Keesokan harinya Jaebum terbangun karena dering telpon sangat mengganggu tidurnya ia pun langsung meraba nakas disampingnya,
"Hallo?"
"Jaebum? Jangan katakan bila kau baru bangun?"
Jaebum melirik jam dinding dikamarnya, pukul 06.00.
"Ada apa menggangguku? Ini masih pagi."
"Tidak ada, aku hanya ingin memberitahumu bahwa kau mendapat bonus tambahan. Silahkan cek rekeningmu."
"Ya ya ya aku tau itu. Terima kasih."
Jaebum langsung mematikan sambungan telepon, dan kembali menutup matanya untuk tidur kembali. Tapi sayangnya ponselnya berdering kembali,
"Sudah ku bilang aku tau! Jangan ganggu aku sialan!"
"Jaebum? Kau baik baik saja?"
Jaebum membelalakan matanya dengan sempurna, sebuah suara lembut berasal dari seberang sana. Ia pun langsung melihat caller id yang tertera dilayar ponselnya,
Jinyoungie
Ya, Jaebum dan Jinyoung kemarin bertukar nomor ponsel setelah keduanya makan bersama.
"Jinyoung maaf aku tidak tau, aku baru bangun."
"Apa aku mengganggumu?"
"Tidak, tidak. Jangan berkata seperti itu, aku tidak keberatan sama sekali."
Terdengar sebuah kekehan kecil dari Jinyoung,
"Baiklah, ada apa Jinyoung?"
"Hmm.. apa aku boleh minta bantuanmu?"
"Of course, kau ingin ku bantu apa?"
Jaebum pun merubah posisi tidurnya menjadi duduk dan bersender pada senderan tempat tidurnya.
"Apakah kau ingin kerumah sakit? Jika iya, bisakah aku pergi bersamamu? Hari ini hyung 'ku tidak bisa mengantar."
"Tentu saja, aku akan menjemputmu pukul 8 nanti."
"Baiklah terima kasih Jaebum, sebaiknya kau kembali tidur karena sepertinya kau masih mengantuk."
Jaebum tertawa, memang iya ia masih mengantuk. Dan Jaebum pun memutuskan sambunganya lalu kembali pada alam mimpinya.
**
Pagi pagi Jackson sudah berangkat ke kantornya karena hari ini ia mendapat telepon dari Yugyeom tentang kasus yang menimpa kedua orang tuanya. Itulah alasannya tidak bisa mengantar Jinyoung ke rumah sakit, tapi tentu saja ia tidak mengatakan alasanya itu pada Jinyoung.
Sekarang ia tengah duduk bersama Changsub diruanganya dengan secangkir kopi hangat yang menemani mereka,
"Sungguh aku tidak sabar, semoga Yugyeom membawa kabar baik." Ucap Jackson seraya mengganti saluran televisi, ruangan Jackson memang ada Televisi. Bahkan ia juga menaruh lemari pendingin pada pojok ruangan.
"Tentu saja, aku percaya itu Jack." Balas Changsub seraya menepuk pundak Jackson,
"Changsub apakah jadwalku hari ini?"
Changsub pun menyalakan tab yang ia gunakan untuk menyimpan file file penting, jarinya menelusuri setiap tulisan pada benda berbentuk kotak seperti talenan itu.
"Kau beruntung, hari ini hanya ada satu rapat saja."
Jackson menganggukan kepalanya,
"And one more, setelah kau mendengar kabar dari Yugyeom mau itu bagus atau buruk kau harus profesional pada rapat nanti."

KAMU SEDANG MEMBACA
Deficiency
Fanfiction"Bukan tentang siapa yang memuja kelebihanmu, tapi tentang siapa yang memelukmu setelah tahu kekuranganmu" - Jaebum&Jinyoung