Chapter 6

978 42 1
                                    

"Tidak ada yang lebih indah selain melihat senyum manis mu. Yang terukir jelas di bibir mu." -Rizky Ramdani-

...

Hari ini rasanya Rizky sangat bersemangat untuk kuliah. Bagaimana tidak, sewaktu Rizky bangun tidur, dia mengecek handphone nya dan memperlihatkan 1 notifikasi line dari Nadia. Syukurlah Nadia saat ini tidak marah dengannya dan itu membuat Rizky tersenyum bahagia.

Setelah selesai mandi, kini Rizky memilih stelan kemeja dark navy dan celana jeans yang sobek di bagian dengkul nya serta sepatu boots warna hitam serta tak lupa aksesoris jam tangan hitam dan gelang hitam favoritnya.

Ketika sudah rapih, Rizky berpamitan dengan kedua orang tuanya dan segera menaiki ninja merah kesayangannya yang diberikan oleh ayahnya pada saat ulang tahun dirinya yang ke 17.

Tak butuh waktu lama bagi Rizky untuk sampai ke kampusnya. Begitu sampai di parkiran motor, semua mata tertuju pada dirinya. Terutama kaum hawa yang terhipnotis dengan ketampanan Rizky.

Ya ampun Rizky ganteng banget sih!!

Abang Iky ganteng banget sih!!

Dan masih banyak lagi ucapan yang dilontarkan kaum hawa. Tidak heran, walaupun Rizky termasuk orang yang introvert, dia salah satu cowok populer di kampusnya berkat ketampanan dan tentu saja prestasinya selama menginjak di Universitas Merah Putih. Rizky tak menghiraukan tatapan para kaum hawa itu.

Kini Rizky bergegas menuju basecamp yang berniat untuk mencari konsep yang bagus untuk acara Performing Arts 2 minggu lagi. Disana sudah ada Dave, sahabat sekaligus rekan nya di UKM fotografi, karena dirinya dan Dave sudah janjian untuk membicarakan konsep itu.

Dave yang sedang sibuk dengan laptopnya, kini berhenti melakukan aktivitas nya karena tersadar dengan kedatangan Rizky.

"Hai bro!!" Sapa Dave kepada Rizky dan berpelukan ala cowok.

Rizky hanya membalas sapaan Dave dengan senyuman khasnya dan langsung duduk di samping Dave.

"Oh iya Ky lo ada ide konsep apa yang menarik buat acara Performing Arts nanti?" Tanya Dave sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena dirinya pusing tidak juga mendapatkan ide konsep yang menarik.

"Gimana kalo monocrom?" Tukas Rizky.

"Monocrom??" Tanya Dave lagi dengan wajah bingungnya.

"Iya Dave monocrom. Jadi gini konsep nanti di acara Performing Arts semuanya kesan hitam putih, mulai dari dekornya, lukisan yang dipamerkan di acara ini pokoknya semua konsep hitam putih. Dan juga dress code nya hitam putih mau satu warna hitam atau putih juga boleh. Pokoknya semua kesan monocrom." Rizky menjawab dengan jelas membuat Dave mengangguk anggukan kepalanya yang sepertinya paham dan setuju akan usul Rizky.

"Ide bagus tuh Ky!!" Dave menjentikkan jarinya dengan wajar berbinar-binar tanda dia setuju dengan konsep Rizky. Pasalnya sejak tadi dia memikirkan konsep bagus dan unik untuk Performing Arts tetapi juga tidak dapat. Dan menurut Dave, konsep monocrom cukup unik ada kesan 90's juga disana menambah kesan yang unik pula.

"Sekarang tinggal edit pamlet, cetak pamflet dan nyebarin pamflet ini. Lo bantuin gue ya Ky. Lo kan satu divisi sama gue." Dave memohon kepada Rizky dengan puppy eyes nya itu membuat Rizky bergidik ngeri dan hanya mengacungkan jempol tanda bahwa dia setuju membantu Dave karena memang mereka satu divisi bagian desain.

Berjam-jam Rizky dan Dave masih berkutat dengan desain pamflet nya itu. Untungnya saja mereka tidak ada kelas hari ini, jadi hanya terfokus pada persiapan acara Performing Arts.

My Introvert BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang