguk minumnya. "Ya kan gue cuma nanya. Biasa aja kaliii. Kelamaan main gantung-gantungan sama kakak gue nih jadi nggak bisa santai." Haza menoyor pelan kepala Selena.
"Aduh! Nggak usah noyor gue juga kali!" jawab Selena tak terima. "Sekali-kali Sel." Haza membela diri. "Serah lo Za!" Selena membelakangi tubuh Haza.
"Yeee gitu aja ngambek, kayak cewek lo Sel." goda Haza sambil mencolek dagu Selena. "Geblek lo! Gue emang cewek kali Zaaaa." kini giliran Selena yang menoyor kepala Haza. "Ya maap buk, lupa." Haza nyegir kuda.
Kring! Kring! Kring!.
"Ini bell tanda istirahat bukan sih Sel?" Selena hanya mengedikkan bahu. "Yahh masih ngambek si curut. Maap Sel bercanda gue. Gitu aja ngambek. Guyonan receh itu Sel. Lagian gue juga percaya kok kalo lo cewek. Maafin gue ya Sel? Jangan ngambek dongg. Ketawa dong ketawa." Haza memohon didepan Selena dan menampakkan wajah gilanya supaya Selena tertawa.
"Emmppp. Haahhahahhaa.. Muka lo Za muka lo jelek bet sumpah. Nggak tahan gue ngeliatnya! Hahahahhhaaaaa.." Selena tertawa terpingkal-pingkal. Haza menghentak hentakkam kakinya menuju ke bangku semula.
"Haiii ciwi-ciwiiii!!" Ariana merangkul Haza dari belakang lalu duduk disampingnya. "Hmm." Haza hanya bergumam. "Uluhh uluhh Haza kenapa nih?" tanya Adele duduk disamping Haza juga sedangkan Karin dan Meghan duduk di samping Selena.
"Tauk!" Haza meneguk kembali minumnya sedamgkan Selena masih tertawa kecil. "Kenapa lo Sel? Kesambet?"Karin membenarkan posisi duduknya. Selena mengambil nafas dan membuangnya pelan.
"Haza ngambek gegara gue. Tadinya gue pura-pura ngambek gegara dia. Terus Haza mohon-mohon minta maaf. Terus hahahahahaaaaa.." Selena tertawa lagi. "Mukanya hahahahahahaaaa jelek banget hahahahhaa. Gini nih." Selena menirukan ekspresi Haza tadi. "Hahahahhahhaaaa... mereka semua tertawa kecuali Haza.
"Rese lo!" Haza melemparkan botol minuman yang sudah kosong. Bukanya mengenai Selena tapi malah mengenai kepala cowok. "Aww." seru cowok itu.
"Mampus gue!" Haza menepuk pelan jidatnya.
"Odong lu Za." ucap Karin.
"Itu Lingga bukan sih?" Meghan menunjuk-nunjuk cowok yang tadi terkena lemparan botol Haza. "Jangan ngaco!" Selena menabok pelan punggung Meghan.
"Eh eh tapi beneran deh." Haza ketakutan.
"Siapa yang berani nimpuk gue pake ini?" Lingga mengangkat botol yang dilemparkan Haza tadi. Seisi kantin mengehntikan aktivitasnya. Untung saja ini kantin yang jarang dikunjungi kelas 12 jadi disini kelas 11 yang berkuasa.
"Gue!" Ariana berdiri dari duduknya. "Kenapa Ngga? Sakit? Sakitan mana sama hati Haza yang lo patahin! Sakitan mana!" Ariana meluapkan emosinya.
"Ooo jadi lo yang lempar gue pake ini?" Lingga mulai mendekatkan diri ke meja Ariana dan melemparkan botol itu kembali. Tapi botolnya berhasil ditangkap tangan Haza.
"Gue yang ngelempar, bukan Ariana. Kalo mau ngembaliin. Lempar ke gue!" Haza melempar pelan botol itu dan ditangkap Lingga. "Lempar! Cepet lempar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Lock
SonstigesAku kira aku telah menemukan kebahagiaan dengan hadirnya dirimu dihidupku, aku kira kamu tidak akan menambah catatan lukaku, tapi yang kudapat justru itu, luka itu, sakit itu, harapan semu itu. Hingga aku telah menemukan kebahagiaan baru, kamu kemba...