chap8

35 3 0
                                    

Nathan membuka matanya saat suara azan subuh berkumandang. Nathan menggeliat dan mengubah posisinya menjadi duduk tapi saat dia melihat ke sebelah kirinya ia seperti melihat Radit ada disana yang sedang tidur dengan pulas. Nathan kembali menyimpulkan bahwa itu adalah bayangannya. Nathan dengan ragu menyentuh pundak Radit dengan telunjuknya.

' Dia beneran ada ' batin Nathan dan itu yang membuat Radit terbangun dan melihat Nathan sudah terduduk di sampingnya.

" Lo udah bangun? Gimana masih panas badan lo? " tanya Radit yang membuat Nathan benar benar bingung.

" L-lo kok bisa disini? " tanya Nathan dengan gugup. Radit yang melihat itu mengerutkan keningnya dan melihat Nathan dengan heran.

" Bukannya lo yang ngelarang gue buat pulang tadi malem? Sampe bokap gue bawa seragam gue kesini gara gara lo gak mau lepas pelukan lo ke gue? " ucap Radit yang membuat Nathan melongo.

" Udeh ah gue ke kamar Vino aja " ucap Radit meninggalkan Nathan sendirian di dalam kamarnya. Nathan bingung kemudian mengikuti Radit.

" Heh?! Lu mau kemana gajah? " jangan bertanya siapa yang memanggil Nathan barusan. Yap, itu adalah Vero yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Nathan berjalan menuju kamar Vino.

Nathan menoleh dan melihat abangnya telanjang dada. Ini nih kebiasaan Vero dari kecil, setiap tidur pasti dia tak pernah memakai baju dan alasannya ' kalo gue pake baju, geli tau gak rasanya ' ungkapnya saat ditanya perihal itu.

" Kagak gue cuma mau keluar aja, lu mau kemana dak? " tanya Nathan yang membuat Vero menaikan sebelah alisnya.

" Dak? "

" Iya, lo mau kemana BADAK " ucap Nathan sambil berlari dan menutup pintunya. Sedangkan Vero yang melihat itu hanya terkekeh dan kembali kedalam kamarnya.

Saat didalam kamar yang bernuansa club AC Milan sang pemilik duduk dipinggir ranjang dan mengambil foto yang ada dinakasnya.

" Gue gak tau harus ngomong apa sama lo de, gue takut lo benci sama gue dan mungkin lebih baik gue pergi dari sini beberapa hari kedepan. Gue gak mau lo tau yang sebenarnya de, gue gak bisa bayangin maafin gue " ucap Vero menatap foto Nathan dan dirinya sedang memegang piala Nathan pertama kalinya. Vero tak menyangka jika ayah tirinya tega memberikan adik kesayangannya kepada orang lain. Walau ia tau jika Nathan akan hidup dengan teman dekatnya nanti tapi mengapa secepat ini. Saat dirinya ingin memberi kasih sayangnya pada adiknya.

" Maafin Vero yah, mungkin ayah udah benci sama Vero karena gak bisa jaga Ariel. Vero janji kalo Ariel pasti akan selalu Vero jaga Vero janji yah " ucapnya dan menghapus airmatanya.

.

" Woy ngelamun aja lo, cepet mandi kuda?! " ucap Vero kepada adiknya kesal. Bayangkan sekarang sudah jam 6 pagi dan Nathan belum sama sekali mengganti pakaian dengan seragam sekolah apa lagi mandi mungkin Nathan sangat malas. Nathan malah menyelimuti dirinya dan duduk disofa dengan tv yang menayangkan kartun spongebob.

Nathan menatap Vero malas dan kembali fokus pada kartun kesukaanya. Vero yang geram mengangkat tubuh Nathan dan berjalan menuju kamar mandi. Nathan yang dari tadi menunggu abangnya ini untuk menggendongnya hanya tersenyum dan malah memejamkan matanya saat Vero menggendongnya.

Bruss!!

" Badak sumatra!!! Awas lu ya!! " celetuk Nathan. Vero hanya terbahak dan menatap Nathan remeh.

" Heh?! Kudanil, badak itu dari ujung kulon bukan dari sumatra. Bego banget sih lo " ucap Vero dan kembali terbahak sedangkan Nathan hanya mengendus dan berdiri untuk mengeluarkan orang yang ada dihadapannya itu.

Almost Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang