11

1K 149 3
                                    

Author pov

Jimin sepakat untuk bertemu sehun di cafe tadi. Ternyata sehun sudah datang dan sudah memesan satu cangkir mocca.

"Hun cepetan deh lo ceritain gimana bisa ketemu irene nuna" - pjm

Kata jimin tergesa gesa. Ia tadi terpaksa berlari saat pergi ke cafe ini karena tidak ada kendaraan.

"Pesen minum dulu mending. Lo keliatan cape gitu. Nanti gue jelasin, gampang pokoknya" - osh

"Yaudah bentar" - pjm

Tidak memakan waktu lama, jimin memesan minuman lalu membayar di kasir dan langsung kembali duduk di depan sehun.

"Udah pesen gue. Cepetan cerita" - pjm

"Jadi gini, tadi waktu gue di jalan abis dari cafe gue lewat toko bunga yang langganan gue waktu sma. Lo inget kan gue nembak irene nuna di depan toko bunga itu? Lah trus gue ngelamun tuh, eh ternyata ada perempuan yang gue kenal lagi ada di toko bunga itu" - osh

"Itu irene nuna cewenya?" - pjm

"Iya, trus gue temuin dia trus gue ajak ke cafe deket situ. Di cafe gue nanya2 ke irene nuna, gue juga bilang kalo gue itu masih ada rasa sama nuna. Gue juga nanya ke dia, masih mau nunggu gue apa nggak" - osh

"Trus irene nuna jawab apa?" - pjm

"Lo pasti tau lah jawabannya"

Jawab sehun dengan menampakkan senyumannya, entah senyum senang atau yang lain jimin tidak tau. Ia masih bingung dengan sahabatnya ini. Bagaimana bisa berkata seperti itu pada perempuan lain saat dia masih memiliki kekasih.

"Hun, gue bingung deh sama lo" - pjm

"Bingung kenapa?" - osh

"Ya masss- " - pjm

"Bentar bentar, mama gue telfon" - osh

Sehun mengangkat telepon dari mamanya membuat jimin gagal melanjutkan bicaranya. Sehun terlihat mengangguk angguk saat berbicara ditelepon dengan mamanya.

"Iya mah, sehun pulang sekarang"

Kata sehun sambil menutup telepon dari mamanya.

"Eh jim, gue pulang dulu ya. Mama mau ke bandara nih, jadi minta dianterin. Duluan ya" - pjm

"Loh hun. Kok udah pulang aja lo" - pjm

Sebelum jimin menyelesaikan kalimatnya, sehun sudah terlebih dulu hilang dari penglihatannya. Padahal baru saja jimin ingin mengungkit perasaan sehun pada joy. Mungkin keinginannya harus ditunda dulu.

@Rumah Keluarga Park

"Joy bukain pintunya dong. Ini gue, seulgi, sama kai" - ssw

"Iya joy. Lo kalo ada masalah cerita aja ke kita kita. Kalo gini kan kita jadi khawatir" - ksg

"Joy buka ya pintunya. Kamu belum makan daritadi, nanti sakit gimana?" - pcy

"Joy lu kenapa sih nangis gini? Biasanya kayak orang stres juga di kelas" - kji

Perkataan kai sukses membuat wendy dan seulgi memelototi nya. Sedangkan kai hanya cengar cengir menunjukan wajah tanpa dosa.

"Joy buka dong pintunya. Temen kamu mau masuk" - pcy

Akhirnya joy mau membuka kunci pintu agar wendy, seulgi, dan kai bisa masuk.

Wendy langsung berlari memeluk joy yang kini wajahnya sudah di penuhi air mata.

"Joy lo kenapa kok nangis gini? Cerita ke kita deh, masalah jangan di pendem sendiri. Siapa tahu kita ada jalan keluar nya" - ssw

"Iya joy, ayo cerita. Ga usah sungkan sama kita" - ksg

"Sehun seul, wen. Gue benci sama sehun" - psy

Kata joy dengan menahan isakannya.

"Loh sehun kenapa? Lo ceritain semua ke kita joy" - ksg

"Gue tadi liat dia sama cewe seul, dan sehun juga bilang kalo dia masih cinta sama cewe itu. Jadi selama ini gue apa? Cuma pelarian? Sakit hati gue seul" - psy

"Cewe siapa? Lo ketemu dia kapan?" - ssw

"Gue ketemu nya tadi waktu pulang dari mall. Gue inget cewe itu sunbae kita dulu tapi gue ga tau namanya siapa, sehun juga manggil dia nuna" - psy

"Sunbae? Nuna?" - ksg

"Iya seul. Pokoknya gue benci sama sehun" - psy

"Tenang joy. Kita bisa bicarain baik baik kan, lo bisa nanya ke sehun dulu. Pokoknya lo harus tenang ya, jangan nangis lagi" - ssw

"Tapi sehun jahat wen" - psy

Joy mengatakan dengan tangisan yang semakin menjadi jadi.

"Udah udah, lo makan ya? Ga cape apa nangis terus? Pasti lo laper" kata wendy berusaha menenangkan dan diberi anggukan oleh joy.

'Brengsek lo hun, beraninya bikin sahabat gue nangis' - kai

Kai yang daritadi hanya diam memerhatikan 3 perempuan ini hanya bisa merutuki sehun dalam hati. Ia tau betul siapa perempuan yang tadi dimaksud joy.

Kai juga sahabat sehun sama seperti jimin, bedanya ia bertemu sehun saat junior high school. Tapi, sebenarnya kai lebih dulu mengenal joy, karena rumah mereka dulu saat kecil berdekatan. Bahkan kai sudah menganggap joy seperti adiknya, mengingat sifat joy yang sangat manja.

Seulgi melihat perubahan wajah kai saat joy menceritakan kejadian tadi. Ia penasaran kenapa kai menunjukkan ekspresi kaget seperti itu. Bahkan sekarang kai terlihat melamun.

"Lo kenapa kai?"

Tanya seulgi memecahkan lamunan kai.

"Eh gapapa. Seul pamitin gue ke wendy sama joy ya. Gue lupa hari ini ada les tambahan" - kji

Kai lebih memilih pamit ke seulgi, melihat wendy yang sedang sibuk menyuapi joy.

"Tumben lo les, biasanya juga main ps" - ksg

"Tobat gue bentar lagi ujian. Yaudah gue balik dulu ya. Jangan lupa bilangin wendy sama joy" - kji

"Oke nanti gue bilangin" - ksg

Kai langsung berlari keluar kamar joy. Tidak lupa ia pamit terlebih dulu pada chanyeol. Sebenarnya seulgi menyadari jika kai menyembunyikan sesuatu, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk memaksa kai menceritakan semuanya.

Larva;oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang