4

8 2 0
                                    

"Maaf Gie, tapi Ayah sudah menikahi Tante Wulan di Australia, mereka akan jadi saudaramu sekarang" ujar Ayah sembari menggandeng tangan Tante Wulan dan David erat. "Ayah cinta dengan Bundamu, tapi Bunda sudah meninggal Gie, Jadi Ayah memutuskan memberimu ibu dan saudara lagi" lanjut Ayah.

Gie menatap Ayahnya dengan pandangan benci.
"Ayah gak berhak buat itu, Ayah yang buat Bunda dan Bang Gio meninggal. Ayah yang membuat Gie kehilangan segalanya. Seharusnya Ayah tau kalau Gie gak kesepian mereka tetap ada.... Tetap ada ditubuh Gie" Air mata mengalir dengan deras.

"Gie, mereka sudah meninggal, mereka sudah meninggalkan kita Gie. Ayah ingin kamu bahagia Gie" Ayah berusaha mendekati Gie.

"Aku hanya mau bahagia dengan Bunda, Ayah dan Bang Gio. Aku gak mau bahagia dengan orang lain. Aku gak mau bahagia dengan ibu tiri dan saudara tiri, aku gak mau bahagia sedangkan mereka menderita karna ulah Ayah, aku gak mauu, gak akan mauu" Pekik Gie histeris. Kakinya melangkah dengan cepat ke arah tangga, menaikinya dengan tergesa-gesa.

Dengan kasar tangannya menutup pintu kamarnya hingga membuat bunyi keras.

Teriakan histeris terdengar dikamarnya. Dengan kasar Gie memecahkan semua barang-barang yang ada dikamarnya. Jemari-jemarinya pun mengelurkan cairan merah yang menetes dengan cepat. Tubuhnya bergetar dengan hebat. Gie terduduk matanya menatap langit-langit kamarnya.

"Bunda, Bang Gio "

Dengan wajah kesal gadis itu memasuki kelas 11 A Ipa. Tangannya tiba-tiba memggebrak meja membuat 5 orang yang sedang berbincang-bincang langsung terkejut setengah mati, bahkan ada yang sampai terjatuh dari tempat duduknya.

"Apaan sih Fie, ngagetin aja" Ujar Kelvin yang mengelus pelan pantatnya yang mencium lantai karna Fie.

Fie menatap mereka tajam, "kamu, kamu, kamu, kamu, kamu dan kamu" Fie menunjuk mereka satu persatu.

"Apaan?" Jawab Kennan enteng.

"Gara-gara kalian semua Gie jadi gak masuk sekolah" ujar Fie keras.

"Hah? Bidadariku gak masuk sekolah?" Jitakan pun mendarat dijidat Karel yang membuatnya meringis.

Fie mendengus frustasi. "Aku udah bilang waktu itu, saat aku ingin memperkenalkan Gie pada kalian. Aku sudah bilang jangan buat dia takut, jangan buat tidak nyaman" keluhnya.

"Kami tau Fie, aku minta maaf. Hanya saja untuk tidak menggodanya itu tidak mudah, kau tau dia terlihat agak aneh. Emm ya aneh" ujar Dash pelan.

"Gie tidak aneh, dia terkena disorder anixty, saat kami bertemu saat mos dulu. Gie tidak tersentuh sama sekali. Dia tidak pernah berbicara dengan seorang pun. Aku selalu mencoba mendekatinya, selalu, selalu dan dia menjadi ceria. Mau berbicara pada orang pun dia sudah bisa, aku selalu melindunginya dari pembully, aku sangat menyayanginya dia kuanggap seperti adikku sendiri" cerita Fie bulir bening pun berjatuhan dari matanya.

Mereka mendekati Fie, menatapnya dengan pandangan bersalah.
"Maafkan kami Fie" ujar mereka serempak.

"Kalian salah orang, kalian seharusnya meminta maaf pada Gie bukan padaku, aku ingin kalian ikut denganku sepulang sekolah nanti" Kata Fie.

"Kemana?" Tanya Karel bodoh.
"Kita akan pergi kerumah Gie untuk meminta maaf padanya"
"Baiklah kita pergi" Kennan kembali bersuara.

"itu rumahnya" Fie menunjuk sebuah rumah megah bercat krim. Dash yang membawa mobil pun memasuki rumah yang ditunjuk Fie.
"Pak ini Fie" Fie nampak berbicara pada satpam penjaga. Dan satpam pun membukakan pintu.
"Siang non Fie" sapa satpam tersebut.

"Rumahnya gede buangeet ya" celetuk Karel yang langsung dihadiahi pelototan tajam dari mereka.
"Damai" ujar Karel sembari mengangkat kedua tangannya tinggi.

Fie mengetuk pintu pelan dan seorang wanita tua keluar dari balik pintu.
"Eh non Fie, mau ketemu non Gie ya?" Tanyanya ramah.
"Iya non, ada ayo non masuk" ajaknya.
"Itu yang cowok temennya non Gie juga non?" Tanya Bi Hiah Pelan.
"Iya bi teman Gie juga"

"Bi siapa yang dateng?"
"Eh nyonya, temennya non Gie nyah"
"Tante ?" Dash, Kennan, Karel, Kelvin dan Bagas terkejut menatap wanita yang dilihat mereka.
"Loh kalian? Kok disini?" Tante Wulan menatap mereka tak kalah terkejut
"Setau kami David gak punya adik deh tan, tante mamanya Gie?" Tanya Dash heran.
"Tante.."
"Siapa ma?" Belum sempat Tante Wulan menjawab David keluar dari kamarnya. Matanya menatap keenam orang yang berada diruang tamu.

"Ngapain kalian disini !" Suara David naik dua oktaf.
"David" lirih Kennan.
"Keluar!" bentakan terdengar dari mulut David.
"David sabar sayang" Tante Wulan mencoba menenangkan David.

"Maaf ya, saya mama tirinya Gie" pengakuan itu membuat mereka semua terlonjak kaget.
"Gie punya mama tiri?" Fie tak percaya.
"Ya, saya baru kembali kemarin siang, dan kamu siapa? Kenapa kalian kesini?"
"Maaf tante, perkenalankan nama saya Steffie saya teman dekat Gie, dan mereka juga teman Gie, walau baru kenal " jelas Fie.
"Benarkah? Tante sangat senang, keadaan Gie sedang kacau. Jadi tante harap kalian bisa membuatnya gembira lagi"

Mereka pun menghampiri pintu bercat tosca.
"Gie ini aku Fie. Apa kau didalam?" Ujar Fie sembari mengetuk pintu.
"Gie, aku minta maaf aku tak akan mengganggumu lagi, aku janji" Karel ikut bersuara.
"Aku juga minta maaf Gie, aku sangat menyesal" Dash ikut meminta maaf.
"Aku juga Gie" ujar Kelvin
"Gie maaf sekali" kata Bagas.

Hening....
Mereka semua menatap Kennan penuh arti.
"Apa?" Tanyanya bingung.
"Kau harusnya meminta maaf bodoh" ujar Fie gemas.
"Aku tak melakukan apapun" tolak Kennan.
"Minta maaf atau ku tonjok sampai wajah tampanmu itu berubah jadi wajah monyet" ancam Fie tajam.
"Baiklah...baiklah"
"Gie, aku minta maaf aku tau karnaku kau jadi begini. Aku minta maaf karna ulah teman-temanku kau jadi ketakutan. Maukah kau memaafkan kami?" Tanyanya lembut.

1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit.
Ceklek...
Pintu terbuka dan menampakan wajah sembab Gie. Fie langsung menghambur kepelukan Gie. Memeluknya dengan erat.
"Kok gak masuk sih, tega ya bikin aku khawatir" isaknya.

Gie menatap mereka heran.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Gie dengan suara serak khas orang menangis.
"Kamu nangis ya Gie, duh Gie kami minta maaf ya. Kami gak maksud bikin kamu nangis" Dash nampak menyesal.
"Maksud kamu apaan?" Tanya Gir heran.

"Sorry motong nih, kok kamar kamu gitu"

Hayo kenapa ya? Don't forget Vomment😘😘

recommend song: All of me by John Legend

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang