chap13

26 0 0
                                    

Nathan berjalan gontai ke arah lift dan menekan tombol untuk mengantarkannya ke lantai dimana apartemennya berada. Nathan tak pulang ke rumah karena disana sedang ada acara abangnya dan Nathan tak mau mengganggu, apa lagi Vero masih marah kepadanya. Nathan menekan kodenya dan masuk ke dalam apartemennya yang tak terlalu luas dan hanya ada 2 kamar di sini. Dan rencananya setelah menikah Nathan dan Radit akan tinggal disini karena itu desakan dari kedua orang tuanya dan orang tua Radit.

Nathan memasuki kamarnya dan mengganti bajunya dengan kaos biasa. Tak rumit hanya kaos biasa tanpa bawahan. Nathan memang suka seperti itu jika sedang dikamar atau diapartemenya.

Nathan memilih untuk meraih handphonenya dan membuka aplikasi musiknya. Nathan memilih lagu dan dapat. Nathan memilih lagu Imagination yang dibawakan oleh Shawn Mendes. Nathan memang suka dengan penyanyi asal Kanada itu. Tak hanya suaranya yang menggiurkan bagi Nathan. Tapi wajah tampan serta perilaku sopannya dan ramah. Nathan bahkan memenuhi laptop serta handphone nya dengan foto Shawn dan lagu-lagu Shawn, belum lagi vidionya. Nathan sudah menyimpannya dengan komplit dan aman.

" in my dreams you're with me " Nathan ikut bernyanyi dengan Shawn. Nathan menuju dapur dan membawa cemilannya.

Ting!!

Suara bel itu membuat Nathan menoleh kearah pintu dan berjalan menuju pintu. Tapi saat akan membuka pintu Nathan baru sadar jika dia tak memakai celana. Nathan segera berlari dan memakai celana yang tergeletak dilantai. Kemudian membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

" Radit? "

" Ayo masuk " ajak Nathan dan berjalan mendahului Radit. Radit pun mengikutinya dan menutup pintu. Setelah itu ikut duduk bersama Nathan.

Alunan lagu Shawn masih terdengar, apa lagi Nathan menambahkannya dengan speaker yang cukup besar di samping tv.

" Ada apa kesini Dit? " tanya Nathan saat sadar Radit tiba-tiba datang ke apartemennya. Radit menoleh dan tersenyum.

" Gue mau ngajak lo ke pameran mobil di taman kota, tapi Nanti mulainya jam 7 malem " jawab Radit membuat Nathan menggantungkan kripiknya dan menoleh ke arah Radit.

" Pameran mobil? Wahhhh!!! Gue gak sabar dehh jadinya "

" Makasih ya Dit, lo emang pacarr yang baik deh "

Cerocos Nathan tanpa memikirkan kata-katanya tapi saat dia tersenyum dan memeluk lengan Radit. Mata Nathan membulat saat menyadari kata-katanya. Nathan kemudian melepaskan pelukannya dan kembali duduk disamping Radit. Menggeserkan tubuhnya sedikit agar jauh dari Radit. Ia benar benar malu dengan ucapannya sendiri. Nathan memukul-mukul bibirnya dan menoleh kearah Radit yang memejamkan mata menikmati alunan nada yang menggema di ruangan.

" Gimana cara minta maafnya coba? " gumam Nathan sendiri. bukan apa-apa Nathan hanya malu dengan ucapannya tadi. Bahkan pacar? Pacar dari mana nembak juga kagak ini udah ngaku jadi pacar aduhhh Nathan bego! Umpatnya dalam hati.

" Dit? "

Merasa dipanggil Radit menoleh dan mendapatkan Nathan sudah tak memeluk lengannya lagi. Radit menaikan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa?

" Maapin mulut gue ya, gak bisa di kontrol banget tadi " akhirnya Nathan mengakuinya dan berhasil meminta maaf. Radit tersenyum dan mengangguk kemudian menggeserkan tubuhnya agar dekat dengan Nathan. Radit merangkul Nathan dan mengacak rambut Nathan.

" Santai aja, bahkan nanti kita lebih dari pacaran kan? " Radit menaik turunka alisnya membuat Nathan memalingkan wajahnya yang pasti sudah berwarna merah. Radit terkekeh saat melihat tingkah Nathan.

Almost Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang