Tiffany pasrah kemana Marc membawanya ketempat yang katanya berbeda. Tiffany berjalan menyembunyikan kelelahannya.
"Sebentar lagi kita sampai tenanglah"
Mereka mendaki bukit didekat rufea tempat latihan Marc. Telah lama berjalan mereka pun sampai dipuncak.
"Nah, sudah sampai"kata Marc menghirup udara segar.
Tiffany mengusap keringatnya.
"Wah, indah sekali, apa ini kota Cervera?"Tiffany tercengang sambil melihat keindahan kota Cervera dari atas bukit.
"Ia, kan sudah ku bilang memang indah"ucap Marc sembari tersenyum memandang Tiffany.
Marc menatap Tiffany, Tiffany pun membalas tatapan Marc. Dalam hati Tiffany bingung.
"Tiffany"ucap Marc perlahan.
"Ia. Ada apa Marc?".
"Hmmmm
.. nanti turun dari bukit ini biar aku gendong. Hehehe"kata Marc terbata-bata.
"Oh. Itu, baiklah "jawab Tiffany dengan sedikit bingung.
Tiba-tiba Tiffany terpleset dan Marc berhasil menangkap tubuh Tiffany, tanpa sengaja wajah mereka berdekatan. Yap, deg degan jantung Tiffany melihatnya begitu juga pun dengan Marc. Marc pun melepaskannya.
"Makanya hati-hati jangan ceroboh, kalau kau terguling bagaimana?".
"Iyaa. Maaf".jawab Tiffany.
"Baiklah. Sekarang kita turun saja"ajak Marc.
Marc pun merunduk ke Tiffany.
"Ayo cepat naik".
Tiffany pun menaiki punggung Marc, Marc pun mengangkatnya dengan perlahan. "Aduh berat sekali"gumam Marc dalam hati.
Mereka pun menuruni bukit dengan perlahan.Malam harinya Marc n Family, makan malam begitu juga Tiffany dijamu dengan hangat. Walau semuanya menyimpan kerahasiaan dan kebohongan yang besar bagi Tiffany.
"Om, Tante, Alex dan Marc. Besok aku akan pulang ke Italia, sepertinya tujuan ku disini sudah selesai, aku juga sudah jalan-jalan bersama dengan Marc"kata Tiffany melirik Marc.
"Hai kakak, kenapa kakak cepat sekali pulang? "Tanya Alex.
"Aku akan menjalani syuting film yang sudah aku kontrak".
"Ia. Tapi kapan-kapan dimana ada waktu, bisa kan kemari lagi"sambung ayah Julia.
"Iyaa. Nanti ada yang Rindu" sindir Alex.
Dan semuanya pun tertawa. :))Keesokan harinya Tiffany pun bersiap siap untuk pulang ke Italia, Marc membantunya mengemas barang-barangnya. Setelah selesai berkemas, Tiffany pun berpamitan dengan keluarga Marc, dengan Alex, Ny.Roser dan Tn.Julia. Lalu Marc pun mengantarkan Tiffany ke bandara menggunakan mobil kesayangannya.
"Yah.. kau pulang ku rasa cepat sekali"kata Marc sembari menyetir.
"Aku juga rasa begitu, tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan menuntutku untuk pulang, sepertinya aku akan merindukan Cervera"ucap Tiffany.
"Apa hanya rindu dengan kotanya saja? dengan penduduknya?"tanya Marc.
"Jajajaj. Iya aku juga rindu dengan penduduknya 😃".Akhirnya sampai di bandara Cervera, Tiffany pun bergegas segera mengemasi barangnya dari mobil Marc. Marc pun membawakan tas Tiffany sampai pintu depan Cervera.
"Thank you Marc, aku merepotkan mu saja".
"Tidak. Aku sama sekali tidak repot."
"Tapi"ucap Marc lalu menggenggam tangan Tiffany.
"Kau jaga diri ya di pesawat nanti, pakai jaket kalau udaranya dingin, nonaktifkan handphone."kata Marc.
"Haha. Kau ini seperti pramugara saja"Tiffany cekikikan.
Lalu Marc memeluk Tiffany.
"Jaga diri baik-baik ya"
"Oh iya"sambung Marc lagi. "Kau jangan lupa memakai syal"Marc pun melingkarkan syal miliknya ke leher Tiffany.
"Terima kasih Marc, kapan aku bisa mengembalikan syal kesayangan mu ini?"tanyaTiffany.
"Ambil saja, anggap saja syal ini diriku , disaat aku tak ada disampingmu, kalau kau rindu aku kau cukup dengan mengambil syal ini dan bayangkan aku ada disampingmu"jelas Marc.
Tiffany pun masuk ke bandara dan langsung checking ticket .Tujuan Spanyol-Italia sebentar lagi, dan Tiffany bergegas menuju pesawat dia pun setengah berlari. Tiba-tiba syal yang dileher nya terlepas tanpa ia sadari. Setelah tiba didepan pintu dan meletakkan barang di bagasi, ia pun duduk dengan santai. Ia mulai menyadari sesuatu dia pun meraba-raba lehernya.
"Dimana syal Marc?"ia panik. "Dimana" ia pun bergegas bangkit dan langsung mencari nya di lorong-lorong pesawat, dilihatnya tidak ada tanpa berpikir panjang ia langsung ke pintu keluar, namun dihadang oleh pramugari.
"Maaf mbak tidak bisa keluar lagi"kata pramugari tsb.
"Saya hanya ingin mengambil syal itu sajaa". Tanpa pikir panjang ia langsung berjalan keluar
Memgambil syal itu. Dicari- carinya dimana syal itu.
"Pemberangkatan Spanyol-Italia akan berangkat diharap semua nya sudah siap".
Tiffany sangat panik kehilangan syal.
"Dimana ? Aku tidak ingin kehilangan syal itu.
Dan akhirnya Tiffany menyerah
"Maaf Marc aku menghilangkan pemberianmu, aku mohon maafkan aku :(". Ucapnya dalam hati dengan mengeluh.
Lalu Tiffany kembali ke pesawat dan duduk dengan wajah yang kusut. Kemudian, seseorang duduk disampingnya seorang perempuan. Wanita itu memegangi sebuah syal.
Tiffany melihatnya "Ini syal ku"senyun Tiffany pun terukir.
"Ini syal mu? Aku menemukannya di jalan tadi, nah". Wanita itu memberikannya. Lalu raut wajah wanita itu berubah seperti memikirkan sesuatu
"Sepertinya aku pernah bertemu dia?". Ucap wanita itu dalam hati. Dia pun mengingat-ingat, dan..
"Alice..... " kata wanita itu.
"Tidak, aku Tiffany maaf anda siapa?"jawab Tiffany dengan kebingungan.
"Aduh Alice ini aku Laura, kita kan teman sekantor di Allianz, sombong sekali mentang-mentang terkenal, hehe"ujar Laura nama perempuan tersebut.
"Laura? Aku bukan Alice aku Tiffany Vinales, anda salah orang, oh iya terima kasih sudah menemukan syal ku."kata Tiffany lalu ia menghadap jendela.
"Maaf ya nona, aku salah orang aku kira kau adalah Alice, karena kau begitu mirip dengan nya"
"Iya tidak apa-apa, banyak yang bilang aku ini mirip dengan Alice itu, aku ke Spanyol hanya mencari yang nama Alice itu, aku sungguh penasaran, begitu mirip nya aku ini? Sama? Atau apapun aku ingin bertemu dengannya." Jelas Tiffany.
"Oh begitu, kau ingin tahu tentang Alice? Aku adalah sahabat Alice teman kerja satu kantornya" ujar Laura.
"Benarkah? Apa saja yang kau ketahui tentang Alice tentang hidup Alice?"tanya Tiffany sedikit judes.
"Dia seorang penyanyi debutan ajang pencarian bakat walaupun runner up tapi dia berhasil menjadi sukses dan terkenal, saat itu juga konser internasional sedang diadakan di Madrid Bintang tamunya dari Amerika, Inggris Perancis dll. Alice mewakili dari Spanyol" kata Laura panjang lebar.
"Wow, dia hebat sekali aku jadi bangga" puji Tiffany.
"Dia duet dengan Charlie Puth, itu heboh sekali dan jadi bahan gosip keren sekali, aku saja takjub"
"Charlie Puth? Kau serius?" Tanya Tiffany.
"Iyaa. Charlie puth sempat pacaran dengan Alice" kata Laura senyum-senyum.
"Jadi Charlie pernah ada hubungan dengan Alice? Kenapa ia rahasiakan? Aku begitu bingung" ucap Tiffany dalam hati dan memegangi kepalanya..
.Italia
Tiffany pun pulang ke Italia, menjalani rutinitas nya kembali sebagai aktris. Sepertinya ia akan membintangi film layar lebar bergenre thriller, wow itu sangat menantang adrenalin Tiffany untuk bermain film horor. Yang diangkat dari sebuah novel ternama.
Hari ini Tiffany mulai syuting nya berlokasi di tempat-tempat angker terkenal di Italia seperti: Colosseum Roma dan Pulau Poveglia.
Filmnya mengisahkan seorang pemburu hantu dan kisah-kisah misteri.Tiffany pun packing untuk bersiap-siap ke Roma Italia. Ia pun banyak mempersiapkan diri untuk syuting yang sangat mendebarkan ini tak lupa ia juga membawa kitab-kitab untuk menjaga diri.
Setelah packing ia pun pergi ke kantor manajementnya untuk menghadiri beberapa rapat dan berjumpa dengan beberapa pemain film horor ini.
Para crew seperti sutradata, editor dan pemain pun mulai berdatangan. Direktur manajemen film ini memperkenalkan diri mereka masing-masing.
"Baik, silahkan berkenalan, dimulai, dari bintang utama kita Tiffany Vinales"
"Hai, aku Tiffany nice to meet you all". Kata Tiffany dengan senyum lebarnya.
"Lalu, Pemeran kedua Sara Sampaio"
"Aku Sara Sampaio akan menjadi teman baiknya Tiffany". Kata Sara dengan lemah lembut.Acara perkenalan pun selesai, di backstage Tiffany menghampiri Sara yang sedang memperbaiki dandanannya. "Hai Sara Sampaio, aku Tiffany senang bertemu denganmu" kata Tiffany menyodorkan tangannya untuk berjabat..
"Hai juga" balas Sara dan berjabat juga..
"Wah, kau adalah super model tapi kau juga ingin bermain film, bagaimana kau akan membagi waktumu?" Tanya Tiffany penasaran. Tiffany mulai mengakrabkan diri dengan Sampaio.
"Mungkin karir super supermodel akan aku kurangi dan aku akan berusaha fokus ke film ini" jawab Sampaio.
"Wah, serius sekali kamu dengan film ini". Ujar Tiffany.***
Marc bersiap-siap untuk berangkat ke San Marino Italia, rasanya Marc bahagia sekali, karena ia akan menemui Tiffany dulu.
"Aku merindukanmu Tiffany" ucapnya sendiri sedang mengetik pesan untuk dikirim ke Tiffany.
"Btw, Tiffany dimana sekarang? Apakah ia sibuk? Kurasa ia sibuk sekali sampai-sampai, tidak menghubungiku lagi"
Marc sedang di bandara, menunggu pesawat untuk berangkat, menghilangkan rasa bosannya. Ia membuka instagramnya saat membuka halaman awalnya sudah muncul postingan Tiffany yang sedang di Roma untuk syuting film horor.
"Film horor? Yang benar saja? Aku sangat takut, bagaimana ia nanti kesurupan?, aku sungguh khawatir, kalau ia yang menjadi setannya aku gak takut malah aku gemes" ucap Marc dalam hati dan ia pun senyum-senyum sendiri.
Setelah lama menunggu, akhirnya tujuan berangkat Spanyol-Italia pun segera berangkat, Marc pun menuju ke pesawat.
"Tiffany im coming"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mm93 - i love you the way you are
FanfictionBerawal dari kisah Alice Wilson si anak panti yang bekerja di perusahaan asuransi terkenal lalu ia bertemu dengan member Asuransi tsb. Bintang motogp Marc Marquez.