2

13 4 7
                                    

Gie duduk dibangkunya dengan perlahan mengabaikan riuhnya kelas itu. Kecemasan semakin menjadi didalam dirinya.

"Ayolah Gie, jangan cemas. Mereka anak-anak yang baik tidak ada yang perlu dicemaskan"Gie berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Gie!" Seorang perempuan melambaikan tangan padanya, senyum ramah terlukis diwajah manisnya itu.

"Hai Fie" sapa Gie pada orang itu.

Steffanie Anher, namanya dia adalah teman dari Gie semenjak SMP. Teman satu-satunya yang sangat dipercayai oleh Gie. Dan satu-satunya orang yang dapat menghilangkan cemasnya. Selain orang tuanya.

"Hujan ini sangat mengganggu" keluh Steffie sambil duduk dibangkunya yang tepat didepan Gie.

"Ya kau benar sangat mengganggu, dan membuatku sial" sungut Gie.

"Sial kenapa?" Steffie menatap Gie penasaran.

"Karna hujan aku harus berpayung bersama seorang lelaki yang tak kukenal dan dia agak aneh membuatku ketakutan" cerita Gie.

"Hah? Seriusan Gie? Astaga Gie ini kemajuan artinya" pekik Fie heboh.

"Kemajuan apaan sih? Tetap aja aku merasa cemas" jawab Gie kesal.

"Gie, kita udah temenan 4 tahun aku tau gimana kamu Gie. Semenjak kejadian itu kamu bahkan gak mau dekat-dekat dengan orang yang tidak kamu kenal, kamu tidak mau berkelompok dengan orang lain, dan sekarang kamu bilang kamu Berpayung dengan seorang yang tidak kamu kenal, bukankah itu kemajuan?" Balas Fie semangat.

"Hmm, terserahmu saja" kata Gie malas.

Fie nampak berpikir sebentar lalu tersenyum

"Gie aku mau ngenalkan kamu sama seseorang" kata Fie ceria.

"Hah? Enggak ah Fie. Kamu gimana sih, aku gak mau aku takut" tolak Gie mentah-mentah

"Ayolah Gie, dia itu pacar aku Gie. Kamu gak penasaran sama dia Gie?" Pinta Fie sembari memasang wajah memelas.

Gie menatap Fie tak tega. Fie selalu ada untuknya. Keinginan Gie pun selalu dituruti Fie.

"Sekali-sekali gak apa-apa juga kali ya" pikir Gie matanya memandang wajah Fie yang memelas bagaikan kucing yang kelaparan.

"Oke boleh " terima Gie setengah hati. Walaupun jawaban setengah hati Gie, Fie sudah amat senang dan membuat kehebohan di kelas.

Istirahat

"Yuk Gie, udah istirahat nih" ujar Fie bersemangat.

Gie hanya menangguk dan mengikuti Fie yang menariknya.

At kantin

"Ehm dimana ya?" Kata Fie yang asik mengedarkan pandangannya sedangkan Gie malah asik menatap makanan kesukaannya.

"Steffie" panggil seseorang yang sontak membuat Fie melambai kan tangan pada orang itu.

"Gie ayo" tarik Fie yang membuat Gie memutar kedua bola matanya, ia jadi mirip anjing yang ditarik majikannya.

Gie terdiam saat melihat bahwa mereka menuju ke segerombolan laki-laki yang mungkin berjumlah 5 orang.

"Hai babe" sapa Fie mesra.

"Hai too my lovely" balas laki-laki itu tak kalah mesra.

Sedangkan teman-temannya bersiul-siul mesra.

"Minggir sana pacar kesayanganku mau duduk" kata laki-laki itu sembari mendorong teman yang berada disampingnya itu.

"Apaan sih nyet, tega ya ngusir teman sendiri" ujar temannya itu sembari menepok jidat pacar Fie.

"Biarin sana deh" usirnya tak mau kalah.

"Udah-udah aku duduk disini aja, kasian temen aku kalau aku duduk sama kamu" kata Fie pengertian
Mendengar hal itu sontak membuat semua menoleh ke arah Gie yang berlindung dibelakang Fie.

"Ada cewek cantik" histeris lelaki berhodie membuat Gie makin berlindung pada Fie.

"Jangan gangguin dia Dam, dia takut tuh sama kamu" Kata Fie galak membuat laki-laki itu cemberut bete.

Fie pun duduk didepan Pacarnya sedangkan Gie duduk disamping Fie dan tepat disamping laki-laki yang membuatnya takut tadi.

"Dash, ini teman aku yang kubilang itu, Gie ini pacarku Dash". Fie memperkenalkan Gie pada pacarnya yang bernama Dash itu.

"Hai Gie, aku pacarnya Steffie namaku Dash Ashton" Dash tersenyum ramah seraya mengulurkan tangannya.

Gie nampak ragu, matanya menatap tangan besar itu. Kecemasannya semakin menjadi

"It's Okey Gie" Fie yang menyadari kecemasan Gie langsung menyentuh tangan Gie dengan senyum hangat.

"Hm, Hai namaku Georgie Viebert" Gie menerima uluran tangan itu dengan tangan gemetar.

"Aku Karel" sebuah tangan besar tiba-tiba menyerobot untuk bersalaman dengan Gie. Yang sontak membuat Gie menarik tangannya. Tawa pun langsung terdengar.

"Karel jangan ditakutin" kata Fie marah sedangkan karel menggembungkan kedua pipinya.

"Ih, aku kan cuman mau kenalan" ujarnya sebal.

"Um, maaf. Aku Georgie Viebert" Gie yang merasa tak enak pada Karel pun memberanikan diri memperkenalkan diri.

Senyum sumringah pun menghiasi wajah Karel. "Salam kenal ya, jangan takut sama aku. Aku cowok baik kok" ujar Karel dengan semangat berapi-api.

"Em iya" balas Gie kikuk.

Teman-teman Dash pun memperkenalkan di
Satu persatu, Gie pun hanya bisa tersenyum kikuk.

Perbincangan menjadi menyenangkan saat Fie dan Dash digoda soal hubungan mereka. Fie hanya bisa menyembunyikan semburat merah diwajahnya sedangkan Dash menjawab dengan malu-malu membuat teman-temannya mengerjai mereka terus menerus.

"Gie apa kau punya pacar?" Pertanyan dari karel sontak membuat semua orang menatap Gie dan Karel bergantian.

"Ya benar apa kau punya pacar Gie?" Tanya lelaki berbehel bernama Calvin itu. Sedangkan Gie bingung akan jawabannya.

"Tidak punya" jawaban itu bukan dari Gie tapi dari Fie.

"Kenapa kau yang menjawabnya" kata Karel kesal. "Aku ingin mendengar suara Gie bukan kau"lanjutnya. Tangannya mengambil Gelas Jus Alpukatnya saat tangannya menyentuh gelas itu. Sebuah tangannya yang lain mengambil gelas itu dan meminum dengan rakus.

"Anjir apaan sih, datang-datang ngambil minum orang" hardik Karel dan yang lainnya hanya terkikik geli.

"Haus tau nyet" katanya masih dengan nafas terengah-engah. "Kenapa sih Nan? Dikejar anjing tapikan disekolah gak ada anjing" Komentar Bagas.

"Ada gas, tuh"kata laki-laki itu sambil menunjuk Bagas yang sontak membuat semua tertawa sedangkan Bagas tersenyum masam.

"Laki-laki ini" batin Gie

Hayo dia siapa ya? Coba ditebak ya. Eitss jangan lupa Vomment yap😚

Recommend song: The gift of a friend by Demi Lovato

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang