Chapter 4 : Stacey

75 15 11
                                    

Dan yeah, hari ini aku diajak Blake untuk makan siang dan bermain-main sebentar.

Dia memang mengerti aku, kau tau? Mengerjakan tugas sejarah dari Mrs. Brown yang sangat banyak adalah hal yang sangat membosankan. Maka dari itu, aku membutuhkan sedikit  refreshing. Dan itu alasannya,kenapa aku mengiyakan ajakan Blake.

Awalnya,kami memang mengajak Maddi, Reece, dan George. Tapi ternyata mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Maddi yang sibuk dengan gitar nya, Reece dengan tidur siangnya, dan George dengan crush barunya. I mean, George bercerita pada ku soal crush barunya, dan dia memperingatkan ku untuk tidak memberitahu yang lain, termasuk kalian. Maafkan aku,mungkin dalam waktu dekat dia akan menceritakannya pada kalian.

Dan disinilah aku, di taman favorit kami bersama Blake.

"Stace!" Panggil seseorang yang ternyata adalah Blake. "Yaa? Kau sudah datang!" Jawabku. "Begitulah,mmm apa aku terlalu lama? Ini ice cream mu." Yaa, Blake baru saja mentraktir ku ice cream di kedai sebarang.

"Mmm, apa kau sudah menyelesaikan tugas dari Mrs. Brown?" Tanyaku. "Sudah,aku sudah menyelesaikannya. Bagaimana dengan mu?" Waah, aku rasa dia terlalu rajin(?) Masalahnya,aku sangat membenci pelajaran yang membosankan itu.

"Belum, tapi aku rasa sedikit lagi. Kau tau sendiri kan, kalau aku sangat membenci pelajaran yang satu itu. Aku sangat malas mengerjakan nya." Jelasku. "Bagaimana jika aku bantu, nanti sepulang dari sini? Apa kau mau?" Ucapnya dengan tersenyum. "Benarkah? Kau memang penyelamat ku hari ini! Terimakasih Blake." Aku pun memeluknya. Dan dia pun membalas nya.

"Hei, ice cream mu Stace!" Astaga,ice cream ku hampir saja mengenai baju Blake. "Oh My, maaf kan aku." Blake pun melepas pelukan kami. "No problem." He giggled.

"Mmm, kau ingin mencoba ice cream ku?" Ntahlah,aku rasa dia menatapku dengan tatapan jahilnya. Tapi aku mengacuhkannya. "Bolehkah?" Tanyaku dengan ragu-ragu.

"Tentu saja, ini." Blake pun mendekatkan ice cream nya pada ku,aku berfikir mungkin ia berniat untuk menyuapi ku sedikit ,tapi dugaanku salah. Ia sengaja mengenai ice creamnya ke hidung ku. Menyebalkan!

"Hahahhah." Blake pun tertawa melihat hidungku, dan aku pun membalasnya, "Kau juga mau? Ini!" Aku mencolek pipi-nya dengan ice cream di telunjukku. "Rasakan itu Richardson! Dasar menyabalkan!" Ucapku menggerutu. " Heeei Maddison." Ucapnya sambil membersihkan wajahnya.

"Dan heii, aku rasa sedikit di bagian pipi kanan mu akan membuat mu lebih menawan." Dan aku pun melakukannya lagi di bagian kanan. "HAHAHAHA."Tawa ku pecah dan aku melihat Blake yang berusaha menangkapku. "Awas saja Maddison!" Teriaknya. "Kau yang memulainya Richardson!"

"Tapi kau melakukannya dua kali, Maddison!"

"Aku tak peduli Richardson! Tangkap aku kalau bisa!" Aku pun segera berlari secepat yang ku bisa dan Blake mengejarku.

Setelah beberapa lama Blake mengejarku, aku pun merasa lelah. Akhirnya aku pun memelankan keceptan ku dan Blake berhasil menangkap ku. "Hahaha, akhirnya! Apa kau sudah lelah Maddison?" Ucapnya sambil menggelitik ku, Aku mengangguk dan tertawa. "Ahahahahaha, STOP ahaha, oh heeii hentikan! Aku lelah Blake!" Ucapku memohon. "Mmm,baiklah. Aku berhenti. Aku kasihan melihat wajahmu itu." Blake pun berhenti melakukan aktivitasnya(?) Aku pun duduk dan meluruskan kaki ku. "Huuufft."

Blake pun membungkuk dan bertanya "Apa kau haus?" Pertanyaan macam apa itu? "Tentu saja Blaaaakke. " Jawabku. "Okay,tunggu disini aku akan beli minum dulu sebentar." Ucapnya dan segera berlari ke salah satu mini market di sebrang jalan. Tanpa menunggu lama, aku pun melihat Blake dengan dua buah minum di kedua tangannya.

"Ini minumnya." Blake pun menyerahkan minuman itu pada ku. "Mmm, tapi tunggu dulu. Kau harus membersihkan hidungmu dulu." Ia pun membuka tutup botol minumnya dan mengambil tisu dan membasahkan tisunya. Apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan mengerjai ku lagi?

"Hei! Kemarilah, aku tidak akan mengerjaimu lagi! Aku hanya ingin membersihkan hidungmu. Kau tau? Wajahmu sangat jelek dengan noda ice cream itu! " What? Kenapa dia seperti membaca pikiran ku? "Benarkah?" Tanyaku, Blake hanya mengangguk. Aku pun mendekat, dia pun meraih wajah ku dan membersihkannya.

"Selesai!" Ucapnya dan tersenyum. "Terimakasih! Berikan aku tisu mu!" Dia pun melihatku heran. "Aku juga akan membersihkan wajahmu."

"Baiklah." Dan aku pun membersihkan wajahnya. Dan aku melihat sepasang mata cokelat disana. "Hei,berhenti memperhatikan wajahku seperti itu." Dan aku pun buru-buru membersihkannya. "Sudah." Tapi ntah kenapa, aku merasa wajah ku memerah sekarang. "Apakah aku terlalu tampan sehingga wajahmu berubah merah seperti itu?"

"Ngg? Tidaak, wajahmu tidak tampan!" Blake pun memasang tatapan menggodanya dan itu sangat aneh. "Aaaaha? Benarkah?" Dan dia mendekat. "Hentikan."

"AHAHAH, wajahmu memerah Stace!" Huft, bagaimana ini? "Berhenti menggoda ku!"

"Aaah, okaay!" Dan aku buru-buru menyentuh wajahku, dan terasa hangat. Tanpa ku sadari aku tersenyum.

"Stace, aku lapar!" Ucapnya dan memukul-mukul perutnya seperti gendang. "Aku juga, bagaimana dengan Nando's?" Saranku. "Let's gooo!" Aku pun segera meraih tangannya dan kami segera meninggalkan taman.

Author POV

Tanpa mereka sadari, sepasang mata sedang memperhatikan mereka di suatu tempat yang tidak mereka ketahui.

"Aku harus tau, apa hubungan mereka."

====================================================================================================================

Syelamat malam gengs~

Nih,buat yang nunggu Stace sama Blake~

Jan lupa tinggalin vomments nya juga, biar gue makin semangat update-nyaa~ Oiya, buat yang nungguin "Perfume" update, selow insyaallah secepatnya bakal diupdate! Soo see ya on next chapter!

Mwa,

xxAudy


Guilty Feelings - New Hope Club.Where stories live. Discover now