Ep: 4. Ikut Drama

444 38 13
                                    

"Dapet informasi darimana?" tanya Kian dengan intens sambil yang kemudian melahap mie-nya.

👇👇👇👇👇

"Tadi aku gak sengaja denger pembicaraan Rendy, ketua kelas kalian." jawab Zey jujur. Karena saat dia berada di koridor sekolah, tak sengaja indra pendengarannya menangkap berita tersebut.

"Emangnya iya?" tanya Ricco, si cowok serba rapi.

"Iya," jawab Shane memberikan jeda. "Tapi kami belum jawab sih.." lanjutnya.

"Kok belum? Kan ini kesempatan bagus!" tanya Zey dengan tidak percaya.

"Karena," Mark memberi jeda,
"kami belum siap terkenal!" sahut Mark kemudian dengan kencang yang kemudian di sambut dengan toyoran Alex.

"Serius bego!" seru Alex bercanda.

"Hehehe.. Iya, iya. Kami kan, harus bilang sama orangtua kami juga. Takutnya mereka gak setuju." jelas Mark. Dan ketiga temannya yang belum tau hanya manggut-manggut mengerti.

"Semoga aja mereka bakalan setuju. Kalau enggak, pasti sangat disayangkan.." lirih Ricco yang kemudian berdiri dari tempat duduknya. "Aku pulang dulu ya, uda mau hujan nih.." lanjutnya sambil melihat awan-awan gelap diatas.

"Iya, aku juga pulang duluan ya.. Aku bawa motor, takut kehujanan nanti!" ucap Zey pamit.

"Iya.." balas keempat cowok lainnya secara bersamaan.

"Lex, kau bareng aku kan?" tanya Shane yang memang rumahnya searah dengan rumah Alex.

"Yo'i bro!" jawabnya dengan santai.

Setelah menyelesaikan makan dan pembayaran mereka, Shane, Mark, Kian, dan Alex bangkit dari kursi kantin. "Makasih ya Buk!" seru keempat cowok itu.

"Iya, sama-sama. Hati-hati ya.." balasnya ramah.

👇👇👇👇👇

Shane

"Oke. Makasih ya Pak supir! Saya ngutang dulu untuk ngebayarnya. Nanti kalo nih Irlandia udah jadi negara terkaya di dunia, baru saya bayar ke Bapak!" canda Alex dengan gaya bahasa ibu-ibu yang diikuti dengan cekikikannya dan Shane ketika mereka sampai didepan rumah Alex yang lumayan mewah.

"Iya, Buk! Sama-sama. Saya bakalan inget sampe alam kubur kok.." balas Shane membuat Alex bergidik sendiri.

"Hahaha.. Ngeri banget Pak!" ucap Alex sambil tertawa, "yauda aku masuk dulu ya. Thanks untuk tumpangannya.."

"Iya bro, sama-sama!" balas Shane sambil tersenyum.

Kini gilirannya yang pulang kerumah tercintanya. Rumahnya tak jauh dari rumah Alex, hanya beberapa meter saja untuk dia tiba dirumahnya.

.

Shane sampai dirumah dan langsung menemui ibunya. Karena sepertinya hanya ibunya yang berada didalam rumah, ayahnya masih bekerja dan kakak-kakaknya masih berada diluar.

"Siang Mama!" sapa Shane setelah dia menemukan Mamanya yang berada didapur.

"Eh," sahut Mama tergelak ketika melihat anaknya yang tiba-tiba berada di belakangnya. "Kamu uda pulang Shane? Kok tumben cepet banget?" tanya May, Mama Shane sambil berjalan ke meja makan dan meletakkan beberapa piring untuk makan siang.

Shane mengikuti langkah May, "iya Ma, soalnya ada yang mau aku bicarain.." jawabnya yang seketika gugup.

Melihat wajah anaknya yang terlihat gugup, May memberhentikan aktifitasnya dan membawa anaknya untuk duduk di kursi makan. "Mau bicara apa nak?" tanyanya dengan nada selembut mungkin.

Perjalanan 5 Sahabat (WestLife) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang