10

3 1 0
                                    

" Gie!" Pekik David senang. Dengan segera ia merentangkan kedua tangannya, ingin memeluk  Gie tetapi langsung ditepis oleh tangan mungil Gie.

"Ada apa ini?" Tanya Gie tajam. Matanya menatap Dash dan Kennan yang terkapar dilantai secara bergantian.

"Ada apa ini?" Ulang Gie dengan penekanan. Matanya menatap David meminta penjelasanan.

"Tidak ada apa-apa Gie" suara Dash yang lemah membuat Gie terhenyak.

Mata Gie tak lepas dari Dash yang mengalihkan pandangannya dari tatapan Gie.

"David apa yang kau lakukan!?" Bentak Gie.

David melirik Gie sekilas tangannya dengan kasar mengusap wajahnya. "Aku memukul mereka"

" bertahun-tahun kita tak bertemu dan sekarang kau sudah menjadi berandalan David? Kau memukul teman-temanku?" Hardik Gie kesal.

"Kau tidak tau mereka Gie, mereka itu jahat" Jelas David tak kalah kesal.

"Jika aku tak mengenal mereka lalu apakah kau mengenal mereka? Hingga kau bisa mengatakan kalau mereka jahat?"

David bungkam. sama halnya dengan Dash, Kennan, Bagas dan Kelvin.

"Ya aku mengenal mereka, kami satu sekolah saat smp" akhirnya dengan suara yang amat pelan, David bersuara"

"Lalu..."

"Lalu kenapa kalian begini?" Suara Fie menginterupsi pertanyaan Gie.

David menatap Fie tajam. "Tanyakan itu pada pacarmu bukan padaku" balas David tajam.

"Gie kumohon jangan berteman dengan mereka, mereka jahat. Mereka tidak sebaik yang kau kira. Percayalah padaku"

"Kami tulus menjadi teman Gie, kami saja baru tau kalau Gie itu adikmu" ujar Bagas tak terima.

"Diam kau! Aku tidak bicara padamu" bentak David.

"Apa-apaan kau, semenjak kapan kau jadi kasar sekali" Bagas mulai tersulut emosi melihat sikap kasar David.

David terkekeh licik " semenjak kalian mengkhianatiku"

"Sialan kau, kami tidak mengkhianatimu. Ini semua salah Dhea"

David menaikan satu alisnya. " jangan pernah sebut nama Dhea dengan mulut kotormu. Kau tidak pantas menyebut nama Dhea" bentak David.

"Apa-apaan kau, Dhea itu juga bagian dari kami" Kata Bagas dengan suara tinggi.

David mengepalkan kedua tangannya lalu memukul Bagas hingga menimbulkan bunyi sesuatu yang patah.

Dash dan Kennan berusaha menarik David dari Bagas yang juga berusaha memukul David.

"David lepaskan Bagas" teriak Gie

"Tidak, dia harus diberi pelajaraan" tolak David tangannya dengan keras mendorong Gie yang entah semenjak kapan sudah berada  disebelah David. Yang menyebabkan Gie terdorong dan hampir membentur penyangga tempat tidur jika tidak ditolong oleh Kennan.

"Gie kau tidak apa-apa?" Tanya Kennan sembari memeriksa keadaan Gie.

"David! Aku membencimu akan selalu membencimu" Pekik Gie dengan seluruh tenaganya.

David yang mendengar teriakan Gie langsung berhenti memukul Bagas dan menatap Gie tak percaya.

"Aku membencimu karna kau tidak memenuhi janji kita, aku membencimu karna kau menghilang, aku benci kau karna saat aku membutuhkanmu kau menghilang, aku benci kau karna kau jadi kakakku, aku benci kau yang kasar pada temanku, aku benci kau yang kasar padaku. Aku membenci dirimu yang membuatku menderita"

Entah kekuataan dari mana semua rasa bencinya dikeluarkan. Membuat David terdiam dan memandang Gie dengan wajah bersalah.

Dengan gerakan cepat Gie meninggalkan ruangan UKS. Tak tahan dengan air mata yang sudah menggenang dipelupuk matanya.

"Tapi aku juga merindukanmu karna kau masih jadi orang yang kusayangi, sangat kusayangi" ujar Gie membatin dalam tangisnya

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang