Chapter 8

861 37 1
                                    

"Jangan percaya padaku bahwasanya aku tak lagi berjuang untuk mu. Tanyakan pada tuhan berapa banyak doa yang ku kirimkan agar kau bisa bersamaku." -Rizky Ramdani"

...

Nadia masih sibuk memikirkan perkataan pak Tono tadi siang, bahwa lukisannya itu akan di pamerkan pada acara Performing Arts. Nadia memandang lukisan yang di simpan di alat penyangga lukisan miliknya sejenak.

Gimana kalo Rizky tau perasaan gue yang sebenarnya gara-gara lukisan ini!!

Bisa tensin lah gue!!

Mau ditaro dimana muka gue!! Bisa-bisa Rizky malah kepedean. Batin Nadia.

Pikiran itu selalu memutar kepala Nadia membuat dirinya jadi hanya bisa menghela nafas berat. Dan dirinya pasrah lukisannya nanti akan dipamerkan.

Kini Nadia beralih beranjak ke tempat meja belajarnya dan membuka sketch book miliknya memandang dari awal halaman buku itu sampai lembar terakhir semuanya berisi gambar dirinya dan Nadia atau sekedar wajah Rizky. Dan Nadia berniat menggambar kembali wajah david di lembar selanjutnya.

Nadia mengambil kotak pensilnya yang berisikan alat lukis dan dirinya hanya mengambil pensil lukis. Nadia memulai menggoreskan kertas putih yang kosong itu dimulai dari membuat mata indah Rizky.

Nadia mengulas senyumnya melihat hasil gambar wajah Rizky dan menutup sketch book itu dan beralih pergi ke ranjangnya untuk tidur lebih awal karena hari ini cukup membuat Nadia lelah entah pikirannya atau karna hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadia mengulas senyumnya melihat hasil gambar wajah Rizky dan menutup sketch book itu dan beralih pergi ke ranjangnya untuk tidur lebih awal karena hari ini cukup membuat Nadia lelah entah pikirannya atau karna hatinya.

**

Rizky menggeliat dari tidurnya dan terbangun akibat cahaya yang menyeruak masuk ke retina matanya ketika ibunya menyibakkan gorden kamar Rizky.

Melihat kamar Rizky yang begitu berantakan ibunya hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya. Pasalnya kertas berserakan dimana-mana serta buku yang tidak dirapihkan lagi ke tempatnya. Sudah pasti Rizky bergadang semalam menyelesaikan beberapa tugas kuliah dan juga masih menyiapkan acara Performing Arts. Jadilah kamar Rizky saat ini seperti kapal pecah yang tidak berbentuk, sangat berantakan.

"Bangun Ky!! Kamu gak kuliah ini udah jam berapa!!" Ibunya kini menyibakkan selimut yang masih setia menutup tubuh Rizky dan menarik tangan Rizky agar terbangun dari tidurnya.

"5 menit lagi mah!!"

Rizky terus meracau dan memejamkan matanya kembali.

Brakkk

Merasa tidak dihiraukan, ibunya Rizky keluar dari kamarnya dan membanting pintu kamar itu. Sontak membuat Rizky terkejut dan hal ini mampu membuat Rizky terbangun dari tidurnya.

Arghhh. Sial.

Segera Rizky mengambil handuk dan bergegas mandi. Setelah selesai mandi, Rizky hanya memilih setelan T-shirt bermotif tribal dan celana jeans hitam yang dipadu dengan sepatu boots hitam.

 Setelah selesai mandi, Rizky hanya memilih setelan T-shirt bermotif tribal dan celana jeans hitam yang dipadu dengan sepatu boots hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera Rizky pergi berpamitan dengan kedua orangtua nya dan bergegas untuk pergi ke kampusnya.

Dan jadwal Rizky hari ini akan seharian di kampus untuk menyiapkan beberapa properti yang akan digunakan dalam acara Performing Arts. Tetapi sebelum itu, Rizky akan pergi ke kantin untuk menunggu kelas paginya yang akan dimulai sekitar setengah jam lagi.

Rizky mengedarkan pandangannya melihat pagi ini kantin cukup ramai dan hanya ada satu bangku kosong dan disana ada seseorang cewek siapa lagi kalau bukan... Nadia.

Tetapi sepertinya dia sedang sibuk menggambar. Sampai-sampai dirinya belum tersadar bahwa Rizky sudah duduk di hadapannya.

Rizky menopang dagu dengan tangannya terus memandang Nadia yang masih sibuk menggambar dengan sketch book nya.

Cantik. Batin Rizky

Merasa diperhatikan Nadia menghentikan aktivitasnya dan membelalakkan matanya begitu tahu di hadapannya sudah ada Rizky yang memperhatikannya. Dan Nadia langsung menutup sketch book nya takut ketahuan jika dirinya sedang menggambar wajah Rizky.

"Ri-- Rizky!! Lo ngapain disini? Sejak kapan?"

Rizky hanya mengedikkan kedua bahunya dan meninggalkan Nadia yang masih terdiam.

Haduhh!! Rizky tau gak ya gue gambar apa. Bego banget sih lo Nad.

Nadia menepuk jidatnya berulang kali dan menyebikkan bibirnya merutuki kebodohannya. Tetapi sepertinya Rizky tidak tahu isi sketch book itu.

Kalo emang lo gak tau. Cepat atau lambat lo bakalan tau Ky. Batin Nadia

**

Selama kelas dimulai hingga pertengahan jam, Rizky tidak memperhatikan materi yang sedang dijelaskan dosen. Biasanya Rizky sangat antusias memperhatikan setiap mata kuliah mengingat ini adalah jurusan pilihannya jadi Rizky sangat antusias menerima dan mengerjakan segala tugas kuliah serta tak elak mendapatkan prestasi yang gemilang.

Tetapi tidak untuk saat ini, pikirannya terus melayang memikirkan Nadia. Bahkan ketika tadi dirinya melihat Nadia yang sedang serius dan sibuk menggambar membuat Nadia bertambah kecantikannya lalu sewaktu dirinya terkejut melihat Rizky dan langsung menutup sketch book nya itu membuat Nadia jadi salah tingkah. Mengingat itu tak elak membuat Rizky mengulum senyum serta menggelengkan kepalanya.

Gila nih gue lama-lama mikirin Nadia terus. Batin Rizky

Author Note

...

Ciyee Rizky senyum-senyum terpesona sama Nadia😂

Jangan lupa vomment ya Folks❤

My Introvert BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang