Saranghae Unnie♥

950 57 12
                                    

Gomawo yang masih setia ngelirik nih ff. Maafin kalau ceritanya gak pernah nempel dihati_-. Tapi tetep patengin ching:):):)
______________________________________

Happy Reading~

Sekarang tubuh sowon mengeluarkan banyak darah segar. Sinb terus menangis sembari menutup luka sowon agar tidak mengeluarkan darah lagi.

Polisi yang sempat ditelfon tadi akhirnya datang dan membawa tzuyu. Polisi juga membantu membawa sowon kerumah sakit. Dalam perjalanan sinb masih memegangi luka sowon dan menangis.

Sampai dirumah sakit terdekat,dokter dan suster langsung meladeni sowon. Sekarang sowon tengah berjuang,sinb pun tidak tau apa yang akan terjadi pada sowon.

Pakaian dan tangan sinb berlumuran darah segar milik sowon. Matanya juga terus mengeluarkan cairan bening. Pikirannya sekarang benar-benar kacau. Seharusnya yang tertusuk itu dirinya bukan sowon. Sinb menyalahkan dirinya terus.

Diruang tunggu sinb setia duduk tanpa mengganti pakaiannya. Sekarang dirinya berdoa agar sowon bisa sadar dan menunjukan senyumannya lagi.

Sinb benar-benar tidak ingin sowon terus menderita dan berkorban karna dirinya. Sekarang hal ini membuktikan sowon adalah yang terbaik baginya.

Sekitar 2 jam sinb menunggu akhirnya dokter keluar. Dengan cepat sinb menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan sowon.

"Bagaimana keadaan sowon unnie??"tanya sinb cemas.

"Pasien banyak kehilangan darah tapi anda jangan khawatir pasien sudah kami tangani. Luka dipinggangnya sudah kami jahit,jadi kita tunggu saja kapan pasien akan siuman"jelas dokter.

Sinb bernafas lega mendengarnya. Sowon selamat,cintanya bisa kembali.
"Terimah kasih banyak dokter"sinb membungkukan tubuhnya menujukan rasa senangnya.

"Ne. Anda bisa menjenguknya"ucap dokter.

Sinb langsung senang dan memasuki ruangan tempat sowon berbaring. Hati sinb masih sedih melihat sowon belum membuka matanya.

Disamping tempat sowon berbaring sinb memegang erat tangan sowon dan menangis.

"Unnie,mianhae unnie. Gara-gara gua lu begini."ucap sinb dalam tangisnya sembari memegang erat tangan sowon.

"Seharusnya dulu gua percaya sama unnie. Tapi karna keegoisan gua... hikksss.. banyak penderitaan yang unnie rasakan. Betapa beruntungnya gua masih punya unnie yang terus melindungi gua"sinb berbicara sendiri sembari menatap waja sowon.

"Unnie,mungkin unnie belum sadar. Tapi gua mau bilang,gua sadar hati gua ini milik siapa. Dan cinta gua ini milik siapa. Sekarang gua sadar semuanya milik unnie. Saranghae unnie"sinb mencium kening sowon dan menangis.

Beberapa saat sinb menahan posisinya hingga air matanya membasahi wajah sowon. Sinb melepaskan ciumannya dan kembali mengenggam erat tangan sowon.

Tak henti sinb berdoa agar sowon siuman. Dirinya ingin sowon sadar dan dirinya juga ingin melihat kembali mata itu.

"Unnie,cepatlah sadar eo. Gua kangen senyum unnie. Jangan lagi menderita karna gua eo,tapi bahagia dengan gua. Cepatlah bangun unnie"ucap sinb pelan.

Tangan sinb tak lepas mengenggam tangan sowon hingga dirinya tertidur. Sepanjang malam itu,sinb setia disamping sowon.

Tak lama sinb yang sudah memasuki alam mimpi tangan sowon menujukan tanda-tanda. Jemari sowon bergerak sehingga mengejutkan sinb yang sedang tertidur.

Dengan sigap sinb memanggil dokter untuk melihat keadaan sowon. Sinb mengigiti jarinya,hatinya khawatir. Akhirnya dokter memberi tahu keadaan sowon. Ternyata itu reaksi dari sowon,sekarang sowon sudah sadar.

[COMPLETE]Just IGNORE !?! (tomXjerry Line ♥)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang