#9
Senyum Chaerin memudar seketika wajah berubah muram saat melihat ID pemanggil dilayar redup ponsel nya yang berdering sudah sekitar enam puluh menit. Mata lalu wajah Chaerin berubah merah padam, nanar ketika berkali-kali Chaerin seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Nafas Chaerin memburu serupa derap kuda detak cepat jantung Chaerin bahkan mungkin dapat didengarkan oleh partikel semut yang menempel disalah satu sudut dinding kamarnya.
"Ash incoming call"
Chaerin membaca ID pemanggil untuk kesekian kali lalu dibuangnya muka wajah kearah lain bersamaan dengan genangan hampir penuh dibola mata.
Menggeser layar ke kanan setelah ambil nafas panjang Chaerin membuka paksa handuk yang membelit rambut basahnya kemudian menempelkan ponsel ketelinga kanan.
Krskskskksskskk
"Hun"
Berat suara yang didengar Chaerin disebrang panggilan, itu adalah suara yang dikenalnya suara akrab yang pernah dicarinya sekuat tenaga hingga akhirnya berusaha dilupakannya setengah mati.
Krskskskkssksk
"CL this is Ash"
Mata Chaerin terpejam mendengar kalimat kedua yang masuk ketelinga, Chaerin membuang handuk melemparnya kasar kelantai kemudian menjatuhkan ponsel ke karpet yang dipijaknya.
________________
"Jadi kau menamai formasi ini A6D12"Yoona membolak-balik balik denah gedung yang terkandung dalam bendel kertas yang diberikan Bom kemarin sebagai bahan rapat.
"Omoo ini tampak meyakinkan squadron kita akan tetap bisa mengawasi banyak titik dalam waktu yang bersamaan"
Yuri menunjuk dan mencoret-coret kertas denah lokasi yang dimilikinya.
"Sekarang bagaimana dengan persenjataan aku selalu bersemangat memilih senjata"
Yoona tersenyum lebar kearah Yuri yang mebolak balik kertas lalu melihat kearah Chaerin yang duduk bersandar memandang kearah proyektor menggigiti kuku.
Yoona Yuri dan sang Alpha Chaerin duduk berkumpul diruang kerja Chaerin, itu adalah perjanjian dimana mereka bertiga akan membicarakan bagaimana rencana jalannya pengamanan presiden yang dibebankan pada Squad CL.
CL membuka rapat dengan datar, tidak ada yang asing atau berbeda karena CL dengan kediamannya adalah hal biasa.
Memimpin rapat diawal CL menjelaskan mengenai siapa saja yang akan terlibat dalam misi pengawalan kali ini, strategi yang akan dilakukan, titik mana yang akan menjadi sasaran dan banyak lagi pertimbangan.
"CL"
Yuri menyentuh bahu CL karena CL memang sedikit membelakanginya.
"Yaaak"
Yoona menepis tangan CL yang menempel dengan mulut karena kuku-kuku jari yang sedang digigiti CL kali ini.
CL terlonjak kaget bangun dari sandaran melotot pada Yoona yang dirasa mengganggu dirinya.
"Kuku mu hampir habis dan sudah berdarah"
CL mendengar Yuri lalu mata CL tertuju pada kuku-kuku kanannya yang sudah pendek ditambah kulit yang berdarah akibat digigiti sejak tadi.
Yoona berlari mohon diri tanpa iziin bicara, dengan langkah besar membuka pintu keluar ruangan menuju mejanya berada.
"CL eodigaso"
Yuri pun berdiri mengikuti CL yang tanpa rasa sakit dijarinya meraih tas kerja ponsel serta blezer kerja yang tergantung di gantungan pakaian.
Tidak ada jawaban, CL setelah dirasa cukup dengan barang bawaannya pergi melalui pintu yang sejak awal sudah terbuka akibat Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENCE
FanfictionSemua waktu berjalan begitu perlahan, seperti dirantai dijeruji waktu seperti enggan berlalu hidup berjalan lambat. Kebahagiaan berwujud angin dirasa mata begitu nyata namun kembali pada waktu, seolah seperti air yang mengalir kehulu kebahagiaan sep...