#7
Nafas Chaerin memburu, setelah melihat benda hitam yang hancur Chaerin menoleh ke kanan dan kiri mencari Seungri untuk yang kesekian kali, tangan Chaerin mengulur meraih benda bulat kecil yang remuk.
Chaerin membungkuk memungut dan kembali berdiri memperhatikan bagaimana bentuk benda itu terlihat Chaerin menyernyit menyatukan alis berfikir bagaimana sepertinya benda remuk tersebut tidak asing, tarikan nafas terdengar kasar lalu kembali Chaerin membuka helm dengan tangan kiri.
Chaerin melepaskan helm ketanah sembarangan, benda remuk sudah dilupakan Chaerin. Chaerin berjalan tanpa rasa takut dan ngeri Chaerin berjalan mengetuk tanah hingga ke lantai teras gedung tua berjalan masuk kedalam.
Dalam pikiran Chaerin yang terlintas saat melihat benda remuk adalah earphone, earphone milik Seungri, earphone yang pasti terjatuh entah kapan waktunya.
Chaerin kembali menerawang mengawasi keadaan sekitar, dirinya kini berdiri berada di ruang luas tanpa tanda kehidupan. Chaerin berkeliaran keruang-ruang yang ada dilantai bawah namun nihil tidak ada tanda keberadaan Seungri atau sesuatu yang bisa membawa Chaerin pada Seungri.
"God"
Chaerin bergumam lalu keluar dari ruang kosong berjalan cepat ke ruang besar didepan pintu masuk, Chaerin melihat tangga lalu dengan sigap naik.
Sepatu Stiletto nya menghentak, Chaerin menggerakkan kaki berjalan setengah lari naik ke atas kelantai dua.
"Hei ladhies"
Langkah kaki Chaerin terhenti, Chaerin bersyukur seseorang bisa ditemuinya saat itu sekalipun itu pihak lawan setidaknya mungkin mereka bisa membawa Chaerin kepada Seungri.
"Hey baby"
Chaerin membalas sapaan kurang akrab, berbalik menghadap dimana sumber suara berat yang memanggilnya berasal, seorang laki-laki yang tingginya sama dengan Chaerin berdiri dengan kaki selebar bahu dengan kedua tangan menodongkan senjata Laras pendek.
"Hey everybody"
Chaerin angkat bicara lagi, turun dari tangga dengan perlahan lalu mengangkat tangannya, senyumnya terukir manis melihat orang-orang asing berdatangan lebih banyak setelah kehadiran laki-laki yang hanya sendiri sebelumnya.
"Apa kau sedang mencari sesuatu"
Laki-laki yang menodong Chaerin dengan pistol bertanya.
"Tepatnya seseorang" sambung pria itu lagi.
Chaerin tersenyum kecut, menyadari bagaimana pekerjaannya sama sekali tidak berat, karena tanpa ditanya musuh memberi pertanda bahwa musuh sudah menemukan dan menyandra seseorang yang mungkin saja adalah tim Seungri.
"You make it easy"
Chaerin bergumam kecil, lalu berpegangan kepada pegangan tangga mengangkat tubuh menendang pistol yang sedari tadi diarahkan kepadanya.
Brugh
Pistol yang digunakan untuk menodong Chaerin terjatuh kelantai, selanjutnya tanpa lagi membuang waktu Chaerin menyerang laki-laki yang menodongnya dengan pistol.
Hiyaaa
Satu dua tiga pukulan keras dilayangkan Chaerin kewajahnya perut dan dada kemudian tendangan sepatu Stiletto Chaerin mengakhiri baku hantam Chaerin dengan lawan pertamanya.
Bersamaan dengan musuh pertama yang tersungkur laki-laki yang berstatus musuh lainnya mulai berlari mendekat mendaratkan serangan demi serangan kepada Chaerin tanpa memandang Chaerin perempuan.
Chaerin berjibaku, memberikan pukulan demi hantaman menggunakan tangan-tangan nya yang terampil, kaki jenjang Chaerin juga ikut bergerak menendang bahkan satu hantaman bisa membuat dua musuh tersungkur.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENCE
FanfictionSemua waktu berjalan begitu perlahan, seperti dirantai dijeruji waktu seperti enggan berlalu hidup berjalan lambat. Kebahagiaan berwujud angin dirasa mata begitu nyata namun kembali pada waktu, seolah seperti air yang mengalir kehulu kebahagiaan sep...