EVANESCENCE

123 6 2
                                    

#4

Six
Seven
Eight

Haaaaaahhh

Ruang lapang dengan bagian atap terbuka memudahkan sinar matahari sekitar pukul 10.00 kst masuk bersinar sempurna kedalam sebuah ruangan yang dikelilingi dengan kursi-kursi yang menempel dilantai membentuk undakan melingkar.

Nafas terengah-engah terdengar berbunyi menjadi satu-satunya sumber suara diantara keheningan ruangan selebar perpaduan dua lapang basket.

Yeoja dengan rambut ekor kuda duduk melantai dilapisi karpet ukuran tubuh nya, mengatur nafas yang memburu pasca kegiatan pushup rutinnya.

Tangannya melirik tajam pada jam yang melingkar dibalik jaket Adidas yang bertengger pas memeluk tubuh nya.

Kemudian tubuh yang berpeluh itu mengambil posisi untuk backup melakukan gerakan senam lantai yang selanjutnya.

One
Two
Three
Four
Five
Si..

"Chaee capt"

Suara melengking yang tidak layak untuk didengar menggema.

Chaerin yang sedang tertelungkup melakukan hitungan dalam gerakan backup nya berhenti bergumam menghitung dalam hati. Dirinya memandang dari ujung sepatu hingga kebagian atas siapa manusia yang berada tepat dihadapan wajahnya menyerukan namanya dengan suara cempreng kurang layak untuk didengar manusia.

"Aku lupa kau pasti belum lagi menggunakan earphone, tapi percayalah upacara penyambutan akan segera dimulai dan kepala kepolisian militer Choi Seung-hyun ingin semua orang hadir saat ini"

Yoona, gadis dengan seragam khas kepolisian militer itu berjongkok dihadapan Chaerin yang sudah terduduk bersila.

"Go first I Will change my outfit"

Chaerin berdiri menggulung karpet senamnya lalu pergi meninggalkan Yoona sendiri.

"I Will give you new earphon"

Yoona lagi-lagi berteriak seraya tersenyum memandang Chaerin yang menjawab teriakannya hanya dengan mengangkat sebelah tangan tanpa berhenti melenggang menjauhi Yoona.
______________
Chaerin memasuki area luas serupa aula yang berada di lantai enam gedung kepolisian militer distrik pusat kota Seoul, ruangan besar dengan design mewah itu dipenuhi banyak kepala.

Chaerin menarik nafas panjang ketika kakinya berada dihadapan pintu aula yang terbuka lebar menunjukkan isinya, dengan langkah tegap Chaerin maju memasuki area yang sedang dalam mode serius, dua kelopak matanya mengedar mencuri pandang dimana dirinya bisa ikut bergabung dalam barisan rapih teman-teman yang sudah berbaris sebelum nya.

Adalah Dara manusia pertama yang menyadari bahwa Chaerin melangkah mendekat seraya memakai topi kepolisian yang sedari tadi dipeluknya.

Wajah Dara mengembangkan senyum cerah melihat Chaerin yang juga sedang tersenyum padanya. Dengan gerakan satu telunjuk dari Dara yang mengacung Chaerin tahu dimana dirinya harus bergabung dalam barisan.

Dara mengedipkan sebelah kelopak matanya ketika Chaerin berdiri tegap memandang ke depan dimana jajaran tinggi berada.

"Kau melewatkan banyak momen"

Dara bicara dalam sedikit bisikan kepada Chaerin tanpa memandang.

"Apa gunanya jika nanti kau bisa bercerita"

Chaerin menjawab dengan tenang, pandangannya lurus kedepan kearah dimana seseorang tengah membungkuk memberikan salam hormat.

"Yah dimana earphone mu"

Dara menoleh kearah Chaerin memandangi telinga kanan Chaerin yang bersih putih tanpa earphone menempel disana.

"Seseorang sedang mengatur program nya, itu yang terakhir kali aku dengar"

EVANESCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang