Persiapan syuting sudah dilakukan kali ini Tiffany bangun lebih awal untuk syuting hari ini. Ia sarapan dengan satu Roti dan segelas susu yang sudah disediakan ibundanya.
"Ibu apakah malam tadi terjadi sesuatu?" Tanya Tiffany.
"Tidak Tiffany, baik-baik saja malah ibu tidur dengan nyenyak" jawab ibunya yang sedang menghangatkan air.
"Aneh sekali saat ibuku ada teror nya tidak ada, apa teror itu sengaja untukku?" Ia berbicara dalam hati.
Marc bersiap-siap ke bandara untuk berangkat ke San Marino, mungkin ia akan menghabiskan waktunya bersama Alex dan tim mekanik lainnya. Sebelum ia berangkat ia kekamar Tiffany dulu berpamitan dengan nya. Marc mengetuk pintu kamar Tiffany. Tiffany membuka pintu.
"Kau berangkat sepagi ini?" Tanya Tiffany.
"Ia Tiffany aku berangkat ada urusan sebelum race nanti" jawab Marc.
"Hai Marc kau akan pulang?" Sambung Sara tiba-tiba yang sedang mengunci pintu kamar nya.
"Iyaa" jawab Marc.
"Tiffany, Sara dan Ny. Julia aku berangkat dulu"
"Hati-hati Marc" kata Tiffany.
"Ia aku akan hati-hati, jaga dirimu baik-baik disini sebenarnya aku berat meninggal kan mu " Marc memeluk Tiffany dan mencium kening Tiffany. Lalu ia melepaskan pelukannya.
Marc menyeret tasnya lalu ia berjalan di koridor untuk keluar dari hotel.
Tiffany dan Sara berjalan menuju parkiran, Ny. Julia mengekori mereka dari belakang.
"Kau sebenarnya berpacaran dengan Marc, Tiffany?" Tanya Sara.
"Tidak, aku hanya berteman saja" jawab Tiffany sembari melihat-lihat jajaran mobil
.
"Tapi kau sangat mesra dengan nya?"."Dia memang seperti itu, aku juga merasa nyaman dengan nya".
Mereka pun berangkat menuju lokasi syuting.Lalu mereka sudah sampai, para crew dan sutradara sibuk dengan tugasnya masing-masing. Sara dan Tiffany ke ruangan make up untuk didandani sesuai dengan karakter mereka masing-masing. Ganti baju sesuai dengan apa yang akan dipakai di film nanti.
Sutradara memanggil semua pemainnya, tampaknya semua orang serius untuk mengerjakan amal proyek film ini yang mungkin akan memakan waktu cukup lama.Tumpukan naskah skenario sudah dikeluarkan masing-masing pemain mengambil kertasnya lalu menghapal dialog dan memahaminya. Ada yang melakukan improvisasi agar lebih terlihat emosi di film tersebut. Kameramen dan tata latar sudah selesai, sutradara mereka siap untuk mengambil gambar.
"One, two, three rolling action". Teriak sutradara.
Para pemain siap dengan karakter mereka masing-masing, meski banyak melakukan kesalahan dan kurangnya penjiwaan cukup memakan waktu. Yang dibutuhkan adalah kekompakan pemain dan keseriusan nya..
***
Marc pun sampai di San Marino, ia langsung bergegas menuju sirkuit Misano. Sebenarnya masih ada satu hari waktu istirahat untuk team dan rider, tapi Marc memilih istirahat full dan menjaga kebugaran tubuhnya. Setelah sampai di Misano, Marc langsung ke paddock Honda untuk segera beristirahat. Ia melewati lorong-lorong truk besar tsb. Vinales melihat Marc lalu ia memanggil Marc. Dengan berat hati Marc mendatanginya.
"Ada apa?" Tanya Marc."Bagaimana kakak dan ibuku disana baik-baik saja kan?" Tanyanya lalu menyeruput sekaleng minuman.
"Mereka baik-baik saja, kenapa kemarin kau menelpon Tiffany lalu kau menanyakan masalahnya? Ia tidak ingin kau tahu" kata Marc berkacak pinggang.
"Apa ia benar-benar mempunyai masalah?" Waktuku telponan dengannya ia buru-buru mematikan telponnya?"
"Dia diteror Vinales" kata Marc menatap Vinales. Seketika muka Vinales terkejut matanya membesar.
"Dia tidak ingin kau tahu karena dia takut kau khawatir dan cemas yang bisa mengganggu konsentrasi balapan mu, aku sebenarnya masih khawatir dengannya kurasa terlalu cepat untuk ku pulang" Marc menjelaskannya.
"Adik macam apa aku ini?" Vinales mengutuk dirinya sendiri lalu ia menunduk. dan ia bangkit memeluk Marc. "Terima kasih Marc, seharusnya aku percaya kepadamu kalau kau bisa menjaga kakakku".
Marc mengelus punggungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mm93 - i love you the way you are
FanfictionBerawal dari kisah Alice Wilson si anak panti yang bekerja di perusahaan asuransi terkenal lalu ia bertemu dengan member Asuransi tsb. Bintang motogp Marc Marquez.