Coral : "aku suka melihat karang. Hehe.. ayo kita pulang."
Madeline : "kamu aneh deh.. hahaha.. ayo.."
Di Laut Dalam
Meskipun Coral sudah menghafal lagu-lagunya, Neredia tetap khawatir Coral akan lupa tentangnya. Akhirnya Neredia kembali mendatangi penyihir laut.Neredia : "Nix, aku butuh bantuanmu untuk yang terakhir kalinya."
Nix : "ada apa Neredia? Tak usah sungkan. Kita semua sudah tua. Meskipun fisik kita selalu cantik, kita sama-sama tahu bahwa umur kita sudah tidak panjang lagi. Aku akan melakukan apapun untukmu."
Neredia : "aku ingin menyimpan suaraku, sehingga Coral dapat menyimpan dan mengingatnya. Selama ini kami selalu bertemu di karang pinggir pantai. Aku bersembunyi diantara karang. Aku sudah mengajarinya lagu kita. Tapi aku khawatir, dia terlalu muda. Ada kemungkinan dia akan melupakan ini semua saat dia dewasa."
Nix : "baiklah, tapi setelah kusimpan, kau tidak akan bisa bernyanyi lagi."
Neredia : "tidak apa-apa Nix. Lagipula aku sudah tidak mungkin menemukan pria manusia lagi. Fisikku saat ini tidak akan kuat menariknya ke bawah."
Nix : "baiklah. Beri aku satu minggu untuk mempersiapkan semuanya."
Lalu Nix pergi mencari kerang kosong yang tidak cacat untuk menyimpan suara Neredia. Tidak sembarang kerang bisa digunakan, hanya kerang tipis dengan lingkar sempurna yang bisa digunakan untuk menyimpan suara putri duyung.
Mengetahui dirinya tidak akan dapat bernyanyi lagi dan kemungkinan akan meninggal dalam waktu dekat, Neredia bersiap mengucapkan perpisahan pada Coral.
Beberapa hari kemudian dia mendengar nyanyian Coral dan menghampirinya.
Neredia : "halo sayang, bagaimana kabarmu?"
Coral : "baik bibi. Coral sebentar lagi akan sekolah loh. Maddie juga.. kata mama, karena kami sudah 5 tahun, kami bisa pergi sekolah bersama, seperti Theo dan kak Tim."
Neredia : "apakah kau senang akan sekolah?"
Coral : "senang dong bi. Nanti Coral akan bertemu banyaaaak teman."
Neredia mulai menangis
Coral : "bibi kenapa? Bibi Nere tidak suka kalau Coral sekolah?"
Neredia : "bukan begitu sayang. Sebentar lagi bibi harus pergi. Coral, jangan lupakan bibi yah. Bibi Nere sangat menyayangi Coral."
Coral : "bibi Nere mau kemana? Jangan pergi.. nanti Coral kangen sama bibi."
Neredia : "maafkan bibi sayang. Tapi bibi harus pergi, ini bukan kemauan bibi. Bibi akan pergi ke surga. Bibi akan mengawasi Nere dari surga. Kalau Nere sudah lebih besar, Nere akan mengerti."
Coral : "kalau bibi di surga, apakah bibi akan mengunjungi Coral?"
Neredia : "bibi tidak tahu sayang. Sepertinya tidak bisa. Coral jangan lupakan bibi yah. Ingatlah, bibi sangat menyayangi Coral. Bibi punya hadiah kenang-kenangan buat Coral, tapi tidak sekarang."
Coral : "Coral juga sayang sama bibi. Bibi nanti baik-baik yah di surga. Jangan lupakan Coral juga."
Neredia : "pasti sayang. Coral jangan bosan ke laut yah. Lautnya kangen kalau Coral lama datangnya. Mereka bilang sama bibi."
Coral : "benarkah? Baiklah, Coral akan sering-sering main di laut. Coral janji."
Neredia : "Maddie datang. Bibi harus pergi. Bibi menyayangimu."
Madelina : "karangnya biasa saja Coral. Apa bagusnya sih?"
Coral terkejut mendengar suara Maddie, lalu dia menoleh kebelakang, ternyata Maddie ada tepat dibelakangnya. Saat dia berpaling lagi untuk melihat Neredia, Neredia sudah menghilang.
Coral : "bagus kok.. Coral suka.. kalau Maddie tidak suka, ayo kita main bersama kak Theo."
Maddie : "ayo balapan, siapa duluan yang sampai ke kak Theo, dia yang menang."
Lalu Coral dan Maddie pun berlari menuju Theo. Tiba-tiba Coral tersandung karang dan terjatuh.
Terima kasih sudah membaca, tolong vote kalau kalian suka ceritanya yah :)
Silahkan comment kritik dan saran jika ada..
With Love
Nie 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Putri Duyung Terakhir
FantasíaUpdate setiap Senin, Rabu dan Jumat Selamat menikmati 😘 Ingatlah, ramuan ini hanya akan bertahan hingga usia nya 18 tahun. Kau akan punya waktu paling lama 5 tahun lagi sebelum kau meninggal untuk mempersiapkan semua baginya. Jika dia belum menda...