Menyerah??

634 58 1
                                    

Let's Read ~~~

Sowon POV

Sekarang gua benar-benar dilanda kegelisahan, cerita yang gua denger tadi membuat gua binggung harus ngapain.
Gua menyadari penghuni kamar 310 memandang gua. Gua langkahkan kaki menuju balkon supaya pikiran gua tenang.
Gua terhanyut dalam pikiran gua tanpa gua sadari Momo udah ada disamping gua.

"Woi, lu ngapain ngelamun disini??" Tanya Momo menyadarkan gua dari lamunan gua.

"Hmm"

"Lu mikirin Sinb ya??" Tanyanya seakan membaca pikiran gua.

"Gak!! Mana mungkin gua mikirin anak pengabai begitu" elak gua.

Gua gak mau kalau Momo tau kalau gua emang mikirin Sinb gengsi dong gua.

"Haha Sowon!! kayak gua gak pernah jatuh cinta aja. Gua tau lu mikirin Sinb jangan sok gengsi lu !!" Jawabnya benar-benar seperti dipikiran gua.

Mendengar perkataannya sesuai fakta gua hanya bisa diam menandakan tak ada yang ingin gua katakan.

"Hmm lu kok gak ngajak Sinb kesini lagi? Gua dan lainnya kangen tingkah absurdnya" tanyanya.

Gua gak menjawab, gua masih binggung dengan perasaan gua.

"Sejak lu diusir halus Sinb, lu jarang megang ponsel biasanya kan lu kirim pesan ke dia terus. Lu berantem sama Sinb??" Tanyanya lagi mengingatkan gua kejadian dimana gua mencium bibirnya.

"Dia sibuk sama Yerin teman dekatnya itu"

"Ohh kan bisa aja ketemu dia untuk sekedar sapa gitu" ujarnya menyilangkan tangannya didada.

"Males gua" jawab gua bohong padahal gua terus ikutin dia.

"Lu cemburu kan??" Tanyanya membuat gua kaget.

Gua pasang wajah binggung gua tak lupa kerutan dikening.

"Tampang lu tuh biasa aja gak usah kayak gitu." Ujarnya menepuk tangannya didepan wajah gua.

"Ah-eh. Siapa yang cemburu??"

"Lu yang cemburu siapa lagi. Lu suka kan sama Sinb??" Tanyanya dengan tatapan mencurigai namun sepertinya ia tau jawabannya.

Gua diam dan memilih menatap hamparan kota Seoul dengan lampu yang menyala disetiap gedungnya.

"Lu pasti bertanya-tanya apa Sinb bakal nerima perasaan lu" ujarnya seperti sudah tau apa yang terjadi dari awal sampai sekarang.

Gua alihkan pandangan gua menghadapnya.

"Gua tau kalau Sinb pasti pernah merasakan sakit hati" ucapnya masih menatap kedepan.

Gua terus memandangnya menandakan bagaimana dia bisa tau.

"Lu pasti bertanya-tanya kenapa gua tau. Gua bisa merasakannya karna gua pernah mengalaminya."

Gua kaget dikit, gua pasang telinga gua ingin mendengarkan perkataan Momo yang sepertinya memiliki lanjutan.

"Disaat lu menyukai seseorang dan lu menaruh harapan besar kepada orang yang lu suka. Terlalu besar pengharapan lu tanpa lu sadari perasaan lu gak dianggap dan orang yang lu sukai itu pacaran dengan orang lain. Lu merasa hancur, Dada lu sesak remuk dan lu bakal berpikir ingin mengakhiri hidup lu. Itu yang Sinb rasakan dan juga gua rasakan." Ucapnya sekarang memandang gua.

"Tapi gua dan Sinb itu beda, gua bisa membedah rasa sakit gua meski gua dulu ingin mengakhiri hidup gua. Tapi Sinb hatinya rapuh, meski dia terus tertawa dan mengabaikan apapun padahal dia memiliki trauma yang dalam."lanjutnya mengalihkan pandangannya kedepan.

[COMPLETE]Just IGNORE !?! (tomXjerry Line ♥)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang