Sekarang chaeyeon berangkat ke jeju dengan sopirnya, jihoon, guanlin, seonho, pinky, dan sohye. Pinky dan sohye adalah member satu grup chaeyeon. Jadi mereka pergi bersama ke jeju untuk pemotretan.
"Pink lo tadi kok bisa bareng guanlin sih?" tanya chaeyeon ketus pada orang di sampingnya.
Pasalnya chaeyeon tidak habis pikir jika pinky bisa datang bersama guanlin. Padahal selama ini chaeyeon sudah sering curhat jika ia menyukai teman adiknya itu.
"Disuruh bareng sama mama"
"Emang ada hubungan apa sampe mama lo nyuruh bareng gitu?"
"Yakan dia adek gue, masa berangkat sendiri padahal tujuan sama" jawab pinky yang masih fokus dengan handpone nya.
Seketika mata chaeyeon terbuka lebar. Lalu ia mencolek bahu jihoon yang sekarang duduk di samping pak sopir.
"Hun"
"Apa kak?" jihoon menoleh
"Guanlin adeknya pinky?"
"Lo baru tau?"
Chaeyeon hanya menganggukkan kepalanya.
"YE OGEB ANJIR BARU TAU. KEMANA AJA LO"
Kata jihoon tidak santai yang membuat semua menoleh kepadanya.
"Ga tau apa hun?" tanya seonho
"Ini nih kak chaeyeon masa kagak tau kalo si guanlin adenya kak pinky. Bege emang"
"Sat lu dek" kata chaeyeon pelan lalu mencubit perut jihoon.
"AHAHAHAHA. ANJIR KAK CHAE MASA KAGAK TAU"
Seonho yang baru connect dengan perkataan jihoon tadi juga akhirnya baru tertawa. Ia terpingkal pingkal, padahal menurut sohye, sepupunya, ini biasa saja.
Akhirnya chaeyeon hanya bisa mengerucutkan bibirnya karna diledek habis habisan oleh jihoon dan seonho.
"Kak jangan cemberut gitu, nanti cantiknya ilang" kata guanlin berbisik di telinga chaeyeon.
Seketika semua yang ada di mobil meledek chaeyeon dengan "cie" khas anak muda. Chaeyeon dan guanlin hanya bisa tersenyum malu.
--------
"Hallo, apa dek?"
"Ma ada kecelakaan di lokasi pemotretan kakak. Mama sama papa cepetan kesini ya"
Joy membulatkan matanya, ia kaget bukan main.
"Hah?! Kok bisa dek? Trus kakak gimana?" tanya joy dengan panik.
"Pokoknya mama buruan kesini, adek tunggu"
Pip.
Telfon sudah dimatikan oleh jihoon. Sekarang joy berlari ke halaman rumah untuk memberitahu sehun.
"Pah, katanya adek ada kecelakaan di lokasi pemotretan kakak. Ayo kita susul kesana" kata joy sangat panik.
Sehun langsung kaget dengan perkataan istrinya itu. Lalu ia mencobanya menenangkan istrinya yang sedang menangis.
Sehun segera mengambil kunci mobil dan menuntun joy masuk ke dalam mobil.
Di mobil, joy masih saja menangis sesenggukan. Sehun yang fokus menyetir, masih mencoba menenangkan joy.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Joy dan sehun akhirnya sampai, mereka segera berlari ke tempat pemotretan yang sudah diberi jihoon tadi.
Joy mematung.
Ia menangis lagi.
Bukan tangisan kesedihan.
Namun penuh haru.
Di depannya kini sudah ada meja kursi lengkap dengan beberapa makanan di atas meja. Dengan background pantai dan beberapa balon berwarna silver dan emas.
Setelah itu ada beberapa anak kecil datang dan satu persatu memberi joy bunga Mawar putih. Joy menoleh ke belakang untuk melihat sehun yang sedang tersenyum sangat manis. Lalu ia segera memeluk suaminya itu.
Sehun sangat bahagia karena rencana yang ia buat berhasil. Tidak sia sia oa berakting dan juga menraktir teman teman chaeyeon dan jihoon sebagai bayaran karena sudah membantunya.
Sehun membisikkan sesuatu ke telinga joy.
"Something tells me i'm going to love you forever"
"And you know? My heart is saying that"
Sehun semakin mengeratkan pelukannya saat joy mulai menangis lagi. Istrinya ini memang sangat cengeng.
"Thank you, because you have become the best man in my life"
Joy melepaskan pelukan sehun. Ia mulai berjinjit dan mengecup sebentar bibir suaminya itu.
"Ecieeeeeeee"
Terdengar suara berisik dari arah semak semak. Ternyata itu suara jihoon, chaeyeon, dan teman temannya.
"Aduh mama sama papa udah tua masih romantis ya. Jadi pengen" kata chaeyeon
"Dasar jones. Udah ma, pa jangan dengerin kakak. Mending mama sama papa duduk dulu deh" kata jihoon. Chaeyeon memutar bolanya malas.
"Udah jangan ribut lagi. Ayo ma duduk dulu" kata sehun menarik tempat duduk untuk joy.
Setelah itu romobongan chaeyeon, jihoon, dan teman temannya segera pergi karena tidak mau merusak moment joy dan sehun.
Sekarang joy dan sehun sedang menikmati pemandangan pantai, sebenarnya pantai ini sudah disewa oleh sehun.
"Ma, kamu inget gak? Ini hari jadi pernikahan kita yang ke 23"
"Iya pa. Mama inget kok, mama kira papa yang lupa"
Sehun tersenyum. Lalu ia menggenggam tangan istrinya itu.
"Sampai kapan pun aku mau kayak gini terus. Aku mau jadi suami yang baik buat kamu, aku mau jadi papa yang baik buat jihoon sama chaeyeon, aku mau jadi kakek yang baik buat cucu kita nanti, dan aku mau selamanya jadi pendamping hidup kamu sampai maut memisahkan"
Joy hanya bisa tersenyum malu. Sudah lama sekali sehun tidak romantis seperti saat ini.
"Ih papa udah tua gombal aja" kata joy. Sehun mengerucutkan bibirnya.
"Mama cantik. Papa kan pengen romantis kok mama malah jawab gitu. Sebel deh"
"Hahaha iyaaa, papa sayang. Mama juga pengen sama papa terus sampai maut yang memisahkan"
Sekarang giliran sehun yang mengecup bibir joy karena gemas.
"Oh iya ma, papa punya sesuatu buat mama"
Sehun mengeluarkan kotak dari dalam sakunya dan memberikannya pada joy. Setelah melihat isi kotak itu, joy tersenyum bahagia.
"Tiket liburan ke paris pa? Satu Bulan? Beneran ini?" tanya joy sambil mengerjapkan matanya.
"Iya mama sayang. Papa tau kok mama udah lama ga ke paris. Mama juga kangen kan sama suasana kota paris. Jadi papa berinisiatif ngajak mama kesana" kata sehun mengelus kepala istrinya.
"Mau pa, mama mau" kata joy bahagia lalu memeluk tiketnya itu.
"Heheh mama mirip anak kecil. Sini ma, papa bisikin sesuatu"
Joy berdiri lalu berjalan ke arah sehun dan duduk di pangkuan suaminya itu.
"Makasih ya ma, udah jadi wanita spesial di hidup papa"
"Iya, makasih juga ya papa udah jadi pria spesial di hidup mama"
Keduanya tersenyum bahagia. Mereka kembali mengingat masa masa muda dulu. Mengingat Cinta yang mengalir begitu saja. Walaupun ada masalah yang sempat menimpa, namun takdir menyatukan mereka kembali.