Seoul, Korea Selatan
Sudah satu tahun lamanya sejak ia kembali ke korea. Kehidupannya berubah banyak sejak itu. Dirinya yang dulu hanyalah seorang murid sekolahan, kini sudah berubah menjadi seorang perform director dan juga koreografer handal di sebuah perusahaan besar korea.
Sebenarnya ada banyak tawaran saat ia masih di amerika. Namun tekadnya sudah bulat untuk tetap kembali ke korea. Meskipun ia tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan orang orang di luar sana.
"Jadi bagaimana? Apa semuanya beres?"
Dia mengangkat pandangannya dari ponsel dan mendapatkan sahabat sejak kecilnya itu datang menghampiri dengan dua kopi di nampan.
Sejak siang tadi wendy, sahabatnya itu bersedia menemaninya untuk mencari apartemen untuk temannya yang akan pindah ke korea.
Seulgi mengangguk, "yap, semua beres" jawabnya. Ia menerima kopi yang wendy sodorkan "terimakasih sudah mau meluangkan waktumu untukku" ucap seulgi tulus.
"Anything for you honey" senyum wendy "toh ayahku juga sedang tidak memberikan pekerjaan apapun untukku hari ini, dia sibuk menyiapkan untuk besok. Aku dan appa akan pergi ke jeju" cengirnya.
"Jadi kapan kau akan mengambil alih perusahaan itu?" Tanya seulgi.
Sambil menggeleng wendy menyeruput kopi hangatnya. Udara awal tahun di korea sedang dingin dinginnya, jadi kopi hangat adalah yang terbaik sekarang.
"Aku harap tidak dekat dekat ini" jawab wendy, "masih sangat banyak yang harus aku pelajari"
Seulgi mengangguk "kau pasti akan bisa belajar dengan cepat"
Wendy menaikkan kedua halisnya "aku harap" ucapnya "jadi kau akan kembali ke kantor sekarang?" Tanyanya.
Mata seulgi melirik ke atas jam tangan putihnya. "Sepertinya aku harus. Akan ada meeting sekitar jam delapan nanti"
"Hah meskipun aku tahu betapa sibuknya dirimu, tapi apa tidak keterlaluan? Mengapa meeting harus dimulai jam delapan malam?" Keluh wendy.
Seulgi terkekeh, yang kesulitan itu dirinya, tapi kenapa malah wendy yang menggerutu? Sahabatnya itu memang lucu.
"Sudahlah, itu pekerjaanku dan aku harus melakukannya" tutur seulgi.
"Harusnya kau pecat presdirmu itu" celetuk wendy.
"Bagaimana bisa seorang pegawai memecat presdirnya" gelak seulgi.
"Pecat dia dari kekasihmu" wendy manyun "bagaimana bisa dia mempekerjakan kekasihnya sendiri seberat ini?"
Sambil tersenyum hangat seulgi menghembuskan nafasnya. "Itulah mengapa aku tak mau hubunganku dan sehun diketaui oleh orang orang kantor. Semuanya pasti berpikiran sepertimu, mereka pasti akan beranggapan aku mendapatkan treatment khusus karena aku memiliki hubungan dengan sehun. Padahal kau tahu sendiri, aku bisa ada di posisi sekarang bukan karena sehun, melainkan usahaku sendiri"
Wendy berdecak "aku tahu, sangat tahu. Maafkan aku.."
Kekehan seulgi kembali keluar "sudahlah, aku harus segera kembali ke kantor. Tapi sebelumnya aku harus menelpon temanku dulu. Aku harus memberitahu tentang apartemen barunya"
^_^
LA, California
Alunan lagu lembut menemani dirinya yang tengah memanjakan diri dengan shopping.
Satu persatu ia mendekati apapun yang menarik perhatiannya. Menelitinya, dan menimbang apakah ia membutuhkannya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love | SEULHUN ✔
FanfictionSequel of Time Love Apa yang kau inginkan, bisa kau dapatkan. Tapi terkadang jalan untuk mendapatkan hal itu tidaklah mulus. Dan tidak akan pernah mulus