Sehun pov
Gue sehun, udah pada tau kan?
Sekarang gue udah punya pacar, namanya joy. Baru sekitar 3 minggu ini kita pacaran.
Berita gue pacaran sama joy dengan cepat tersebar luas ke penjuru sekolah. Banyak sih yang ngedukung, tapi itu ga sebanding sama banyaknya yang sakit hati.
Gue suka sama joy karna dia cewe idaman. Walaupun dulu gue gasuka banget sama joy, abisnya dia alay sih. Tapi setelah deket, joy itu tipe ideal gue.
Di sekolah, terutama temen temen gue, banyak banget yang manggil gue larva. Itu panggilan yang dikasih joy daridulu, kalo kata temen sih panggilan sayang. Ya tapi masa gue disamain sama kartun warna kuning itu.
Gue sayang banget sama joy, melebihi apapun.
Gue suka sama joy yang manja.
Joy yang kekanakan.
Joy yang selalu kelihatan cantik dimata gue.
Ataupun joy yang suka cemburu kalo gue deket sama cewe lain.
Walaupun terbilang baru banget gue deket sama joy, tapi kita udah terbuka satu sama lain.
Dia ga pernah nyembunyiin sesuatu dari gue. Buat bohong sekalipun joy ga pernah.
Joy orangnya juga friendly. Dia deket sama keluarga gue, apalagi adek gue, oh sana.
Sana itu anaknya judes, sebelas duabelas lah sama kakaknya ini. Dia itu anaknya pemilih, termasuk sama cewe yang deket sama gue. Tapi joy dengan mudahnya deketin sana.
Gue jadi tambah yakin sama pilihan gue.
Author pov
Cafe oval
"Hun lo udah menguasai materi bab 3? Gue kok masih agak bingung ya?" - pjm
"Gila lu masih bingung, minggu depan ujian bro" - kji
"Emang lu mudeng?" - pjm
"Dikit sih hehe" - kji
"Dasar item" - pjm
"Dasar bantet" - kji
"Diem anjir, katanya mau belajar bareng. Minggu depan udah ujian tuh" - osh
"Ye sorry hun. Lo sih ngajak belajar bareng di cafe, ya ga fokus lah" - pjm
"Setuju sama bantet" - kji
"Mati aja lo tem" - pjm
Jimin ga terima dikatain bantet, sedangkan kai juga ga terima dibilang item. Ya walaupun itu sama sama fakta.
Akhirnya mereka malah ribut sendiri, lempar lempar popcorn juga, padahal kan yang beli sehun. Mereka juga ga nyadar kalo dari tadi diliatin orang orang di cafe.
Sehun jadi malu sama kelakuan dua temennya ini. Yaudah mending pulang aja, pikir sehun.
Waktu dia mau keluar dari cafe, tiba tiba si jimin teriak.
"Lo mau kemana hun?" - pjm
"Pulang, jangan ngikut gue" - osh
"Yeu, tau aja kalo gue pengen ke rumahnya" - pjm
Sehun ngelanjutin jalan kaki ke rumah. Di jalan dia lewat satu toko bunga, banyak kenangan di toko bunga itu. Sehun ngelamun ngeliatin toko bunga, mikirin seseorang di masa lalunya.
Lamunannya berhenti, karna ngeliat seseorang yang dipikirim tadi berdiri di toko bunga itu. Udah 2 tahun lamanya mereka ga ketemu. Sehun kangen sama seseorang itu.
"Irene noona..." kata sehun.
Irene, tepatnya bae joohyun. Seseorang yang mengisi hati sehun di masa lalu. Seseorang yang mampu mencairkan sifat sehun yang sering disebut ice prince. Seseorang yang berhasil mendapatkan cinta dari sehun. Dan seseorang yang membuat sehun patah hati dengan satu kalimatnya.
Tanpa pikir panjang sehun menghampiri irene, mantan noona kesayangan nya. Terbesit dalam hati sehun, jika ia masih amat sangat mencintai perempuan itu.
"Noona" - osh
Irene menoleh, ia kaget bertemu seseorang yang sudah ada di depannya.
"Oh annyeong sehun" - bjh
Balas irene, sebisa mungkin ia terlihat biasa biasa saja.
Tapi sehun tau, irene pasti sangat gugup bertemu dengannya lagi setelah 2 tahun.
"Nun, bagaimana kabarmu?" - osh
"Sangat baik hun. Kamu sendiri?" - bjh
"Kabarku baik juga. Ada banyak yang ingin kubicarakan denganmu nun, bagaimana kalo kita ke cafe dekat sini saja?" - osh
Sebenernya Irene ingin menolak, tapi karna ia tidak enak hati jadi Irene mengiyakan ajakan sehun.
"Tidak apa apa" - bjh
Akhirnya mereka sampai di salah satu cafe. Irene dan sehun hanya memesan coffe. Tanpa mau bertele-tele, sehun langsung berbicara pada Irene.
"Nun, kenapa dulu kau meninggalkan ku? Apa karna appa mu tidak setuju dengan hubungan kita? Aku janji nun, jika aku sudah lulus aku akan mendapatkan pekerjaan, aku yakin bisa membuat mu bahagia" - osh
Irene tau pasti sehun akan menanyakan hal ini. Dugaan irene benar, selama ini sehun masih menyimpan perasaan padanya. Sebenarnya ia sendiri bingung harus menjawab bagaimana.
"Tapi hun"
"Aku tau nuna masih mencintaiku. Jika nuna mau menungguku, aku akan berjuang untuk mendapatkan restu dari appa mu nuna. Jadi, nuna maukan menuggu ku?"
Seseorang yang duduk sedikit jauh dari tempat itu meneteskan air matanya.
Ia adalah joy, sedari tadi ia sudah menguping pembicaraan pacarnya dengan perempuan itu.
Hatinya sakit. Ternyata sehun selama ini hanya menjadikan joy sebagai pelarian.
Joy yang sudah tidak ingin mendengar jawaban irene memutuskan untuk langsung pergi. Ia sudah tidak peduli dengan sehun lagi.
Sementara irene, masih memikirkan jawaban yang akan diberikan untuk sehun.