3

9 3 1
                                    

Laki-laki ini batin Gie.

Laki-laki itu pun mengambil kembali gelasnya dan meneguknya dengan cepat. Matanya tiba-tiba melihat suatu pemandangan yang sangat mengejutkan.

Burr....
laki-laki itu tiba-tiba menyembur Karel bak seperti dukun yang sedang berusaha menyembuhkan pasiennya.

"Kennaaaaaaannnn" Pekik Karel syok sedangkan Kennan masih terpaku pada Gie.

"Georgie kamu ngapain disini?" Tanya Kennan masih dengan kesyokkannya.

"Loh udah kenal nan sama Gie?" Tanya Dash terkejut.

"Ahh iiyyaa baru kenal tadi pagi" jawab Kennan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oohh cewek yang dicerita kamu itu Gie, yang buat kamu jadi nabrak bu Inggi?" Tanya Dash yang membuat Fie merengut bingung.

"Apaan maksud kamu jadi ke Gie? Gie emang ngapain Kennan?" Tanya Fie nada suaranya naik 2 oktaf membuat semua bungkam.

"Jawab jangan didiemin aja aku bukan kacang" kata Fie tajam.

"Itu beb katanya si Kennan dia ketemu cewek tadi pagi. Terus dia dibikin malu sama cewek itu terus dia lari dan ketabrak bu Inggie sampai bu Inggie jatuh ke selokan terus dihukum deh" cerita Dash kikuk.

"Jadi Gie? Dia yang kamu bilang si pembawa sial?" Tanya Fie.

Gie menatap Fie dengan tatapan "ya dia orangnya".

"Eh Gie kok bisa sih bikin Kennan malu diapaain?" Tanya Karel kepo.

"Iya diapain?" Laki-laki berlesung pipi yang bernama Calvin ikut nimbrung. Semua teman Dash menjadi penasaraan bagaimana cara Gie orang yang baru Kennan kenal langsung bisa membuat sisi manis Kennan keluar. "Kami bahkan setelah 3 tahun baru tau Kennan memiliki sisi manis seperti perempuan" kekeh Dash.

"Benarkah? Aku juga ingin melihat sisi manis mu Nan"  kini Fie ikut-ikutan penasaran.

"M...Ma.af, bisakah kalian jauhkan wajah kalian dariku?"  Kata Gie takut, mereka semua memajukan wajah mereka ke depan wajah Gie menatapnya meminta penjelasan.

"Kenapa?" Tanya Karel heran. Baginya tak ada satupun perempuan yang menolak ditatap olehnya.

"Kumohon" pinta Gie lagi. Keingin tahuan Karel semakin menjadi ia pun memperpendek jarak wajahnya dengan wajah Gie, membuat Gie kelabakan. Tangan mungilnya tiba-tiba menggebrak meja. Mereka langsung membelalakan mata, terkejut itulah perasaan mereka.

"Aku ingin kembali kekelas" Gie langsung berlari keluar kantin dengan wajah tertunduk.

"Loh Gie?" panggil Fie heboh, tangannya menjitak kepala Karel dengan penuh emosi.

"Udah dibilangin dia takut sama kamu, malah digituin" serunya dengan emosi membara.

"Ampun Fie, aku cuman penasaran dia kenapa sih kok langsung gitu" kata Karel sembari mengusap kepalanya yang panas karna Fie.

Fie yang kesal langsung berlari ke kelasnya menyusul Gie.

"Kamu sih Rel" kata Kennan dingin sedingin es di Antartika.

"Kok aku sih Nan" kata Karel tak terima.

"Siapa lagi yg salah? Masa Bi Iyem" ujar Kennan sembari menunjuk Bi Iyem penjual sup ayam kesukaan Karel

"Iih Kennan sebel deh sama kamu" pekik Karel manja membuat Kennan memutar kedua matanya. "Kaya anak kecil banget sih" ujarnya sambil berlalu pergi.

"Georgie Viebert" gumamnya pelan

"Gie maafin aku Gie maaf" sudah 2 jam Fie terus meminta maaf padahal Gie sudah memaafkan tapi Fie tetap saja meminta maaf terus menerus. Membuat mereka jadi pusat perhatian.

"Gie? Fie kenapa tuh dari tadi maaf mulu? Lagi kelahi?" Tanya Gideon ketua kelas mereka.

"Gak tau juga On aku juga heran padahal udah dimaafin tapi tetap aja gitu"keluh Gie padanya.

"Apa kesambet setan pohon beringin belakang sekolah ya?" Ujarnya horor.

"Siapa yang kesambet setan pohon belakang hah?" Ujar Fie garang matanya memelotot membuat Gideon menelan ludah takut.

"U-uu-udah sadar ya Fie apa masih kesambet?" Tanyanya gagap.

"Aku gak kesambet Deon" pekik Fie nyaring. Semua yang berada dikelas pun langsung menutup telinga dengan serentak.

"Percuma cantik Fie tapi mirip mak lampir uu mengerikan" celetuk Deni yang membuat satu kelas mengangguk setuju.

"Nyebeliiinnnnn"
****************

Gie memasuki rumahnya dengan heran. Ia melihat mobil ayahnya terparkir di garasi, setaunya ayahnya sedang diluar negeri. Untuk pertama kalinya setelah 6 tahun berlalu Ayahnya pulang kerumah.

"Ayah!" Pekik Gie riang saat melihat ayahnya di ruang tamu asik membaca koran.

"Hai sayang" sambut ayah tak kalah riang.

"Ayah kapan datang?"

"Barusan sayang, ada hal yang ingin ayah beritahukan padamu sayang"

"Ada apa ayah?, sepertinya ayah sangat bahagia"

"Ayah ingin memperkenalkan seseorang"

"Siapa? "

"Wulan kemarilah"
Muncullah seorang wanita muda dengan perut membuncit menghampiri mereka, ditemani seorang lelaki yang sangat Gie kenali.

"Tante Wulan, Abang David" Pekik Gie yang langsung menghambur kepelukan dua orang itu.

"Kangen" ujar Gie manja.

"Sama tante juga kangen sama Gie" kata Tante Wulan.

"Aku juga Kangen sama Gie" ujar David tak kalah riang.

"Tante lagi hamil? Kok Gie gak tau tante udah nikah, jahat ya gak undang Gie" rajuk Gie.

Tante Wulan adalah sahabat mama Gie juga merupakan sekertaris Ayah Gie, beliau sudah bercerai dengan suaminya dikarenakan suaminya adalah seorang penjudi. Sedangkan David adalah anak Tante Wulan, ia selalu menjaga Gie dari kecil. Sudah 6 tahun mereka tak bertemu lagi mereka tiba-tiba menghilang.

"Itu adik kamu Gie" suara Ayah menyeruak membuat Gie terkekeh.

"Iyalah yah itu adik Gie, orang Gie kan nganggap Bang David abangnya Gie sendiri" ujar Gie.

"Itu adik tirimu Gie, ayah suami Tante Wulan" bak disambar petir disiang bolong apa yang dikatakan Ayahnya membuat Gie terkejut. Gie melangkah mundur menjauhi Tante Wulan dan David.

"Adik Tiri? Ayah suami tante Wulan?" Ulangnya matanya menatap ketiga orang itu tak percaya. Badannya bergetar luar biasa.

"Ayah jangan bercanda" suara Gie bergetar.

Ayahnya menatap Gie dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Maaf Gie, Ayah serius" ujarnya pelan.

Air mata terjatuh dari sudut mata Gie, matanya masih menatap mereka tak percaya,

"Tan ? " Ditatapnya wajah Tante Wulan mengharap wanita itu berkata bahwa hal itu bercanda tapi wanita itu hanya tertunduk diam.

"Kenapa? Kenapa? " teriak Gie histeris, "kenapa Ayah menikah lagi? Ayah gak sayang Bunda?" Lanjutnya.

"Gie, Ayah sayang Bunda. Tapi Ayah tak tega padamu, kau hanya ditemani pembantu, Ayah ingin ada seorang Ibu yang menjagamu" tangan Ayah ingin menggapai tangan Gie tapi Gie langsung menjauh.

"Aku gak mau punya Ibu Tiri, aku bisa hidup sendiri, aku gak apa-apa sama bi Hiah, aku masih punya Bunda. Bunda ada di diri aku Yah" pekiknya masih dengan histeris.

"Maaf Gie, tapi Ayah sudah menikahi Tante Wulan, dan itu abang dan adikmu"

Yang tabah Gie😭. Jangan lupa Vomment Guys😚

Recommend song: Father by Demi Lovato

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang