⭐BAGIAN 25 : EPILOG⭐

3.5K 147 6
                                    

Oke lanjut di epilog ini ya...

————————————

"Mama," ujar Indri.

"Oh, ternyata anak malang mama ada di sini ya." Ujar Marissa.

"Kenapa wanita ini ada di sini." Gumam Indri.

"Ndri, lo nggak papa?" tanya Alya sedikit berbisik.

"Gue nggak papa kok, Al." Jawab Indri.

"Well, sepertinya kamu merindukan mama ya, sayang." Marissa berjalan mendekati Indri. Saat ia ingin menyentuh pipi Indri, dengan cepat Indri menepis tangannya.

"Maaf, nyonya Marissa yang terhormat. Tapi putri anda kini sudah tidak ada. Hanya ada Indri putri dari Damiea." Ujar Indri.

Kenzo yang berada di ruang kendali kaget saat mendengar ucapan Indri.

"Pak Kenzo tidak tahu masa lalu kak Indri?" tiba-tiba suara Alika mengalihkan Kenzo dari keterkejutannya.

"Tidak, memangnya ada apa?" tanya Kenzo.

"Wanita tadi yang sempat kak Indri panggil mama adalah tante Marissa. Dulu tante Marissa meninggalkan om Damiea dan kak Indri dan memilih pergi bersama pria lain. Selama hidup dengan tante Marissa, kak Indri nggak pernah senyum sama sekali. Setiap hari hanya ada air mata, entah itu kak Indri di pukul atau di tampar." Ujar Alika.

Kenzo membulatkan matanya kaget, ia lalu berdiri dari kursi dan hendak pergi. Namun Alika menahannya.

"Pak Kenzo harus pergi ke sana. Kak Indri membutuhkan bapak." Ujar Alika. Kenzo mengangguk. Ia lalu berlari menuju mobilnya dan langsung menancap gas.

**********

"Beraninya kamu!" tangan Marissa mulai terangkat. Ia melayangkan tamparan, namun dengan cepat Indri menahan tangannya.

"Anda pikir saya masih sama seperti dulu, nyonya. Sudah saya tegaskan bukan. Saya bukan anak anda lagi!" Ujar Indri, ia lalu mendorong tangan Marissa.

"Kurang ajar!!" Marissa hendak meninju perut Indri. Namun dengan sigap Kenzo menahan pergelangan tangannya.

"Sudah cukup anda menyakiti istri saya dulu. Sekarang giliran anda yang merasakan rasa sakit itu!!" Kenzo lalu menendang Marissa. Membuat Marissa terpental jauh.

Para pihak kepolisian kemudian memborgol Marissa bersama anak buahnya. Mereka di jatuhi hukuman penjara selama lima belas tahun.

Indri terduduk, sementara air matanya mulai mengalir. Kenzo langsung memeluknya, ia terus mengucapkan kata-kata sayang.

"Sstt, sudah. Lupakan kejadian tadi. Aku ada di sini Indri." Ujar Kenzo.

"Makasih Ken. Makasih untuk semuanya." Ujar Indri.

"Nggak usah berterimakasih, sayang. Sudah kewajibanku untuk selalu bersamamu." Ujar Kenzo.

"I love you." Bisik Indri

"I love you more, and more." Balas Kenzo.

Semua orang yang berada di sana tertawa gembira. Mereka turut bahagia ketika melihat Indri tersenyum dengan lebar. Suatu kebahagiaan yang amat berarti, sederhana namun menjamin kebahagiaan itu akan abadi untuk selamanya.

Kisah hidup Indri yang awalnya penuh dengan siksaan dari Ibunya, baik siksaan batin maupun fisik telah ia rasakan. Hidup di broken home bukan berarti ia harus membangkang kepada Damiea, namun ia harus belajar menata hidupnya yang baru. Kisahnya di tutup dengan manis dengan kehadiran Kenzo, lelaki yang tak sengaja ia tabrak, lelaki yang menyuruhnya untuk mengganti jasnya. Namun siapa sangka, ia malah jatuh hati dengan pria somplak itu.

Teruntuk pembaca, bisakah kalian mengambil segi positif dari cerita ini?

Pesan dariku. Jadilah diri kalian sendiri, bersikaplah dengan baik kepada kedua orangtua kalian. Sesungguhnya kebahagiaan yang teramat besar adalah melihat senyum bahagia mereka ketika melihat kita berhasil.

Sampai bertemu di karya-karyaku lainnya. Tak lama lagi Kenzo and Indri akan aku private.


Tbc....

Jum'at, 19 Mei 2017

Love

Priska Naomi

🐼

Kenzo And Indri (DITERBITKAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang