Disarankan untuk sambil mendengarkan 'Stay With Me' Punch ft. Chanyeol***
"LEPASIN GUE!"
Irene terus meronta. Chanyeol mengacak rambutnya. Matanya menatap ruang operasi dengan perasaan yang sangat bersalah. Sehun tengah menghubungi keluarganya.
Suara gemerincing borgol membuat chanyeol mengerang pelan.
"DIEM!" bentak chanyeol frustasi. Irene menangis.
"Gue harus pulang, chanyeol. Bayi gue ketakutan" isaknya.
"Lalu apa gue peduli sama janin itu?" balas chanyeol sarkastik. Irene mengusap lehernya yang lebam karena cekikan kuat dari chanyeol. Dia terpaksa mengaku semuanya tentang apa yang dia katakan pada zena.
Sehun datang. Dia menatap chanyeol dan irene bergantian lalu mendobrak pintu operasi dengan sekali tendangan.
"Tuan anda tidak--"
"Lakuin aja tugas lo" dia meraih pisau bedah yang berada di meja medis. Sehun sedang tidak berminat untuk meredam emosinya. Dia berjalan tegap keluar ruang operasi dan menghampiri irene yang tengah terborgol sempurna di tempat duduknya.
"Sehun lo--"
Sehun menarik kerah baju wanita itu dan..
Sreet!
"AKH!"
"SEHUN JANGAN!"
Chanyeol mencekal tangan lelaki itu saat dia hendak menyayat leher irene kembali. Tangan satunya lagi menahan luka di leher gadis itu.
"Minggir, chanyeol"
"Gimanapun juga dia cewe"
"DIA UDAH BIKIN ZENA CELAKA DAN GUE GA TERIMA!"
Chanyeol mendorong sehun menjauh, "Diem"
Sehun mendekat kembali, tetapi tangan chanyeol segera menahannya. Irene menatap sehun takut takut.
"Kalo zena nyampe kenapa napa, gue gabakal bikin hidup lo tenang selamanya!" ancam sehun seraya melempar pisau bedah itu lalu menghempaskan tubuhnya pada kursi tunggu. Chanyeol memanggil salah seorang satpam.
"Bawa dia ke ruangan yang sepi. Obati lehernya dan jangan lupa borgol dia"
Irene memberontak seraya menangis. Keluarga sehun dan zena datang. Suho menarik kerah baju sehun.
"LO APAIN ADEK GUE BAJINGAN!"
Chanyeol melerainya, "Udah. Ini bukan salah dia"
"Dia bahkan gabisa jagain zena, yeol!"
"Sehun sama terlukanya kayak lo, kim suho"
Suho mengusap wajahnya dengan kasar. Chanyeol menghampiri sehun. Sehun menjambak rambutnya sendiri. Airmatanya mulai turun.
Dokter muncul di ambang pintu. Keluarga mereka segera menghampirinya.
"Apa anda yang bernama oh sehun?"
Sehun mendongak. Seorang perawat wanita menyerahkan selembar kertas kecil yang sudah terlumuri darah.
"Maaf, tuan. Kami sedang berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkan nyawa istri anda. Tetapi untuk janin yang baru berumur satu bulan itu--"
"Janin?" tanya sehun parau. Perawat itu menatap sehun dengan bingung. Sehun segera membuka lipatan kertas putih itu. Meski tulisannya buram oleh darah, dia dapat membacanya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuhan •OSH ✔
FanfictionSelingkuhan? -zena Cewe gila. Lama lama gue cinta -sehun [04 in Short Story 190417] 🔥Ena![18+] 🔥Receh! 🔥Harsh words! + lowercase intended Copyright ©2017 by Hanna