[COMPLETED] Putri Duyung Terakhir

Bekal

Neredia sangat senang akhirnya dia bisa bertemu langsung dengan anaknya. Dia bersyukur Thaleia sudah menemukan keluarga manusia baik hati yang merawat dan mencintainya. Meskipun dia sangat ingin bersama Thaleia selama mungkin, dia sadar bahwa umurnya tidak panjang lagi. Dia hanya punya beberapa tahun lagi untuk bertahan. Kesehatannya semakin menurun, tubuhnya semakin lemah. Dia harus segera membekali Thaleia agar dia tahu siapa dirinya nanti.

Di sisi lain, sejak bertemu dengan Neredia, Coral semakin menyukai laut.
Beberapa hari kemudian, Coral kembali ke laut. Samar-samar Coral mendengar nyanyian dari balik karang.

Diam-diam Coral menghampiri karang dan melihat Neredia disana

Coral : "suara bibi Nere bagus."

Neredia : "bibi yakin suara Coral juga bagus. Coral mau mendengar cerita?"

Coral : "yeaayyy.. Mau bi. Coral suka sekali cerita."

Neredia : "ok.. dengar baik-baik yah... pada jaman dahulu, di bagian laut dalam, tinggalah sekumpulan putri duyung. Mereka sangat cantik, seperti Coral. Suara mereka merdu sekali. Setiap kali ada putri duyung yang sudah berumur 17 tahun, sekumpulan putri duyung itu akan naik ke permukaan, mencari kapal manusia dan bernyanyi. Mereka akan bernyanyi hingga ada pria yang mendengar. Pria yang mendengar nyanyian putri duyung yang sangat merdu akan jatuh cinta dengan putri duyung yang berumur 17 tahun itu. Lalu mereka hidup bahagia selamanya."

Coral : "wahhh Coral mau jadi putri duyung.. cantik dan bersuara merdu."

Neredia : "Coral sudah cantik kok.. ayo bibi ajari bernyanyi. Bibi yakin suara Coral merdu."

Neredia lalu mengajari Coral lagu putri duyung yang biasa mereka nyanyikan saat akan menarik perhatian dan menenggelamkan pria.

Kami berenang dan bernyanyi
Di laut rumah kami
Kami tak butuh kaki
Untuk berenang kesana kemari

Kami wanita, betina
Kami mencari pasangan dari atas
Dari antara mereka yang berjalan
Mereka akan ikut kebawah

Neredia mengajari Coral hingga Coral dapat menyanyikan lagu tersebut.

Neredia : "benarkan? Suara Coral indah sekali. Coral suka lagunya?"

Coral : "suka bibi. Lagunya bagus. Rumah bibi dimana?"

Neredia : "rumah bibi dekat dari sini."

Coral : "rumah Coral juga dekat. Main kerumah Coral yuk. Nanti ketemu mama papa Coral."

Neredia : "sayang, bibi adalah putri duyung. Sedangkan keluarga Coral manusia. Bibi tidak bisa bertemu manusia."

Coral : "tapi bibi ketemu Coral. Gak apa-apa kan? Mama papa juga baik kok. Bibi Beth juga."

Neredia : "karena Coral spesial, jadi bibi bisa ketemu Coral. Ingat yah. Ini rahasia kita berdua."

Coral : "iya bibi Nere, Coral janji gak akan cerita sama siapa-siapa."

Neredia : "anak baik. Sekarang Coral kembali sama Maddie yah. Nanti dia cari Coral loh. Mulai sekarang, kalau Coral di pantai, Coral nyanyi yah. Nanti bibi akan datang."

Coral : "baik bibi Nere. Sampai jumpa."

Neredia bersyukur, ternyata Thaleia tidak kehilangan kemampuan bernyanyi nya hingga dia dapat menghafal lagu tadi dengan cepat. Mungkin sekarang dia belum paham. Tapi saat dewasa, dia akan mengerti.

Beberapa hari setelahnya, saat Coral bermain di pantai, Neredia mengajari Coral satu lagu lain sebagai petunjuk mengenai dirinya kelak.

Namanya Thaleia, dia yang terakhir
Dikirim keatas, agar dia bertahan
Semoga dia mengerti
Bahwa dia seperti Coral

Saat umurnya delapan belas
Dia akan kembali
Kembali kerumah dan berenang
Coral harapan kami

Neredia dan Coral selalu bernyanyi bersama setiap kali mereka bertemu. Neredia yakin Coral sudah menghafal lagu-lagu tersebut.

Hari-hari berlalu. Madeline mulai menyadari bahwa setiap kali mereka bermain di pantai, Coral selalu bermain sendirian di dekat karang.

Madeline : "Coral, kamu ngapain sih main di karang terus? Nanti kamu jatuh loh."

Coral terkejut dengan pertanyaan Madeline. Dia bingung harus menjawab apa. Maddie adalah sahabatnya, tapi di sisi dia sudah berjanji pada bibi Nere.

Terima kasih sudah membaca, tolong vote kalau kalian suka ceritanya yah :)

Silahkan comment kritik dan saran jika ada..

With Love
Nie 😘