chap18

24 1 2
                                    

Nathan menggeliat dan membukaan matanya. Sekarang sudah pagi dan lebih tepannya jam 6 pagi. Tunggu, jam 6 pagi. What?! Gue lupa belum sholat batin Nathan segera masuk kamar mandi dan mandi sekaligus.

" De lu mas-- lah mana tuh anak? " Vero membuka pintu dan tak mendapatkan Nathan ditempat tidurnya. Saat dia akan menutup pintu Vero mendengar teriakan Nathan.

" ABANG!! GUE MAU MAKE SI ITEM ABANG GAK BOLEH MAKE DIA LAGI!!! GUE UDAH TELAT " Vero terkekeh saat mendengar teriakan Nathan yang terdengar dikamar dan pasti sangat menggema di kamar mandi.

" IYE, KUDANIL!! " balas Vero dan meninggalkan kamar Nathan. Vero turun menuju ruang makan ikut bergabung kedua orang tuanya yang sudah terlebih dahulu sarapan.

" Ana mana? Katanya kamu mau manggil dia? " Ratu menghentikan kunyahannya dan menatap anak keduannya.

" Lagi mandi, dia kesiangan katanya " ucap Vero dan mengambil roti serta selai kacang. Ratu hanya terkekeh dan menggeleng. Merekapun hanyut dalam suasana hening tapi beberapa menit kemudian merek mendengar suara gaduh dari tangga sampai suara itu menghampiri mereka.

" Mah, pah, bang Ana berangkat assalamualaikum " ucap Nathan berlari melewati ruang makan. Sedangkan yang mendengar itu hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya tak menyangka jika anak yang selalu bikin heboh rumah akan meninggalkan mereka beberapa hari lagi.

Nathan berlari menuju garasi dan mengambil helm serta menaiki motor ninja hitamnya
.

" Mamah, gue telat " Nathan bergumam saat sampai dilapagan yang dipenuhi murid-murid. Dengan cepat Nathan berlari dan menerobos barisan belakang kelasnya dan berdiri ditengah-tengah dengan sahabat-sahabatnya.

" Lo kenapa? " tanya Dinda yang tepat disampingnya. Nathan menghela nafas dan menoleh menampilkan deretan giginya yang putih. Dinda yang tau mengapa Nathan bisa terlambat hanya menghela nafas dan menjitak kepala Nathan.

" Makanya jangan keterlaluan kalo nonton film "

Nathan hanya cengengesan dan kemudian berdiri tegap karena temanya menegur, untuk diam.

Butuh 1/2-1 jam mereka berdiri dilapangan. Ada yang bertahan ada juga yang tumbang, karena sakit atau modus doang. Terkecuali Nathan ia tak pernah absen untuk mengikuti upacara bendera karena yang paling dia suka adalah bisa mengerjai teman-temannya dengan berpura-pura menjadi OSIS. Menarik kerah mereka atau mecolek mereka itu bisa menjadi hiburan bagi Nathan.

" Gile panas bener dah hari ini " ucap Ucup duduk di lantai dengan baju yang basah karena keringatnya. Nathan yang sempat membeli minum kemudian melempar minumnya dan ditangkap oleh Ucup.

" Makasih ye " Nathan mengangguk kemudian duduk ditempatnya. Tiba-tiba ada yang duduk disampingnya membuat Nathan menoleh dan mendapatkan Beni yang membawa kotak bekal berwarna abu. Nathan yang sudah lelah menyimpan kepalanya dipundak Beni. Sedangkan sahabat-sahabatnya sedang ada urusan dengan ekskul masing-masing pertandingan yang mereka ikuti dan di tempat yang sama. Gela yang mengurus osis serta ekskul basket bersamanya, Dinda mengurus ekskul cheerleader nya sama dengan Karin, dan Sasa yang mengurus ekskul fotografinya. Memang ada lomba besar-besaran di SMA Harapan, Nathan juga harusnya mengurus ekskul basketnya tapi captain cowo yang bilang jika kita akan mengurus setelah istirahat nanti dan semua anggota setuju.

" Makan nih, gue bawa sandwich " Nathan mengambil kotak makan itu dan membukanya. Nathan mengangkat kepalanya dan memakan sandwich buatan Beni. Beni yang melihat itu terkekeh dan mengacak rambut Nathan.

" Ben gue mau ngomong " ucap Nathan menghadapkan kursinya kearah Beni, membuat Beni memiringkan tubuhnya agar bisa melihat Nathan.

" Jangan kaget kalo nanti Radit bakal tinggal di apartemen gue, sama gue " Nathan menunduk dan meremas rok sekolahnya. Beni yang melihat itu memegang bahu Nathan, membuat si empun mendongak.

Almost Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang