The end : Sad or Happy ending?

118 8 1
                                    

Sehari berlalu, Sehun mungkin masih marah padaku. Aku memberanikan diri untuk kerumahnya lagi, sendiri. Aku harus menemuinya dan menjelaskannya!!

Ting nong...

Aku menekan bel rumah Sehun. Satpam yang sudah mengenalku sebagai kekasih dari Sehun langsung membukakan gerbang. Aku segera memasuki rumah Sehun. Ibunya Sehun.

"Hai irene, masuklah."

Aku memasuki rumah Sehun, dan duduk di sofa rumahnya.

"Sehun sedang dikamar. Dia belum bangun. Kau buatkan dia sarapan, lalu berikan kepadanya. Agar amarahnya mereda sedikit."

"Baik bu." lalu aku membuatkan Kimchi kesukaannya.

Aku memasuki kamarnya, kamarnya tidak terkunci. Sehun sedang tidur pulas, dia sangat tampan saat tidur.

Aku menaruh kimchi diatas meja. Dan duduk diatas kasur milik Sehun. Aku menatapnya sangat lama dan mengelus rambutnya.

"Maafkan aku, aku mencintaimu." ucapku ada orang yang sedang tidur. Seperti orang gila saja.

Aku berdiri dari kasurnya, saat beranjak dari kasurnya. Tiba-tiba saja tangannya menarik tanganku hingga terjatuh ke kasurnya. Dia menatapku dengan tajam.

"Aku juga mencintaimu." ucap dia sambil memelukku dengan posisi badan yang tertidur.

Lalu dia mencium bibirku dengan pelan.

Cup cup cup..

Akupun mengikuti permainnya, lumayan lama kami bermain mulut. Tiba-tiba saja Sehun memelukku dengan erat, dan menarik badanku keatas badannya. Posisi yang tidak enak. Kami masih memainkan lidah kami.

Tiba-tiba Sehun membuka bajuku. Aku seperti di hipnotis olehnya. Bukannya berontak, aku justru membuka celanaku juga. Seperti ada yang menggerakkan tanganku. Bahkan aku juga membukakan baju dan celana Sehun. Dann..

"Ahh" Sehun bermain dengan lembut.

Aku mau berontak tapi tidak bisa. Aku malah ikut bergoyang. Apa ini? Baru kali ini aku merasakan hal gila seperti ini.

Beberapa menit aku menggila dengan Sehun. Sangat sakit, melelahkan. Aku sampai berkeringat, tapi kenapa nikmat sekali. Ahh tidak...Aku sudah ternodai olehnya.

Aku segera memakai pakainku. Dan merapihkan rambutku yang berantakan.

Sehunpun memakai pakaian nya juga. Setelah kami selesai berpakaian, Sehun memelukku.

"Terima kasih." ucap Sehun seraya mencium keningku.

"Ini berjalan begitu saja. Seperti ada yang menggerakkan badanku."

"Terserah kau, kau milikku Irene." ucapnya.

Lalu kami keluar dari kamar. Ibu dan Ayah sudah berada di ruang makan.

"ayolah makan, kau lama sekali irene. apa susah membujuk sehun untuk keluar?" tanya Ibu Sehun.

"iya.. dia tidur nyenyak sekali."

Setelah makan bersama Ibu dan Ayah Sehun. Sehun langsung mengantarku pulang. Saat sampai dirumah.

"Kau sangat nikmat." ucap Sehun

"Sudahlah, lupakan kejadian tadi." aku memasuki rumahku.

*****

Saat hendak tidur. Perutku tiba-tiba saja mual. Mual kali ini sangat beda dengan mual lainnya.

My Favorite TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang