"Karenamu. Aku sulit membuka hati, mencari orang baru, mencintai yang lain. Memang, aku tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepadamu. Karena ini salahku juga, telah membiarkan mu masuk ke kehidupanku, kehatiku. Aku tidak menyesal, hanya saja ini keluhan. Mengapa hanya aku yang mencintaimu sampai sekarang. Sedangkan kamu?ah, sudahlah."
-Breathtaking-
Franda mendengus kesal saat ini, dia berbaring di sofa panjang yang berada diruang keluarga sambil melihat televisi. Bukan menonton, hanya melihat saja. Berkali kali ditekannya tombol yang berada diremote itu, tetapi tidak ada siaran yang menarik. Dia hanya berada sendirian dirumah saat ini, Ayah dan bundanya tidak bermalam dirumah karna mereka ada urusan penting. Sekarang baru jam delapan malam, otomatis mata Franda belum menandakan jika ia mengantuk. Diambilnya ponselnya lalu menekan nama Milly, tetapi tidak direspon. Kemudian dia kembali mengetik, kali ini ia menekan nama Azizah, tidak direspon juga. Dia masih belum putus asa, kembali ia menekan nama seseorang, Imel, namun sama seperti sebelumnya, tetap tidak direspon. Dimana ketiga wanita menyebalkan itu? Franda berfikir siapa yang akan ditelvonnya lagi.
"Yaa Gibran, bodoh banget si lo Fran ahh" ucap Franda mengeplak kepalanya sendiri, kemudian tangannya bergerak menari nari diatas keyboard ponselnya. Dia mencari nama Gibran dikontaknya, tetapi tidak ada. Franda berfikir sejenak.
"Oh yaampun Frandaa, bego banget, gue sama Gibran kan memang gada tukeran nomor handpone" Franda mendengus, dia kembali mengeplak kepalanya untuk yang kedua kalinya. Dibukanya aplikasi line diponselnya, lalu dia mulai mengirimkan pesan kepada Gibran.
Via Line.
Franda Asyifa : Gibbbbbb
Franda Asyifa : bales donggg
Franda Asyifa : Gibrannn:(Tak berapa lama pun pesannya dibalas.
Gibran Ananda : apee? Pasti ada maunya nih, bener kann? Hayooo ngaku
Franda Asyifa : hehe iya sih tau aja lo kampret, btw gue sendirian dirumah nih, yg lain uda gue kabarin tapi gada yg ngerespon, cuma lo yg ngerespon. Temenin gue dongg plisss:(
Gibran Ananda : kalo ada maunya jangan pake kampret dongg, bujuk gue yg halus kek, bilang ganteng ato apa gitu:D
Franda Asyifa : abg Gibrann yg paling ganteng sejagat rayaa, yg halilintar cetar membahana baday, yg kalo senyum mirip Zayn malik, yg kalo ketawa mirip Shawn Mendes, dan yg kalo tidur mirip ajis gagap, temenin gue dongg ajak kemana gitu, bosen loh inii:(
Gibran Ananda : gamau.
Franda Asyifa : loh kenapa? Tadi lo bilang lo maunya dibujuk dan uda gue bujuk tapi lo nya malah gamau, aelah.
Gibran Ananda : lo tau Fran? Ibaratnya lo itu uda bawa gue terbang setinggi mungkin lalu lo hempaskan gue gitu aja, gue tu gabisa diginiin:(
Franda Asyifa : yauda gue minta maaf, lo kalo tidur mirip Luise 5sos kok bukan mirip ajis gagap hehe.
Gibran Ananda : Luise 5sos? Siapa itu?
Franda Asyifa : aelah Gib polos banget sih lo, uda nanti gue kasi tau kalo lo sampe sini.
Gibran Ananda : otw.
Read.
Pesan itu hanya dibaca saja oleh Franda, dia menggerakkan kakinya satu persatu kearah kamarnya untuk mengganti pakaian, karna saat ini dia memakai celana jeans pendek se paha.
***
Gibran membuka lemari pakaiannya, dan mengganti bajunya setelah ia mengirimkan pesan kepada Franda. Dia hanya memakai celana jeans pendek dan kaos oblong berwarna putih, simple but perfect.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathtaking
Teen FictionSerumit pelajaran Matematika, jika dipahami maka akan mudah saja, percayalah. 05 April 2017 Tertanda, Atika Noviana Efendi