Apa ini? Tak menyayat kulit, tak membekas di tubuh, tapi ini perih! "Ini aku." Hatiku berkata.
***
"Yaudah yuk turun, kumpul-kumpul sama Mamah sama Papah." Rey melepaskan pelukannya. Haza hanya mengangguk. "Haza ganti baju dulu." kini Rey yang mengangguk. "Kakak turun dulu yaa, nanti kamu nyusul." Haza hanya menunjukkan jempolnya tanda setuju.Selepas Rey turun, Haza tidak langsung ganti baju tapi masih diam ditempat."Mungkin Kak Rey ada benarnya juga. Gue nggak bisa terus-terusan mendem perasaan kayak gini. Gue butuh temen berbagi. Boleh Kak Rey, boleh juga sama si curut-curut. Gue bukan Wonder Woman. Gue manusia, punya hati, punya rasa, yang nggak sekuat baja." Haza memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya sejenak.
"Haza pasti bisaaaaaaaaa!!!!!!!" teriak Haza yang sepertinya terdengar sampai lantai bawah.
"Haza kamu kenapa nak?" tanya Ana seraya memasuki kamar Haza. Seketika pipi Haza jadi merah merona karena malu.
"Ah..eh..a..anu..eng..enggak Mah, Haza nggak papa kok. Hehehe.." Haza menunjukkan cengiran kuda khas miliknya.
"Ooh kirain ada apa Za. Kok kamu belum ganti baju?"
"Ini Haza mau ganti baju Mah. Eh malah Mamah masuk."
"Ooh, yaudah buruan ganti baju terus langusng kebawah." "Okayy Mamahkuu." jawab Haza sambil menepuk pelan kedua pipi Ana.
***
"Yuhuuuuuu Zaza datang nehhh!!" seru Haza ketika sudah sampai diruang keluarga. Disana sudah terlihat Jaya, Ana dan Rey yang sedang menunggu Haza."Lama lo nyet!" Rey melempar Haza dengan kacang tapi bukan mengenai Haza melainkan masuk kedalam mulut Haza. "Lagi Kak lagi.." pinta Haza.
"Haza! Nggak sopan!" hardik Jaya. "Maaf Pah, kelepasan. Heheehhee.." Haza langsung duduk diantara mereka.
"Gimana sekolah kamu Za?" tanya Ana sambil menuang minuman kedalam gelas yang sudah ia sediakan tadi. "Sangat menyenangkan.." Haza menyungginggkan senyuman ter ter ter manisnya.
"B aja kali senyumnya." Rey melempari Haza kacang lagi tapi malah mengenai dahi Jaya. "Fareynald!!" tegas Jaya. "Ups, maaf Pah. Aku nggak sengaja. Hehehehehe..." ucap Rey sambil bergerak maju menuju Jaya dan mengelus-elus dahi Jaya.
"Siniin kacangnya! Sayang tau buat lempar-lemparan." perintah Ana yang dituruti oleh Rey.
"Terus kak Rey jadi pindah Pah?" tanya Haza pada Jaya.
"Iya jadi, besok juga udah boleh berangkat." jelas Jaya.
"Cepet banget. Perasaan baru kemarin daftarnya." Haza mengerucutkan bibirnya.
"Kok kamu kayak nggak seneng gitu, denger Kakakmu mulai sekolah besok?" tanya Ana setelah meneguk sedikit minumnya.
"Takut kalah saing sama aku dia Mah." ejek Rey. "Serah lo deh Kak serah." Haza mulai jengkel. "Yeee gitu aja sewot lo Za. Lagi PMS lo ya?" goda Rey lagi. "Semerdekanya lo aja."
"Udah-udah ih. Nggak usah ribut." Ana melerai perdebatan kecil kedua anaknya.
Mungkin ini hanya sebuah hal kecil yang menghiasi keharmonisan keluarga Wijaya. Tapi mungkin ini juga akan menjadi kenangan indah jika Rey dan Haza sudah berkeluarga nantinya.
***
Group Chat AAK UUK CLUB (505 chat)."Buset dahh nih si curut-curut. Pada ngebahas apaan sih sampai panjang gini?" gerutu Haza pada saat membuka aplikasi LINE-nya.
Hazaard : Gue ketinggalan berapa wacanaa nehh??
Karinald : Kemana aja lo?
Sabiladele : Ngumpet diketek emak lo Za?

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Lock
RandomAku kira aku telah menemukan kebahagiaan dengan hadirnya dirimu dihidupku, aku kira kamu tidak akan menambah catatan lukaku, tapi yang kudapat justru itu, luka itu, sakit itu, harapan semu itu. Hingga aku telah menemukan kebahagiaan baru, kamu kemba...