Kali ini gue benar-benar meninggalkan bang Mino yang sekarang malah sibuk ngambil gambar gue. Bodo ah, terserah dia. Yakali ada ritual begituan.
Pintu ruangan bos Suho tertutup rapat. Joshuo langsung mendorong pintunya, tapi tidak bisa terbuka. Tumben banget nutup-nutup pintu. Biasanya kalo jam lembur pasti dibuka.
"Bang, lo seriusan dikit napa sih." ketus gue sambil berbalik menatap bang Mino kesal. Tadi gue nyoba dorong pintunya juga ga bisa.
Kini gantian bang Mino yang menurunkan kameranya dan menatap gue cengo.
"Ya lo kita gue bohong?"
"Jadi ini kenapa pake tutup-tutup pintu segala sih?" gue ngotot lagi deh ke bang Mino. Bodo, lagian juga cuma dia yang ada di sini.
"Ya lo tanya bos lo noh." bang Mino malah ga mau ngalah. Dulu aja baik banget bantuin gue kerja, ya walaupun ngotot termasuk sifat bawaannya bang Mino.
"Yaudah kalo gitu gue nunggu diruangan lo aja." celetuk gue yang sudah hendak berjalan menarik tangan Joshuo.
"Ahnti!" teriak Joshuo kaget saat pintunya tiba-tiba terbuka dan menampakkan ruangannya gelap. Gue langsung jongkok dan memeluk Joshuo.
"Mas, ga lucu ih. Joshuo takut nih." teriak gue. Gue tau ini pasti akal-akalan bos Suho mau ngerjain kita.
"Ayo masuk."
Gue kaget dan langsung melihat bang Hui bawa kue pake lilin. Tapi ga keliatan tulisannya apa.Tunggu deh, apa hari ini ulang tahun gue? Kayanya engga deh, ulang tahun gue masih lama. Ah! Joshuo?
"Jo, ikut om Hui masuk gih." ujar gue, Joshuo langsung nurut dan menempel di kaki bang Hui.
Gue balik badan lagi buat nanya in bang Mino.
"Bang ini kejutan ultahnya Joshuo?" tanya gue. Ya kalo gue nanya ke bang Hui ntar kedengeran sama Joshuo gimana?"Elah banyak tanya lo, buru ikutin Hui aja." cetus bang Mino. Gue mendengus sebal dan mengikuti bang Hui masuk.
Tiba-tiba ada lampu tumblr yang hidup didinding sisi kanan. Gue menyerngit membaca lampu yang membentuk tulisan itu.
Will you marry me?
Jadi ini bukan ulang tahun Joshuo?"Cie Nayeon." gue langsung menoleh mendengar suara kak Lay. Menyusul beberapa lampu tumblr lain yang hidup. Membuat mata gue menyisir seluruh ruangan yang sudah di dekor dengan indahnya. Kembali gue melihat tulisan will you marry me yang tadi. Gue langsung menoleh ke bang Hui dan bang Mino. Tapi mereka hanya tersenyum ingin tertawa.
Bentar ini gue yang dilamar? Gue!???
Kini gue bisa melihat bos Suho yang berjalan ke arah gue dengan kak Lay di sampingnya membawa buket bunga yang besar banget.
Pantesan perasaan gue gak enak dari pagi :(
Bos Suho tersenyum manis sambil mengeluarkan kotak hitam yang berisi sebuah kalung yang cantiknya tidak bisa gue definisikan. Entah mungkin efek terharu karna sekarang dada gue udah sesak. Pokoknya cantik banget dengan liontin berbentuk mermaid.
"Nayeon, mungkin aku sudah pernah mengatakannya sebelumnya. Dan kamu pasti menganggap aku ngga serius. And now, I will be honest about saying that I love you. no matter what has happened, I will always love you till the end. And for my lonely Nayeon, will you marry me?" tutur bos Suho lembut. Bahkan matanya berkaca-kaca membuktikan semua ketulusannya.
Air mata gue langsung jatuh setelah bos Suho mengajukan pertanyaan yang dari awal sudah gue baca di dinding. Gue sama sekali tidak membayangkan hal ini akan terjadi. Dan dengan pasti, gue mengangguk.
"Yes, of course i will." jawab gue pelan.
Bos Suho tersenyum lebih lebar lagi dan meraih tangan gue. Lalu ia mengeluarkan kalung itu dari kotaknya dan memasangnya di leher gue. Bos Suho tidak berhenti menatap mata gue yang basah, gue malu dan langsung tertunduk. Setelah ia selesai dengan kalungnya, ia mengusap air mata gue.
"Liat aku Nay," ucapnya pelan.
Gue mengangkat wajah gue perlahan. Pada titik ini, rasa cinta gue ke bos Suho benar-benar bisa gue rasain. Dan gue ingin bilang,
"I love you too.""Cieee Nayeon!" seru kak Lay lagi yang membuat gue langsung terkekeh.
Bos Suho memeluk gue erat. Gue bisa ngerasain detak jantungnya yang berdegup kencang yang tak kalah dengan degup jantung gue.
"Peuwiittt!!!" gue ga tau lagi siapa yang ribut disana.
Dan gue kaget melihat kamera bang Mino yang sekarang ada di depan wajah gue. Reflek gue langsung mundur dan membuat bos Suho terpaksa melepas pelukannya.
"Bang Mino ih!" seru gue dengan suara yang parau.
"Heh ngapa jadi nyebut nama gue!" balas bang Mino sebal.
Kini bos Suho menggenggam erat tangan gue dan membuat gue menatapnya dengan senyum bahagia. Sejurus kemudia, bos Suho mendekati gue dan mengecup singkat bibir gue.
"Joshuo aman! Lanjut lanjut!!" gue denger itu kak Chanyeol yang teriak.
Sekali lagi, bos Suho mengecup bibir gue. Kali ini lebih lama dari yang pertama.
"Ciee Nayeon!!!" teriakan kak Lay jelas banget, emang cuma dia yang teriak begitu.
Bos Suho melepaskan bibirnya dari bibir gue. Ia masih tersenyum manis. Tapi ia tidak melepas genggaman tangannya.
Sedetik kemudian, gue mendengar suara tepuk tangan yang berasal dari pintu masuk.Ada Kak Taemin, bang Hui dan Bang Jinhwan disana. Gue malu banget rasanya.
"Kayanya cuma gue doang yang ga tau apa-apa di sini."
Suara Sehun membuat semua orang menoleh ke arahnya.
Gue bisa melihat rahang Sehun yang mulai mengeras. Tidak ada yang berani menjawab Sehun. Bahkan bang Mino ikut menurunkan kameranya.Sehun tersenyum sinis sebelum ia berjalan cepat meninggalkan kami.
Sehun what's wrong with you!?
.
.
.Yeorobun, apa kalian ingin pindah kapal?
Atau masih setia sama kapal yang lama?
A/n: update setelah 200 vote :v
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIG BOSS◾SUHO
Fiksi PenggemarKalo gak karna almarhum kakak gue, gue gak mungkin ada di rumah bos suho. -Nayeon