Chapter 7

912 38 0
                                    

"Bahkan dalam keadaan marah pun, aku tidak pernah berhenti mencintaimu." -Nadia Anggraeni-"

...

Setelah kejadian kemarin Nadia diantar pulang oleh Rizky, kini dia sangat bersemangat untuk kuliah.

Tak terbayangkan oleh Nadia, kenapa sifat Rizky begitu cepat berubah. Yang terkadang cuek dan kemarin? Dia mengantarkan dirinya pulang ke rumahnya. Tapi Nadia masa bodo dengan sifat cueknya Rizky. Berada di dekat Rizky saja dirinya senang bukan main.

Seperti sekarang ini, Nadia sedang menyiapkan tugas ilustrasi pak Tono yang akan dikumpulkannya nanti siang. Nadia memandang sejenak lukisan itu dan tersenyum penuh arti.

 Nadia memandang sejenak lukisan itu dan tersenyum penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilukisan ini aja lo ganteng banget Ky!! Batin Nadia

Tanpa membuang waktu, Nadia bergegas ke kampusnya.

Sesampainya di kampus, Nadia melihat Rizky yang tampaknya sedang sibuk membagikan pamflet kepada mahasiswa yang lewat dan diwaktu yang sama Rizky memotret beberapa foto untuk dokumentasi dengan kameranya. Terlintas di pikiran Nadia yang ingin membantu Rizky membagikan pamflet.

"Ky, mau gue bantuin?" Tanya Nadia yang sudah menghampiri Rizky.

Bukannya menjawab pertanyaan Nadia, Rizky terpaku dengan tawaran Nadia. Tapi tidak lama Rizky tersadar dari lamunannya dan memberikan beberapa pamflet ke Nadia tanpa sepatah kata pun.

Cih!! Kumat lagi cueknya. Batin Nadia

Nadia segera mengambil pamflet itu dari tangan Rizky dan membagikannya ke mahasiwa yang sedang melintas.

Pada saat Nadia membagikan pamflet itu, tanpa Nadia sadari... Rizky sedang memotret dirinya dengan kamera miliknya. Setelah melihat hasilnya, Rizky tersenyum penuh arti.

Makasih Nad udah bantu gue. Batin Rizky.

Tetapi sayangnya, kalimat sesederhana itu tak mampu diucapkan oleh Rizky.

**

Setelah 1 jam Nadia membagikan pamflet itu, akhirnya mereka --Nadia, Rizky dan teman-temannya-- menyelesaikan tugas itu dan pamflet sudah habis terbagi dengan rata.

Nadia melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya dan membelalakkan matanya bahwa 5 menit lagi kelas pak Tono akan segera dimulai.

"Guys!! Gue duluan ya ada kelas pak Tono." Nadia pamit ke seluruh anak dari desain grafis tak terkecuali dengan Rizky. Tetapi sepertinya Rizky tidak mendengar dan hanya sibuk dengan kameranya dan Nadia langsung bergegas untuk ke kelas.

Tanpa sepengetahuan Nadia, sebenarnya Rizky mendengar jelas perkataan Nadia dan dirinya hanya bisa menatap Nadia yang sudah pergi ke kelas tanpa mengatakan apapun.

My Introvert BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang