Sekolah baru, Teman Lama

10 0 0
                                    

          Hari yang sangat ditunggu Lysia tiba, setelah melalui ujian-ujian berat untuk memasuki SMA keinginannya, kini semuanya terbayar, Lysia lulus ujian, dan hari ini adalah hari pertama sekolah di SMA , jika biasanya hari pertama adalah MOS. Tetapi di SMA ini berbeda mereka tak menerapkan MOS karena ditakutkan adanya penindasan, oleh karena itu pengenalan lingkungan sekolah akan langsung dibawakan oleh wali kelas.

          Senyum sumringah menghiasi wajahnya manisnya, seragam merah berpadu dengan warna putih dengan rok senada dan dasi berwarna merah ditambah blazer hitam, Tatanan rambutnya pun ia ubah dengan rambut ikat dua penuh dan poni tengah menutupi seluruh keningnya.

         Saat memasuki halaman sekolahnya Lysia langsung disuguhkan pemandangan pepohonan dan siswa-siswi yang berjalan kaki menuju sekolah. SMA ini juga tidak memperkenankan siswanya mengendarai kendaraan. Siswa hanya diperbolehkan diantar atau menggunakan kendaraan umum sampai depan gerbang sekolah lalu siswa akan berjalan kaki agar sampai ke sekolah yang dapat ditempuh 5 menit.

          Sebuah Gedung megah dengan arsiktektur kuno menyambut Lysia, sekolah internasional yang sangat Lysia inginkan dan kini ia menjadi salah satu murid sekolah ini, hatinya sangat amat bersyukur, karena perjuangannya 4 bulan tanpa istirahat yang maksimal dan saat pengumuman keluar dan ada namanya ia amat lega dan tidur selama 2 hari membayar tidurnya yang dikuranginya untuk belajar.

          Murid-murid baru nampak berbaris mengikuti instruksi dari osis untuk memasuki lapangan indoor untuk mendapat sambutan dari Kepala Sekolah mereka. Lysia menatap antusias sekelilingnya.

"Welcome New Life" Ujarnya pelan sembari tersenyum bahagia.
Kini saatnya ia memulai kehidupan SMA-nya, dan hatinya sangat bergebu-gebu meninggalkan seluruh kenangan dimasa lalu, hatinya pun berkomitmen akan meninggalkan Lysia yang pendiam jauh dari dirinya yang sekarang.

Setelah mendapat sambutan dari Kepala Sekolah dan Ketua Osis, siswa-siswi baru pun dipersilahkan memasuki kelas masing-masing. Lysia memandangi kertas pengumuman yang didapatkannya.

"Kelas 1A"

Lysia pun mendapati kelas dimana dirinya akan belajar, ia pun memasuki kelas yang nampak ramai. Mencari kursi yang ia inginkan dan mendaratkan pilihannya pada kursi dibarisan kedua.

"Permisi, apakah ada orang yang menduduki tempat ini?" Tanya Lysia pada seorang perempuan yang duduk disebelah bangku itu, perempuan yang sedang asik berbincang dengan temannya pun menoleh pada Lysia, dan terkejut sama halnya dengan Lysia.

"Lysia bukan ya?" Tanyanya antusias.

"Estrella kan?" Balas tanya Lysia.

"Wah bener, gak nyangka banget kita satu sekolah, satu kelas lagi" seru Ella senang.

Estrella Maudi, perempuan yang disukai Mikleo. Ini cukup mengejutkan bagi Lysia, walaupun seharusnya ia tau bahwa perempuan sepintar Ella akan sekolah ditempat terbagus di kota ini.

"Oh iya, kamu mau duduk disitu? Duduk aja belum ada yang dudukin soalnya" Ujarnya lagi sembari tersenyum menampakan lesung pipi diwajahnya.

"Makasih La"

Seorang Wanita memasuki kelas membuat kelas hening. Memberi kesempatan sang guru yang pertama kali memasuki kelas itu yang berarti adalah Wali kelas mereka.

"Selamat Pagi anak-anak" Sapanya pelan yang langsung dibalas sapa oleh murid-murid kelas 1A.

"Nama saya Ferlina Hiald, kalian bisa panggil saya ibu Ferli. Saya mengajar pelajaran Bahasa Indonesia dan juga akan menjadi wali kelas kalian selama setahun kedepan, saya mohon kerjasamanya" Jelas Ibu Ferli yang langsung membuat para murid mengangguk paham.

"Baik anak-anak, untuk yang pertama saya akan membawa kalian berkeliling. Buat dua barisan saja ya. Agar tak ada hambatan dijalan nanti. Jangan sampai terpisah atau kalian akan tersesat. Dan tur saya akan ditemani oleh salah satu anggota khusus. Dan kalian harus sangat bersyukur karena mendapatkan wakil tur yang sangat penting diosis"

Siswa-siswi pun nampak berbisik-bisik, membicarakan siapa yang dimaksud oleh Ibu Ferli.

    Seorang lelaki masuk kedalam kelas dengan tampilan rapi, wajahnya yang menampakan senyum kharismatiknya langsung membuat para perempuan dikelas langsung menjerit kecil adapula yang langsung bertos ria. Lysia ingat laki-laki itu, ia adalah ketua osis SMA Labortie.

"Hai adik-adik semua,saya Derendo Ketua Osis SMA Labortie, saya akan membantu kalian sebisa saya"Sapanya dengan semangat.

  
    Mata Lysia tidak bisa lepas dari ruangan-ruangan yang sangat memanjakan matanya. Dari ruangan musik yang sangat luas dengan alat musik yang sangat lengkap, Lab Ipa yang super keren, Lab Komputer yang sangat canggih.

"La bunganya cantik banget nih" Ujar Lysia pada Ella yang menjadi tim sebarisnya.

Tak ada jawaban dari Ella yang membuat Lysia bingung lalu mendapat jawabannya.

Seorang lelaki yang sedang menyirami tanaman dengan rambut gondrong sebahu dan kacamata merahnya membuat Lysia langsung mengenali orang itu, ia pun memandangi Ella yang tak berkedip sama sekali menatap lelaki itu.

Lysia pun berdehem pelan sembari menyenggol bahu Ella yang langsung membuat Lysia terkejut, lalu menatap Lysia dengan penuh tanda tanya.

"Loh itu Ka Bryan bukan yah?" Ujar Lysia menggoda Ella yang membuat pipinya langsung merona.

"Apasih Lys? Mana Ka Bryan?" Ujarnya pura-pura menengok kearah lain, Lysia tersenyum kecil "Mengelak"pikir Lysia.

"Oh salah liat kayanya" balas Lysia sembari menengok kearah yang dilihat Ella.

Ella pun hanya membalas dengan senyum malu-malu.

        Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka ke perpustakaan. Lysia tak bisa berhenti bedecak kagum melihat susunan buku-buku yang diletakan di rak-rak tersebut, Lysia rasa ia akan sangat sering mendatangi tempat tersebut.

Saat Lysia sedang asik menatap kagum buku-buku tersebut seseorang menabrak Lysia membuat Lysia terjatuh.

Dan Lysia sangat terkejut saat tau siapa yang telah menabraknya.

"Kamu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im falling in love nowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang