Chapter 7 : WHAT?

66 14 8
                                    

Author POV

"Good mornin' Mad!" Sapa Asa kepada teman sebangkunya, Maddi. "Good mornin' too." Balas nya. "Heei, kau tau? aku mendengar bahwa hari ini, kita akan kedatangan anak baru!" Bisik Asa dan Maddi yang awalnya mengangguk, tersadar dengan sesuatu."Apa jangan-jangan itu Ana?" Batinnya.

"Benarkah? Siapa?" Tanya Maddi. "Yeah, aku mendengarnya di saat sedang berjalan di koridor. Tapi, aku tidak tau siapa. Aku harap dia lelaki yang tampan." Ucap Asa antusias.

"Yeah, aku juga berharap begitu." Balas Maddi, dengan senyuman yang agak dibuat-buat. "Hei, aku rasa itu sudah cukup, kau kan satu rumah dengan 3 lelaki tampan." Ucap Asa dan tertawa.

"Ntahlah, aku sudah bosan melihat mereka. Hahaha." Balas Maddi dan ikut tertawa.

Setelah beberapa saat..

"Good morning class!" Terdengar suara Mrs. Thompson dari pintu dan sekarang ia melenggang ke mejanya.

"Good morning too, Mrs."

"Hari ini, kita akan kedatangan murid baru dari Lancashire." Suara riuh memenuhi kelas ini. Asa menyikut Maddi "Dia ke kelas kita! Aku jadi penasaran!" Ucapnya, Maddi sontak terkejut karena si murid memiliki kesamaan dengan Ana. "Semoga bukan dia." Harap Maddi diikuti dengan tubuh yang bergetar. Ntahlah, bagaimana perasaannya sekarang terasa sangat campur aduk.

Mrs. Thompson pun mempersilahkan anak baru itu masuk, Maddi yang berpura-pura membaca buku nya, kembali disikut Asa. "Madd, kau harus lihat." Ucap Asa sambil menepuk-nepuk lengan Maddi. "Ngg iyaa.." Maddi tersentak, karena apa yang dia takutkan benar-benar terjadi. Dan sekarang, Ana sudah berada di depan kelas untuk memperkenalkan diri.

Di saat Ana sudah selesai, Mrs. Thompson melirik bangku kosong di sebelah Maddi, dan mempersilahkan Ana untuk duduk di sebelah Jade. Ana melirik ke arah Maddi dan tersenyum licik. Tidak tau, apa yang difikirkan anak itu tentang Maddi.

"Hei, Ana aku Asa. Asa Carpenter." Ana tersenyum dan berjabat tangan dengan Asa. "Nice to meet you Ana." Asa tersenyum pada Ana. "Nice to meet you too."

Reece POV

Drrt.. drrtt.. drrt..

Aku pun segera mengecek handphone ku, ternyata ada dua pesan. Yang pertama aku tidak tau, dan yang kedua dari Maddi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

From X : "Hei Reece, kau dimana? Bisa temui aku di taman? xxAna"

"Dari Ana?" batinku dan mencoba untuk membalasnya.

To Ana : "Oh hai Ana. Aku sedang berada di sekolah, sepertinya tidak bisa."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dan aku beralih ke pesan Maddi..

From Maddi : "Reece, bisa temui aku? Aku ingin bercerita sesuatu. Temui aku di taman. xx"

To Maddi : "Mmm? Baiklah, tunggu aku! xx"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tiba-tiba handphone ku kembali bergetar.

From Ana : "Tentu saja kau bisa, maksudku di taman sekolah."

What? Bagaimana bisa? Apa yang dia lakukan di sini?

To Ana : "Kau sedang berada di sini? Untuk apa?"

From Ana : "Sudahlah, ikuti saja perintah ku. See yaa Reece xx!"

Kenapa aku merasa sedikit aneh?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Reece, kau kenapa?" Tanya Blake yang bingung melihat raut wajahku yang berubah cepat. "Aaku.. Baru saja mendapatkan pesan dari Ana dan Maddi." Dahi Blake dan George mengerinyit.

Tiba-tiba aku melihat Stacey berlari ke arah kami. " *Hfhfhfh* Ngg.."

"Stace, ada apa?" Tanya Blake. "Ana.." Jawab Stace. "Ana?" Kami bertiga saling melempar tatapan satu sama lain. Ah iya, Ana meminta ku untuk menemuinya di taman. Tapi, aku juga harus menemui Maddi. Kenapa jadi begini? Huft.

"Kau baru saja mendapatkan pesan dari Ana kan Reece?" Tanya George dan aku mengangguk. "Maddi juga, dan  anehnya mereka mengajakku untuk bertemu di taman sekolah sekarang." Jelasku.

"Lalu pesan itu? Apa isinya?" Tanya Blake dan aku memperlihatkan pesan-pesannya.

"Lebih baik, kau ikuti dulu apa maunya (Ana)." Ucap Blake.

"Tapi, aku ragu dengan pesan itu. Apa aku saja yang menemuinya? Lagi pula kau juga menerima pesan dari Maddi kan? Lebih baik kau temui Maddi dan aku menemui Ana." Saran George.

"Kalau begitu, kami ke taman dulu. Nanti, jika terjadi sesuatu kami akan memberitahu kalian." Pamit ku kepada Stacey dan Blake

Author POV

"Blake, kau ingat? Di saat kita berjalan menuju kelas, anak-anak membicarakan tentang anak baru?" Tanya Stace kepada Blake.

"Yeah. Lalu? Apa hubungannya?" Tanya Blake. "Anak baru itu Ana." Ucap Stace dengan wajah khawatirnya. "APA?" Blake terkejut dan menatap Stace tidak percaya. "Dan, kau ingin tau satu hal lagi? Ana satu kelas dengan Maddi di kelas seni." Ujar Stace dan Blake hanya menggeleng tidak percaya.

"Aku juga awalnya tidak percaya, tapi tadi di saat aku ingin ke lokerku untuk mengambil baju training ku, aku melewati kelas Maddi, aku melihat Ana berdiri di luar kelas. Dan Mrs. Thompson mempersilahkan nya masuk ke kelas itu." Blake terdiam mendengar penjelasan Stace.

"Apa Reece dan George sudah tau?" Tanya Blake. "Aku rasa tidak." Jawab Stace dan menggeleng.

Maddi POV

Kau tau? Selama di kelas aku tidak henti-hentinya mendapatkan tatapan aneh dari Ana. Dan itu sangat mengganggu.

"Kau kenapa murung begitu Mad?" Tanya Asa.

"Tidak, aku tak apa. Mungkin hanya perasaanmu saja." Jawabku.

"Tapi, dari tadi aku merasa ada yang aneh dengan mu." Apa yang dipikirkan oleh Asa?

"Maksudmu?" Tanyaku lagi. Aku menoleh ke samping dan mendapati Ana melihatku dengan tatapan datarnya. 

"Mmm, nanti saja deh." Aaah, Asa selalu saja begitu.

"Baiklah." Jawabku.

Setelah beberapa saat kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Aku memutuskan untuk ke kamar kecil untuk mencuci wajahku. Di saat aku sudah hampir sampai, aku memeriksa kantong rok ku untuk mengambil Handphone dan berniat untuk mengabari mom, tapi aku tidak menemukan apa-apa di kantongku. Setelah aku ingat-ingat lagi, aku menaruhnya di dalam laci meja ku. Astagaaa aku sangat ceroboh! Buru-buru aku kembali ke kelas, segera mengecek laci meja ku ternyata tidak ada, dan aku mencoba mencari Handphone ku kemana-mana, tapi tidak ketemu.

Di saat aku ingin keluar, sebuah tangan mencengkram tanganku kuat dan menarik ku pergi.

========================================================================================================

Allu guys, selamat pagi.

Mmm, maaf ya kalo banyak typo. Besok insyaallah gue edit deh! Bebay~ *efek sleepy* pfft.

Soo, don't forget to vomments and I'll see you on next chapter.

xxAudy



Guilty Feelings - New Hope Club.Where stories live. Discover now