YOO IN NA
LEE DONG WOOK
JESSIKA JUNG
Adanya rasa cemburu menjelaskan jika sebenarnya cinta itu harus memiliki-Dong Wook
Cinta adalah cinta, tidak ada kata terimakasih, tidak ada kata minta maaf-Yoo In Na
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terkadang, lebih mudah berpura-pura terlihat bahagia daripada harus menjelaskan mengapa seseorang bersedih. Terkadang juga seseorang lebih memilih untuk tersenyum, marah, hanya karena tak ingin menjelaskan mengapa dia bersedih.
********
VOTE SEBELUM DIBACA
#HAPPY READING#
*********
"Setelah aku kehilangan segalanya, dengan mudahnya kau datang dan memohon maaf. Lalu kau pikir aku akan mengatakan baiklah Jessika, aku memaafkanmu. Aku sangat mengerti perasaanmu, begitu?"
In Na terkekeh melecehkan di depan Jessika. Kemudian memasang wajah menusuk dan angkuhnya kembali
"Hati ku bukan seperti sampah, yang bisa dipermainkan kemudian dibuang begitu saja!" Hardiknya kembali.
"Terkadang kau seperti malaikat, tapi lihat, kaulah iblis itu sendiri"
Tambah In Na
"Mulutmu terlalu lancang mengatakan hal semacam itu pada kekasihku"
Dan kembali kejutan itu hadir. Pria yang beberapa hari lalu mengatakan tidak peduli rupanya kembali kesana. Dirinya tidak benar-benar bisa mengabaikan Jessika. Bagaimanapun 2 hari cukup baginya menyesali kemarahannya pada Jessika yang seharusnya di berinya kekuatan untuk berjuang.
Kecuali dalam bagian pendonoran itu.Langkah besar, serta wajah kakunya kian dekat pada In Na yang memasang wajah mengejek dan tidak peduli. Tangan gadis itu masih betah melipat dan kini menghadap Dong Wook menantang.
"Haruskah aku mengatakan jika kekasihmu malaikat tanpa sayap? Sepertinya dia tidak selayak itu menyandangnya. Dia lebih cocok sebagai gadis lemah yang berlindung pada pria tidak bertanggung jawab sepertimu"
Masih betah In Na bermain-main dengan kehadiran Dong Wook. Tidakkah dirinya sadar jika Dong Wook sudah muak dengan dramanya dan Jessika?
"Pantaskah kau mengatakan kalimat seperti itu pada sepupumu yang diambang kematian? Apakah hatimu tidak berfungsi sama sekali?"
"Kau ingin aku mengatakan apa? Dan urusan apa kau soal hatiku?"
"Kau rupanya tidak sepantas itu untuk dibantu dan...."
Dong Wook langsung menelan kembali kata-katanya yang berhasil membuat Jessika bergetar. Jangan sampai pria itu membongkar mengenai rencana pendonorannya. Jika sempat In Na tahu menahu soal itu, sudah dipastikan In Na tidak akan mau menerima jantung serta liver miliknya.
Jangankan menerima, In Na pastilah dioperasi tanpa sepengetahuan dirinya sendiri. Tergantung bagaimana pintarnya mereka saling bermain peran dengan dokter yang akan menangani.
Pertanyaanya, jika pengorbanan Jessika sudah sejauh itu, lalu sebesar apakah kesalahannya hingga sudah se jauh ini In Na tidak mau menerima permintaanya.