Adik Sepupu?

19 7 0
                                    

19.00 WIB

Lysia nampak telah selesai menata masakan sang Mama di atas meja makan.

Bunyi Bel rumah menggema. Papa pun langsung dengan sigap membuka pintu dan menampakan sang Tamu.

"Mas" Ujar Lelaki berpostur tegap itu seraya memeluk Papa dan Mama Langsung menghampiri Wanita berpostur Kecil itu. Sedangkan Lysia menatap mereka dengan pandangan kikuk. Meskipun Mereka adalah adik sang mama tapi ia tetap saja ia merasa gugup.

"Oh iya lupa Mas,Mba ini anak aku" Om Tama nampak memperkenalkan seorang Perempuan yang berjalan dibelakang mereka.

"Astaga, Cantik Banget Keponakan Tante" Ujar Mama sembari memeluk Perempuan itu.

"Lys, Sini sayang" Papa Memanggil Lysia yang terdiam diruang Tamu.

Lysia pun mendatangi sang Papa dan Mama dan tersenyum Kikuk. Dan Lysia dapat Melihat jelas siapa yang dipelukan sang Mama dan perempuan itu pun sama terkejutnya dengan Lysia.

"Lysia ya?" Tanya Om Tama Yang nampak terkejut melihat Lysia.

"Astaga Makin Cantik saja. Keponakan Om" Om Tama Langsung memeluk Lysia dengan Erat. Lysia jadi ingat, ia juga saat kecil sering dipeluk seperti ini dengan Om Tama.

" Udah Besar banget ya, dulu kecil banget" Om Tama terkekeh seraya melepaskan pelukannya dari Lysia.

"Iya dong Om, Masa Lysia kecil terus" Sungut Lysia.

"Lys ini anak Om, Namanya Gladis" Om Tama Memperkenalkan Lysia pada anak perempuannya itu. Tanpa diperkenalkan Lysia juga akan tau bahwa itu Gladis. "Orang Yang membullynya" tapi Lysia tak ingin pertemuan pertamanya dengan orang yang diketahuinya sebagai adik sepupunya itu buruk. dengan ramah Lysia mengulurkan tangannya.

"Hai Adik Sepupu, Aku Lysia" Lysia tau ia akan nampak seperti orang bodoh didepan Gladis.

"Hai Kak, Aku Gladis" dan dengan tampang bodoh juga Gladis menerima uluran tangan Lysia.


Sudah 2 Jam semenjak perkenalan bodoh Lysia dengan Gladis. Tetapi tak satu pun dari mereka mencoba berbicara sedangkan Kedua orang Tua mereka asik berbincang-bincang dengan heboh.


Lysia sangat bingung. pertanda baik kah kalau ia dan Gladis bersaudara atau bertanda buruk kah semua itu. Ia sebenarnya tak membenci Gladis karena memperlakukannya dengan tidak baik, yang ia benci adalah sikap tidak baiknya pada Lian dan membuat temannya sendiri menderita.

"Lys, Kamu sekolah dimana?" Pertanyaan dari Om Tama Membuat Lysia terperenjat.Dengan Kikuk Ia pun menjawab "SMA Husada Indah Om" Ujarnya.

"Oh ya? Artinya satu sekolah dong dengan Gladis" Om Tama nampak Antusias dengan hal itu.

"Satu kelas malah Pah" itu bukan Lysia, Jawaban itu datang dari Gladis.

"Loh, Lys kok gak bilang sama mama kalau sekelas sama Gladis" Mama Ikut berbicara.

"Lys gak tau kalau Gladis sepupu Lys ma" Jawab Lysia pelan.

"Lysia, Tante minta tolong jagain Gladis ya sayang, Gladis orangnya memasang sangat susah didekati tapi tolong ya" Tante Nandira Memohon.

Lysia menatap Gladis yang menatap sang Mama dengan kesal.

"Mama, Gladis bukan anak kecil" Kata Gladis tak suka.

Tante Nandira tak menghiraukan Gladis. Ia tetap Menatap Lysia dengan Tatapan Memohon yang sukses membuat Lysia Lulus dan Mengiyakan permintaan tantenya itu.

"Adek Sepupu ku Sang Pembully" Pikir Lysia


Im falling in love nowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang