EVANESCENCE

81 6 0
                                    

#8

Chaerin masih menggigit karton teh dengan mata melebar menoleh kearah Ji-yong yang menghadap kearahnya menyandarkan diri di pembatas teras dengan tangan terulur kehadapannya dengan senyuman geli memandang wajahnya.

Chaeside

Tunggu, bagaimana bisa dengan seperti kebetulan laki-laki yang kukenali melalui mata sorot naga lagi-lagi datang, berkelahi denganku terlibat baku tembak adu tenaga adu strategi bahkan seperti berperang denganku. Ini untuk yang kesekian kali dimana yaa tubuh pemilik mata milik naga tanpa diminta meringankan beban pekerjaanku.

Siapakah sebenarnya laki-laki yang sepertinya pernah kutemui di banyak kesempatan sebelumnya ini, siapakah pemilik mata naga yang membuat ku masuk dalam kondisi dimana aku sering kehilangan banyak kata.
___________
"Aku masih menunggumu bicara"

"Itu akan perih"

Chaerin membuka KIT kotak kecil yang dibelinya di apotek rumah sakit beberapa jam lalu setelah dirinya selesai mengemban tugas menemani Seungri masuk ke ruang tindakan, satu kasa gulung ukuran 5cm beberapa kasa perlembar satu rol plester dilengkapi dengan cairan pembersih luka salep antiseptik dan terakhir betadin tersusun tak lagi rapih didalamnya.

Chaerin fokus pada sebuah tangan tangan kanan Ji-yong yang tadi diparkir kehadapan wajahnya, dengan cairan pembersih luka yang disiramkan ke kasa gulung Chaerin dengan telaten memastikan luka lecet dan memar dibersihkan dengan benar.

Chaerin mendengar bagaimana laki-laki dihadapannya bertanya, namun seperti tidak tertarik untuk menjawab Chaerin hanya fokus mengerjakan pekerjaannya.

Memar yang didapat Kwon Ji-yong menempel dibeberapa titik ditangan kanan dan kiri, sebuah luka sayat pisau bahkan bertengger lumayan panjang walaupun tidak terlalu dalam dan perlu mendapat jahitan.

Mata naga Ji-yong tenang disana, memandang kelopak mata Chaerin karena arah pandang Chaerin yang kebawah ke luka-luka yang didapat Ji-yong dari hasil berkelahi dengan musuh-musuh Chaerin tadi.

Drttttttt drttttt drttttttt

Ponsel disaku celana Chaerin bergetar terdengar oleh Indra Chaerin Bahakan juga oleh Jiyong lawan diamnya, Chaerin acuh tidak memperdulikan tentang siapa yang menghubungi atau setidaknya memperlihatkan gelagat penasaran.

Ji-yong mengalihkan lirik, berfikir bagaimana benar-benar Chaerin adalah manusia yang acuh fokus dan serius.

Chaerin selesai membersihkan luka memar dan sayat ditangan-tangan Ji-yong dengan NACL lalu betadin, selanjutnya Chaerin mengoleskan salep antiseptik rata diseliruh luka dengan menggunakan cotton Bud yang juga disediakan didalam KIT.

Chaerin menarik nafas tanda selesainya pekerjaan menjadi perawat dadakan dengan pasien luka lecet akibat bertempur dengan dirinya.

Ji-yong menegakkan duduk membungkuk nya melihat bagaimana kini tangan-tangan Chaerin yang tadi terampil membersihkan lukanya sedang sibuk membereskan alat-alat yang digunakan dan lalu ke arah tangan-tangan miliknya yang sudah selesai tertangani lukanya.

Drttttttt drttttt drttttttt

Kembali getar suara ponsel terdengar oleh Chaerin dan Jiyong, Chaerin menghentikan aktifitasnya menyusun KIT lalu bergerak berdiri mengeluarkan ponsel kemudian menerima panggilan dari sebrang.

"Yoboseo"

Chaerin berdiri menerima panggilan tidak jelas terdengar apa yang dibicarakan namun yang sekarang masuk kedalam pikiran seorang Kwon Ji-yong adalah Chaerin yang konsisten terhadap apa yang dikerjakan.

"Ya kau telah menambah nilai tambah"

Ji-yong bergumam tak terdengar memandang dengan senyum kecil kearah Chaerin yang memunggunginya.

EVANESCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang