KETUJUH

3.4K 435 18
                                    

Entah apa yang membuat gue merasa sangat canggung sekarang. Padahal udah sering juga gue duduk bareng bos Suho. Kenapa sekarang perasaan gue aneh ya?
Dan gue ingat gue deg degan waktu bos Suho narik tangan gue tadi.

Nayeon!!! Sadar sadar sadar! Narik tangan doang apa salahnya coba??

Gue menarik nafas panjang sebelum melihat ke arah bos Suho dan mata gue tepat mendarat di matanya. Spontan gue langsung ngalihin pandangan gue. Jadi bos Suho ngeliatin gue dari tadi??

Pipi gue panas sekarang. Kuping gue juga. Gue mohong jangan sampai bos Suho menyadari hal itu.

Sampe gue denger suara ketawa bos Suho yang gak begitu jelas, gue beralih untuk melihatnya.

"ke, kenapa bos?" tanya gue ragu melihat bos suho dengan gempalan tangannya di depan mulutnya.
Setelahnya bos Suho geleng-geleng menurunkan tangannya.

"kamu kalo lagi malu gemesin banget." kata bos Suho. Seketika nafas gue tercekat. Dan gue sempat terpaku beberapa saat sebelum akhirnya gue nyengir.

"hehe, bos bisa aja." ucap gue dengan raut wajah yang langsung ga enak. Sepertinya gue salah tanggap.

"kenapa sih betah banget manggil aku bos?" tanya bos Suho yang menbuat nafas gue tercekat untuk kedua kalinya. Sumpah demi apa pertanyaan dia bener-bener tidak penting.

"kenapa ya bos?" ulang gue sambil ngelus-ngelus tengkuk gue.

"padahal kan aku bukan bos kamu yeon." sambung bos Suho.

"iya sih bos, cuma yaa... Emm enak aja gitu bos." jawab gue sepenuhnya.
"lagian juga dulu bos pernah jadi bos saya."

Bos Suho mendengus geli.
"sekarang kan enggak, Chanyeol sama Lay aja kamu panggil kak."

Jadi maksud bos pengen di panggil kak juga, gitu??

"ya emang sih bos.." ucap gue sambil gosok-gosok tangan gue di paha gue yang tertutupi oleh jeans pink yang lagi gue pakai sekarang.

"panggil aku mas," ucap bos Suho yang membuat gue terpaku.

"kamu keberatan Nayeon?" tanya bos Suho yang gue tau memang nunggu anggukan ataupun jawaban iya dari gue.

"hehe, enggak kok bos." jawab gue sambil geleng-geleng.

Bos Suho menghela nafas panjang, "Stop manggil aku bos, yeon.."

"i.i.iiyaa mas," lah gue mau bilang mas aja susah banget ya. Iyalah gue gk terbiasa.

Gue deg degan waktu bos Suho mendekatkan kursinya ke meja yang ada di depannya dan di depan gue.

Biasa aja Nayeon, please.

Bos Suho mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru dari kantongnya. Entah kenapa gue langsung menerka bahwa itu berisi cincin.

Dan perasaan gue gak enak sekarang.

Tiba-tiba pelayan datang membawa dua cangkir kopi yang kami pesan tadi.

"terimakasih." jawab gue setelah mbak itu bilang selamat menikmati.

Liat kopi di depan mata itu bawaannya pengen minum terus. Gue suka kopi pake banget. Dan gue tau bos Suho juga kopi maniak.

Gue kaget liat tampilan Macchiato yang kami pesan.

Ini pasti gue dikira orang pacaran sama pelayannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pasti gue dikira orang pacaran sama pelayannya.

Gue langsung ngambil segelas kopi dan menghirup aromanya. Bodo amat sama tampilannya. Yang penting kopinya.

Gue menyesap kopi yang lumayan panas ini. Dan gue sadar bahwa kotak yang tadi bos Suho keluarkan dari kantongnya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah menyimpannya tadi.

"bos, aku liat Joshuo dulu ya." gue pamit dan langsung di angguki oleh bos Suho. Dan gue langsung pergi meninggalkan bos Suho.

"Nayeon!" suara bos Suho langsung buat gue menoleh kearahnya.

"iya bos?"

"iya bos?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B

os Suho senyum nahan ketawa,

"barusan kamu manggil aku apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"barusan kamu manggil aku apa?"

Gue langsung nyengir ga jelas gitu.
"hehe, iya mas iya maaf mas." setelah gue nunduk nunduk gue langsung lari ke tempat Joshuo.

Baru juga gue sampe, Joshuo udah di keluarin sama mbak penjaganya. Gue buru-buru menghapiri mereka karena ngeliat mata Joshuo yang basah. Begitu gue datang, Joshuo langsung meluk gue dan beralih dari dari gendongan mbak tadi.

"anaknya jatuh tadi mbak, terus nangis nyari papanya." jelas mbak penjaganya.
"udah saya cek mbak ga ada yang luka kok." sambungnya.

Gue yang sibuk ngelapin air mata Joshuo langsung ngangguk.
"makasih ya mbak."

Gue langsung membawa Joshuo.
"cup cup, anak pinter gaboleh.."

"nhangisshh." sambung Joshou sambil senyum mamerin giginya yang membuat gue senyum juga.

"nah, gitu dong. Tos dulu,"
Gue langsung menegakkan tangan gue yang langsung di tabok pake tangan Joshuo yang kecil.

"yeyyy" ucap gue dan Joshuo barengan.

"Loh Joshuo kenapa yeon?" tanya bos Suho panik.

"tahdi ahku jatuh pa..." jawab Joshuo.

Bos Suho langsung panik dan mengecek setiap inci dari tubuh anaknya.

"tadi kata mbak nya gak ada yang luka kok mas." ucap gue yang membuat bos Suho menghentikan kegiatannya.

"yang bener?"
"apa nak yang sakit?" tanya bos Suho.

Joshuo hanya geleng-geleng, tapi itu berefek untuk papanya. Bos Suho menghela nafas lega dan wajah khawatirnya hilang.

.
.
.

MY BIG BOSS◾SUHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang