Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi sayang"
"WAAAAAAAAAAAA!!!!"
DUGH!
GUBRAK!
"SAKIT ANJING!"
Gue cengo sambil nutup mulut gue pake tangan.
"E-ehh maaf hun" "Gue kaget"
Sehun bangun trus ngelus kepalanya. Yaiyalah. Gue refleks muter badan trus nendang kepala dia. Gimana ga kaget? Tiap hari lo bangun pagi sambil meluk guling pas buka mata depan lo oppa oppa yang masih sama dengan posenya. Lah ini? Mana cogan bisa ngomong idup lagi.
Ga kaget gimana gue?
"Lo lupa apa kemaren malem hah?!"
Kemaren? Malem?
Ngapain?
Sehun naik lagi ke kasur. Gue ngegulung badan gue pake selimut.
"Kemaren?" Ulang gue. Sehun senyum trus ngelus betis gue yang ke ekspos.
"Lo ga inget apa?" Tanya dia lirih. Gue nepis tangan dia.
"MESUM YA!"
"Tenang. Gue calon suami lo" "Tubuh lo itu bakal jadi milik gue. Sepenuhnyaa"
Gue narik kepala gue. Sehun makin deket. Dia nyium bibir gue sekilas trus ngebisik, "Ngaca deh. Besok kayanya lo gabisa sekolah"
Gue refleks turun dari kasur trus ngaca. Gaada apa apa. Kissmark pun gaada yang nempel di leher gue.
Sehun ketawa. Ngakak. Banget.
"Cewe mesum lo!"
"SIALAN LO SEHUN!!!" Gue naek lagi ke atas kasur trus ngejambakin rambutnya. Dia masih ketawa.
Tiba tiba tangan dia nahan tangan gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan dipukulin dong" "Gue capek ini"
Gue diem. Dia naruh tangan kanannya di belakang kepalanya.
