Prologue

185 17 7
                                    

Ketukan pintu membuatku berhenti melakukan aktifitasku. Berdiam diri di ruangan ini,kini menjadi hobiku setelah menangis dan berteriak. Sebut aku gila dan cengeng,karena aku sudah kehilangan sosok orang yang berharga menurutku setelah Dad,Mom dan adik perempuanku. Kau tau? itu sangat menyakitkan.

Kurasa,ini sudah seminggu setelah dia pergi meninggalkan kami. Dan aku tak akan pernah berhenti menyalahkan diriku sendiri.

"Keluarlah,Reece. Kau harus tetap menjaga kesehatan mu." Terdengar suara salah satu orang yang sangat kukenal.

"Please Reece! Hentikan! Jangan seperti ini! Keadaannya tidak akan berubah."

"Hentikan Reece,berhenti menyakiti dirimu sendiri. I'm begging you!"

"APA? KALIAN BILANG APA? AKU TIDAK AKAN BERHENTI! LEBIH BAIK AKU JUGA PERGI! INI SALAH KALIAN YANG TERLALU MEMPERCAYAI WANITA JA*ANG ITU! AAARRGGGHH! *PRRNGG* " Teriakku dengan sangat keras dan membanting semua benda yang aku lihat. Aku tidak tau harus apa,aku semakin frustasi!

"Aku mohon,hentikan Reece." Terdengar suara isakan perempuan dari luar ruangan ini.

"NOOOO!" Aku pun terus menangis berharap semuanya akan kembali. Tapi faktanya? Dia tidak akan pernah kembali. Aku terlalu menyayanginya.

Aku tidak bisa menerima semua ini. Aku tidak akan mendengarkan mereka. Seperti mereka menghiraukan dia dan memilih untuk mempercayai orang lain. Aku hanya ingin dia kembali. Ini semua salah mereka! Aku benci mereka dan aku benci diriku sendiri.


====================================================================================================

Hello~

~Lagi banyak inspirasi nih buat bikin story baru~ But,it's about New Hope Club agaiin. And i hope you enjoyed guys!~

xxAudy

Guilty Feelings - New Hope Club.Where stories live. Discover now