Bertemu

14 6 1
                                    

Sudah 5 jam Lysia berdiam diri didalam perpustakaan. Gladis yang awalnya menemaninya sudah beranjak pulang karna sudah letih melihat tulisan-tulisan kecil yang tersusun dibuku-buku besar itu.

Awalnya Gladis mengajak Lysia pulang tetapi Lysia tidak ingin karna masih banyak hal yang ingin dibacanya. Dan akhirnya Gladis mengalah dan meninggalkan Lysia yang masih sibuk membaca setumpuk buku tebal.

Dan beberapa lama ini Lysia terus-menerus mengucek matanya yang mulai perih dan pandangannya mulai memburam.

"Shit! Mata ku kenapa perih banget sih" umpat Lysia pelan.

Lysia mengangkat kepalanya keatas matanya menatap langit-langit bangunan perpustakaan. Berharap setelah mengalihkan pandangannya sebentar matanya akan baikan.

Bukannya membaik matanya malah tambah perih membuat Lysia mendengus kesal. Tangannya ia letakan diatas matanya. Menutup pandangannya.

5 detik
6 detik
7 detik

Tuk

Sebuah jentikan mengenai dahi Lysia. Membuat Lysia membuka matanya dan mendapati seorang lelaki sedang berdiri disampingnya menatap dengan pandangan heran.

"Mikleo?" Tanya Lysia terkesiap tak percaya.

"Iya? Kamu kenapa?" Balas lelaki yang adalah Mikleo.

Lysia yang masih terkejut terdiam dengan pandangan tak percaya. Ia masih menatap wajah Mikleo.

"Halusinasi ya?" Celetuk Lysia yang masih tak percaya.

"Hah? Halusinasi? Kamu kenapa sih Lys?" Tanya Mikleo yang heran akan kelakuan Lysia.

" hmm, enggak aku kira tadi halusinasi, abis tadi mata aku lagi sakit terus buram-buran gitu. Makanya pas aku liat kamu, aku kira lagi halusinasi" jawab Lysia sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Mungkin kamu butuh istirahat deh Lys, kamu udah berapa lama disini?" Tanya Mikleo yang sudah duduk manis disamping Lysia.

Lysia senang datang bertemu dengan Mikleo di perpustakaan ini " udah 5 jam deh kayanya".

"Hah?" Mikleo menatap Lysia tak percaya. "Kamu serius? Lanjutnya.

"Iyalah aku serius, tadi aku bareng Gladis. Tapi sekarang Gladis udah pulang" cerita Lysia.
"Oh ya, kamu sama siapa kesini?" Tanya Lysia.

Mikleo menunjuk ke seorang lelaki yang sedang memilih-milih buku. Seorang lelaki berkacamata yang Lysia ketahui sebagai teman Mikleo. Lysia pun mencari keberadaan teman Mikleo yang seorang lagi, lelaki yang bernama Dareen. Tetapi lelaki itu tak ada.

"Terus teman kamu yang satunya mana?" Celetuk Lysia yang membuat Mikleo mengerutkan keningnya. "maksud kamu dareen?"

"Apaan manggil?"
Lysia dan Mikleo menengok kebelakang dan mendapati seorang lelaki bernama Dareen itu menatap mereka heran.

"Geer deh nyet" ledek Mikleo yang langsung di hadiahi toyoran oleh dareen.

"Leo, kamu paham gak soal yang ini?" Lelaki berkacamata itu mendekati kami, dengan mata yang masih berfokus pada buku.

"Yang mana?" Balas Mikleo kalem.
Lelaki itu memberikan bukunya pada Mikleo.

"Ini..ini..ini" Mikleo mencoret-coret selembar kertas yang ada di bukunya.

" ini salah seharusnya dibagi dulu baru dikuadratkan" kata Lysia yang langsung terdiam ketika melihat tatapan 3 lelaki itu.

"Maaf" lanjutnya
"Eh, gak apa-apa. Kamu malah bantu loh, kalau kamu gak bilang aku gak akan tau kalau itu salah" kata Mikleo seraya tersenyum manis.

"Sendiri aja Lys?" Tanya Dareen sembari duduk di kursu depan Lysia bersama Lelaki berkacamata itu.

"Tadi sama Gladis, tapi gladisnya udah pulang" jawab Lysia.

"Gladis?" Dareen terkejut.
"Yep, Gladis" jawab Lysia santai.
"Kau sudah berteman dengannya?" Tanya lelaki berkacama itu.
"Em, Gladis itu adik sepupuku"

Sepi... mereka bertiga terdiam. Nampak berusaha mencerna perkataan Lysia.

"Adik sepupu ?"

Im falling in love nowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang