⭐BAGIAN 24 : END⭐

2.8K 148 1
                                    

Happy and enjoy guys...

——————————

"Indri bangun." Kenzo mencoba membangunkan Indri, entah mengapa semenjak Indri hamil. Ia paling susah untuk di bangunkan.

"Honey, bangun. Kamu kan harus sekolah." Ujar Kenzo.

"5 menit lagi." Gumam Indri.

"No, kamu harus mandi." Tiba-tiba Kenzo menggendong tubuh Indri. Indri memekik kaget, ia memukul bahu Kenzo.

"Turunin."

"Nggak, pokoknya kamu harus mandi."

"Iya, aku mandi. Tapi jangan gendong aku terus." Ujar Indri.

"Ok, aku turunin. Tapi jangan lama kalau mandi ya, ntar masuk angin." Ujar Kenzo, ia lalu menurunkan Indri. Indri mengangguk, ia lalu segera mandi.

*******

"Pagi," sapa Indri ketika melihat Kenzo menata meja.

"Pagi, sayang." Ujar Kenzo.

"Kamu masak apa?" tanya Indri.

"Nggak, aku cuma buatin kamu sandwich isi tuna. Kata temenku, tuna bagus buat ibu hamil." Indri tersipu ketika Kenzo menyebutnya ibu hamil.

"Yaudah, ayo makan." Ujar Kenzo. Indri mengangguk, ia lalu mengigit sandwichnya dengan tenang. Kenzo memang pintar dalam membuat sandwich, sandwich ini rasanya begitu enak. Serta ikan tunanya yang memiliki tekstur lembut.

"Enak?" tanya Kenzo.

"Em, kalau gini mah aku mau setiap hari kamu buatin." Ujar Indri.

"Lain kali aja ya, setiap hari kamu bakal ganti-ganti menu makanan. Jadi lain kali aku buatin sandwichnya." Ujar Kenzo.

"Ganti-ganti menu? Emang kenapa?"

"Supaya si baby dapat nutrisi yang beragam, Indri. Baby kan juga butuh nutrisi yang banyak untuk pertumbuhan." Ujar Kenzo, Indri hanya bisa ber'oh' saja mendengar penjelasan suaminya.

"Yaudah, ayo berangkat." Indri mengangguk, mereka lalu berjalan menuju lift. Sesampainya di basement, Kenzo langsung mengendarai mobilnya. Sementara Indri duduk di sebelahnya dengan memakan cemilan yang telah Kenzo siapkan.

*********

"Kok ribut-ribut gitu sih, Ken?" tanya Indri ketika melihat guru-guru dan siswa-siswi lari tak tentu arah.

"Ayo, lebih baik kita tanya sama ibu Nurjadi." Ujar Kenzo, Indri mengangguk. Mereka lalu berjalan menuju ibu-ibu berhijab warna hitam.

"Permisi, bu," sapa Kenzo.

"Eh, pak Kenzo. Maaf atas keributan ini pak." Ibu Nurjadi menundukkan wajahnya malu.

"Tidak usah minta maaf, bu. Saya hanya ini menanyakan penyebab kegaduhan ini."

"Sebenarnya, begini pak. Sekitar 34 siswa-siswi kita hilang di culik oleh seseorang yang kami tidak ketahui. Tapi menurut Alya dan yang lain, penculik ini ada hubungannya dengan sekolah tetangga." Jelas Ibu Nurjadi.

Mendengar nama Alya dan teman-temannya, Indri lalu menatap Ibu Nurjadi lekat.

"Bu, sekarang Alya sama yang lain dimana?"

"Mereka ada di ruang guru. Memecahkan masalah ini, saya mohon agar Indri segera pergi ke sana. Karena mungkin Indri bisa memecahkan masalah ini dan menyelamatkan siswa-siswi sekolah ini." Ujar ibu Nurjadi. Indri mengangguk, ia segera berlari menuju ruang guru. Di sana Alya dan teman-temannya tengah duduk seraya mengajukan pendapat masing-masing.

Kenzo And Indri (DITERBITKAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang