Story 28

4.4K 306 55
                                    


Dia terbangun akibat kasurnya yang bergoyang. Saat matanya terbuka, seulgi sudah tidak ada di sampingnya. Padahal jelas sekali ia tertidur sambil memeluk istrinya itu.

Suara air di wastafel terdengar hingga keluar. Sehun menyingkapkan selimutnya dan bergegas menyusul seulgi di kamar mandi. Dan benar saja istrinya tersebut tengah memuntahkan isi perutnya.

"maaf aku membangunkanmu ya" ujar seulgi sambil mengelap bibirnya yang basah sehabis ia membasuhnya dengan air tadi.

Sehun tersenyum lalu menggeleng "tidak, ini memang sudah waktunya untuk bangun"

Seulgi keluar dari kamar mandi dengan sehun yang merangkulnya. "kau istirahatlah di rumah ya" ucap sehun.

"tapi bagaimana dengan pekerjaanku? Kau tak punya pengganti. Masih banyak yang harus aku lakukan" jelas seulgi.

Sehun menarik nafasnya. Lalu mendudukkan seulgi di atas kasur "kau dengar kan jika dokter memintamu untuk banyak istirahat. Kau saja masih sering bulak balik toilet seperti tadi. Apa kau pikir kau bisa bekerja sekarang?"

Apa yang di katakan sehun memang ada benarnya. Baru saja ia membuka matanya rasa mualnya itu datang tiba tiba.

"kau istirahat dulu di rumah ya?" pinta sehun lagi.

Akhirnya seulgi mengangguk.

"anak baik" ucap sehun sambil mengelus kepala seulgi.

^_^

Seulgi memandangi sehun yang sedang memandanginya "kau akan terlambat jika begini" ucapnya.

Sehun menggeleng "aku akan pergi setelah melihatmu makan" teguh sehun. Ya dia harus memastikan istrinya itu makan. Pria itu punya firasat jika seulgi sama sekali tidak akan makan jika dirinya tidak melakukan ini.

Akhirnya tangan seulgi terangkat untuk menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya.

"bagaimana? Tak apa apa kan?" tanya sehun senang melihat seulgi memakan sarapannya.

"percuma, sebentar lagi juga aku akan muntah" ucap seulgi saat mulai merasakan mual di perutnya.

"setidaknya ada yang masuk ke perutmu. Jadi nanti saat muntah kau tak menguras perut kosongmu" terang sehun.

Layaknya anak kecil yang sedang sakit dan tak nafsu makan. Seulgi kembali menyuap secara perlahan sarapannya.

Satu dua sendok masih baik baik saja. Dan yang ketiga harus membuatnya buru buru menuju kamar mandi untuk memuntahkan semuanya kembali. Sebenarnya ia sangat ingin memakannya, karena ia juga tak mau dirinya kekurangan nutrisi. Tapi rasa mualnya ini benar benar membunuhnya secara perlahan.

"kau baik baik saja?" tanya sehun setelah menyusul seulgi.

Seulgi memandang dirinya di cermin. Sedikit kaget melihat penampilannya. "apa aku terlihat berantakan seperti ini sejak tadi?" tanyanya.

"berantakan apanya? Kau terlihat cantik sekali" gombal sehun.

Gadis itu keluar kamar mandi sambil mencibir "sekarang kau berangkatlah, kau akan terlambat"

Sehun mengangguk, lalu ia memeluk istrinya itu "tapi kau janji akan mencoba memakannya lagi ya?"

Seulgi mengangguk di dalam pelukan sehun. "hati hatilah di jalan" ucap seulgi.

Sambil melepas pelukannya. Sehun mencium singkat bibir seulgi "kau hati hati juga di rumah. Jangan banyak bergerak dan istirahatlah di kamar. Mengerti?"

"iaiaia aku mengerti oh sehun" ucap seulgi mulai merasa jengah dengan cerewetan sehun. Lucu sebenarnya karena tak biasanya pria itu seperti ini

Sehunpun tersenyum "aku berangkat ya"

Our Love | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang