Suara gemuruh keras di depan sebuah rumah mewah terdengar sampai ke ruang tamu, seorang anak lelaki berkaca mata ke luar cepat mengejar suara itu dengan tergesa-gesa.
"Kak! Tunggu!"
Teriaknya keluar dari rumah dan mencari dimana keberadaan orang yang ia panggil 'kak' berada. Karena hanya motor besar saja di sana yang berbunyi tidak dengan orangnya.
"Kenapa?"
Seorang anak lelaki yang lain keluar dengan sudah bersiap, berpakaian rapi dan memutarkan kunci mobil di tangannya.
"Loh? Bukannya pakai motor?" Tanyanya heran, kenapa motor di panasi mesinnya, batinnya.
"Ayah mau pakai motor, katanya takut macet, kan rumah sakit jaraknya jauh!" Jelasnya mengambil tas yang ada di balkon depan. "Kamu memang mau nebeng? Tumben bangun Pagi gini?"
"Motor bebek ku haus, jadi nebeng kan pakai mobil!"
"Aku mau jemput Yaya."
"Ia Kak Ahmad, makanya aku cepat mandi pagi-pagi! Boleh yah, aku duduk di belakang tidak bicara deh! Ya kak."
Ahmad menatap Arif dari atas sampai ke bawah lalu tersenyum dengan apa yang ia lihat sambil mengelengkan kepalanya.
"Ah, masak gak boleh!"
"Bukan," Ahmad terkekeh dan Arif kebingungan melihat kakaknya tiba-tiba tertawa "kamu gak sadar? Dari tadi pakai kaos kaki yang berbeda?"
Arif langsung melihat ke kakinya sungguh ia kini menggunakan kaos kaki yang kecil dari yang ia pakai biasanya dan sesak sampai ia tidak sadar itu bukanlah kaos kakinya, dari dalam rumah seorang anak yang tampak lebih muda keluar sambil mengerucutkan bibirnya.
"MA!!! Kak Arif ngambil kaos kaki Viko!" Teriaknya sambil berlari masuk ke dalam rumah mencari ibunya.
"Gak bukan!"
Arif berlari masuk mengejar Viko sambil menutup mulut anak Smp yang menggunakan baju batik merah itu.
Ahmad tertawa senang mendapati hiburan paginya sambil mengarah ke gerasi mobil dan menyiapkan mobilnya untuk bersiap ke rumah Yaya baru ke sekolah.
Beberapa menit Arif keluar dengan wajah yang lesu.
"Kena omelan?"
Arif memandang Ahmad yang tersenyum mengejek lalu menghela nafas tanpa jawaban.
"Nampaknya hari ini hari sialku." Lirihnya memasang sepatu dan masuk ke dalam mobil di mana Ahmad yang menyopir tertawa mengejek adiknya.
"Kamu sih, makanya kasih tahu tadi malam kenapa, tumben ngeribet diri sendiri? Biasanya sudah tertata?"
Arif terdiam, ya, malam tadi ia terlalu sibuk dengan seluruh kerjaan rumah yang seharusnya berkelompok tetapi hanya dia sendiri mengerjakan, di tambah hari senin adalah hari sangat sibuk.
Arif memandanggi Ahmad yang sedang menyupir di depannya, ia sekarang berada di tempat duduk belakang Ahmad. Karena sudah menjadi hukum kebiasaan Ahmad menjemput Yaya dengan wajah mesem-mesem senang.
Begitu-begitu Ahmad sekarang menjadi ketua Osis dan Yaya menjadi ketua bagian keagamaannya. Yaya menolak tegas kerjaan sekretaris sehingga Ahmad menyetujui setelah berpikir panjang tentang keadaan badan gadis itu yang tidak selamanya sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Recipe
Ficção AdolescenteAprillia anak pindahan di kelas 10-1, bertemu dengan orang yang di juluki sangat teliti, ketus dan dingin. Ketua Kelas sekaligus wakil ketua Osis di sekolah baru Aprillia adalah pangkat Arif Adya Yusuf. Bagaimana April bisa bergabung di kelompok kel...