#12
Mata rusa dengan seksama memperhatikan bagaimana gambar visual yang sedang dilihatnya bergerak, kulit kening lebarnya menyernyit seiring dengan bibir kecilnya yang mengumpat tanpa volume, berlangsung sudah setengah jam Yoona duduk memperhatikan layar komputer 42 in dihadapannya.
"Yaaaaaak"
"Yaaaaaaaakkkk"
"What are you doing Yoona ya?"
Sunny menyimpan gelas karton tinggi berisi coffe yang dibawanya dari pantry, dengan wajah panik sedikit Sunny memutar layar lebar komputer menghadap kearahnya.
"Mengapa kau sangat pelit unnie, aku hanya melihat YouTube melalui komputer mu dan kau berteriak histeris seolah aku sedang mendudukinya"
Yoona membuka mulut lebar-lebar setelah mengumpat dengan volume full kearah sunny.
"Lihat itu, disana adalah milikmu gunakan semaumu pergi dari kursiku lanjutkan kegiatanmu disana"
Sunny menatap Yoona setengah galak kemudian menunjuk-nunjuk dimana meja Yoona berada dengan wajahnya.
"Yaaak sunkyu ya mengapa kau bertingkah seolah Yoona membakar komputer mu haaah"
Yuri masuk kedalam percakapan, mengibas-ngibaskan rambut melewati Yoona yang sedang menyimpan kening dimeja dan sunny yang mulai mengoperasikan komputernya seperti sediakala.
"Aku hanya ingin melihat pertandingan tinju dilayar besar, aku sedang belajar agar pertandingan musim depan aku bisa setidaknya menyamai Chaerin Lee"
Yoona bicara dalam tertunduk nya dengan sedih yang dilebih-lebihkan.
"Forgeted Yoona yaa lupakan pertandingan karena musim depan masih sangat lama, sekarang mari kita nikmati suasana hening kantor kapasitas tiga puluh lima orang yang hanya tersisa lima, aku baru saja berlatih menata rambut model terbaru dengan Tiff aku akan menggunakan model rambut ini nanti malam oooohhhh God music yang dimainkan DJ sudah terngiang sejak dari toilet tadi"
Yuri berceloteh riang mengusap menyisir dan menata rambut panjang nya kedepan dan belakang.
Yoona berhenti memainkan dramanya, Yoona melihat sekeliling dimana orang-orang yang biasa bersamanya kini tidak ada.
"Wae? Kau mencari kemana perginya mereka?"
Sunny menjawab kebingungan yang tergambar dari wajah Yoona.
"Kita adalah maafiaa yang bersembunyi dibalik ramah dan berwibawa nya kepolisian militer Korea Selatan, lihatlah ketika acara penting di gedung kepresidenan berlangsung kita terkurung disini dengan berebut komputer, merencanakan pesta di club dan merenung dibelakang meja"
Sunny kemudian menyesap coffee dingin yang dibawanya dari pantry seraya memandangi ruang kaca yang jauh sedikit dari tempatnya berada dimana didalamnya terdapat sesosok tubuh yang sedang bersandar memangku tangan dibelakang meja.
"Yaah tidakkah kau harusnya bersyukur sunkyu ya, acara pelatihan gabungan se Asia baru saja diadakan lalu semudah membalik telapak tangan itu semua dibatalkan, bukankah itu suatu bonus untuk kita agar kita tidak harus mengerutkan kulit cantik ini karena kedinginan berlarian didalam hujan dan salju bermain tembak menembak lalu berakting kalah"
"Tidakkah menyenangkan duduk menyesap coffee hangat kemudian memanjakan diri dengan bersolek selayaknya wanita normal, suatu kegiatan yang tidak pernah bisa kita lakukan ketika kita berseragam dan berada dalam tugas, tidakkah itu menyenangkan?"
Tiffany datang dari arah toilet menimpali perkataan Yuri lalu melakukan highfive.
Yoona menyernyit melihat bagaimana Tiffany si fashionista mulai menularkan virus berdandan yang menyeramkan kepada Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENCE
FanfictionSemua waktu berjalan begitu perlahan, seperti dirantai dijeruji waktu seperti enggan berlalu hidup berjalan lambat. Kebahagiaan berwujud angin dirasa mata begitu nyata namun kembali pada waktu, seolah seperti air yang mengalir kehulu kebahagiaan sep...