Bulan demi bulan berlalu. Tiba saatnya Coral berumur 17 tahun.
Suatu hari Maddie dan Coral berencana pergi memesan bahan makanan untuk kegiatan sosial Annabeth. Namun tiba-tiba eskul science mengadakan rapat mendadak.
Madeline : "Coral, maaf yah aku nggak bisa pergi. Ada rapat mendadak science."
Coral : "ya sudah. Valerie juga rapat dong ?"
Valerie : "iyah."
Harry : "mau kutemani Coral?"
Coral : "ah nggak usah. Cuma mau pesan makanan kok di pasar."
Harry : "kebetulan, ada yang mau kubeli di pasar."
Coral : "kalau begitu terserah saja."
Lalu Coral dan Harry pergi bersama. Madeline dan Valerie mengikuti rapat. Valerie merasa ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengikuti Coral dan Harry. Mereka hampir tidak pernah berduaan. Mungkin saat ini dia bisa menemukan sesuatu untuk melancarkan rencana nya.
Valerie : "aduh kepalaku tiba-tiba sakit. Maddie, aku ijin pulang duluan yah."
Madeline : "apa kamu akan baik-baik saja? Mau ku antar?"
Valerie : "nggak perlu Maddie. Aku masih bisa pulang kok. Sampai jumpa besok."
Madeline : "ok. Hati-hati yah."
Lalu Valerie diam-diam mengikuti Harry dan Coral.
Harry : "Coral, bagaimana kegiatan nyanyi mu?"
Coral : "lancar. Basket kamu gimana?"
Harry : "lancar juga. Hmm, Coral, apa kamu nggak mau pacaran?"
Coral : "mau lah, tapi nggak sekarang."
Harry : "kenapa?"
Coral : "nggak mau aja. Kenapa sih nanya-nanya pacaran? Kamu mau pacaran?"
Harry : "aku suka kamu Coral."
Coral : "aku juga. Kalau nggak suka kita kan nggak akan temenan. Hehe."
Harry : "bukan, maksudku, aku mau kamu jadi pacar aku."
Kata-kata itu membuat langkah Coral terhenti. Itu adalah kata-kata yang sama sekali tidak ingin dia dengar.
Coral : "aku mau kita temenan."
Lalu Harry memegang tangan Coral yang langsung ditepisnya. Tapi hal itu tidak terlewat oleh Valerie. Dia merekam semuanya. Ini adalah bahan yang bagus untuk rencana nya.
Coral : "jangan sentuh aku. Harry, kalau kita pura-pura bahwa ini tidak terjadi, kita masih bisa berteman. Tapi kalau kamu tetap berpegang pada perasaanmu, aku tidak bisa berteman lagi denganmu."
Harry : "apakah kamu tidak menyukaiku Coral?"
Coral : "kalau maksudnya pacaran, aku cuma mau pacaran sama kak Theo."
Harry : "Coral, Theo hanya anak seorang pelayan. Dia..."
Plakk !!
Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Coral sudah menamparnya.
Coral : "lalu kenapa? Jangan coba-coba kamu meremehkan orang-orang yang aku sayang. Ku berikan kesempatan satu kali lagi. Jangan sampai ada yang tahu hal ini, terutama Maddie. Berpura-puralah tidak ada terjadi. Selamat tinggal."
Coral meninggalkan Harry dengan sakit hatinya.
Valerie mengambil kesempatan ini untuk mengajak Harry bekerja sama dengannya. Setelah Coral pergi, Valerie menghampiri Harry.
Valerie : "well...laki-laki idaman di sekolah kita ditolak rupanya. Ditampar pula. Apa jadinya kalau seisi sekolah tahu ya?"
Harry : "apa maksudmu Valerie?"
Valerie : "aku merekam semuanya Harry. Coral menamparmu. Karena kau mengejek kakaknya Madie. Nama baikmu akan hancur Harry."
Harry : "kumohon jangan beritahu siapa-siapa tentang ini. Sebutkan apa maumu."
Valerie : "Coral itu terlalu sombong Harry. Tidakkah kau menyadarinya? Aku ingin memberi dia pelajaran."
Harry : "bagaimana caranya?"
Valerie : "yang Coral perdulikan hanya Maddie. Kita akan membuat Maddie membenci Coral. Oh itu akan sangat menghancurkannya. Ikuti saja rencanaku."
Valerie pun pergi dengan perasaan puas dan dia memutuskan untuk menunggu Madeline selesai rapat. Dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Terima kasih sudah membaca, tolong vote kalau kalian suka ceritanya yah :)
Silahkan comment kritik dan saran jika ada..
With Love
Nie 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Putri Duyung Terakhir
FantasyUpdate setiap Senin, Rabu dan Jumat Selamat menikmati 😘 Ingatlah, ramuan ini hanya akan bertahan hingga usia nya 18 tahun. Kau akan punya waktu paling lama 5 tahun lagi sebelum kau meninggal untuk mempersiapkan semua baginya. Jika dia belum menda...