3. Taeyong

14.3K 1.2K 30
                                        

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, sudah saatnya pulang. Guru-guru bergegas keluar dari kelas disusul murid-murid.

"Eh, (Y/n)" Panggil Lami.

"Iya?" Kamu ga nengok, soalnya lagi sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas.

"Itu di pintu udah ada yang nungguin." Lami menunjuk pintu kelas dengan dagunya.

"Iya." Kamu lihat Taeyong bersender di pintu.

Kamu merangkul tasmu, dan melangkah ke arah luar kelas.

"Ayo, pulang" Taeyong menggandeng tanganmu.

"Cie-cie yang jalan bareng terus." Teriak Lami, lalu anak-anak yang lagi piket noleh ke arah kalian semua.

"Apa 'sih, Lam? Mau gue jotos lo?" Kamu mengepalkan tanganmu ke udara.

"Udah, udah." Taeyong meraih tanganmu, dan menurunkannya.

Biasanya Taeyong mengajakmu ke kantin setelah pulang sekolah.

"(Y/n), hari ini kita ga usah ke kantin ya." Kata Taeyong tiba-tiba.

Langkah kakimu terhenti, merasakan ada yang ganjil.

"Kenapa?" Tanyamu heran.

"Aku ada urusan sama Jaehyun, jadi harus buru-buru." Ucapnya.

"Kalo gitu kita langsung pulang aja, ya?" Tanyamu yang dijawab anggukan olehnya.

Setelah sampai di rumahmu, Taeyong langsung pamit.

###

Keesokkan harinya, Taeyong tidak menjemputmu seperti biasa. Panggilan dan pesan singkatmu tidak dibaca.

Jadi kamu berangkat sendirian naik bis. Setelah sampai di sekolah, Taeyong juga ga ada. Kamu kawathir, tapi ga tau harus berbuat apa.

"Oi, (Y/n)!" Terdengar suara Jaehyun dari kejauhan.

"Kebetulan banget gue ketemu lo. Gue mau tanya, Taeyong kemana, ya?" Tanya kamu.

"Gue ga tau, tapi dia nitip ini kemaren." Jaehyun menyodorkan amplop warna putih kepadamu.

"Kalo gitu, gue ke kelas duluan, ya." Jaehyun beranjak pergi.

Kamu buru-buru buka surat dari Taeyong.

Maaf aku ga bisa jemput kamu pagi ini, aku izin sekolah hari ini.

Pulang sekolah nanti, temui aku di tempat biasa. Jangan telat, ya<3

Taeyong

Jadi dia pergi? Tapi ga ada seorang 'pun yang tau dia kemana.

###

Sepulang sekolah kamu bergegas menemui Taeyong di taman belakang sekolah. Tapi hasilnya nihil, dia ga ada di sana.


Kamu merasa dibohongi, kamu putus asa, khawatir, tapi ga tau mau berbuat apa.

"Halo, kakak cantik! Kok kakak nangis?" Anak kecil tiba-tiba datangi kamu sambil tersenyum lebar.

"Kaamu siapa?" Kamu buru-buru menghapus air matamu, dan ikut tersenyum.

"Nama aku Jisung, kak. Kakak cari siapa?" Jisung bertanya.

"Kakak nunggu pacar kakak datang, tapi kayaknya dia lupa deh." Ucapmu sedih

"Dia udah dateng, kok." Kata Jisung.

"Kok kamu bisa tau?" Tanyamu heran.

"Rahasia dong, kak. Kakak sekarang tutup mata dulu, nanti dia dateng." Kamu menuruti perkataan anak itu.


"Kakak, ikut aku ya." Jisung menggandengmu dan mulai berjalan.

Tapi, ga lama kemudian gandengannya lepas.

"Jisung, kamu kemana? Kamu ga bohongin kakak 'kan?"


Kamu merasa takut.

"Aku buka mata, ya."

Kamu perlahan membuka matamu.



















Satu














Dua

















Tiga

"Happy Anniversary, (Y/n)!" Taeyong berteriak kencang dari arah belakangmu.

Kamu menoleh ke arah belakang, Taeyong terlihat berdiri sambil tersenyum lebar.

"Eh, kok nangis?" Tanya Taeyong sambil terkekeh pelan.

"Kamu jahat, tiba-tiba hilang gitu aja." Jawabmu.

"Tapi sekarang udah di depan kamu kan?"

"Udah dong, nangisnya." Taeyong tertawa.

Kamu tersenyum.

"Nah, gitu dong senyum. Kan jadi cantik." Kata Taeyong.

"Ada satu lagi."

"Apa?"

Taeyong meraba kantung celananya, mencari sesuatu.

Tiba-tiba dia berlutut.

"(Y/n), kamu mau 'kan tetap mengukir kenangan denganku?"

Kamu menjawab dengan anggukan.

Taeyong berdiri dan memelukmu, "Ini promise ring dari aku. Next time aku bakal kasih barang yang serupa tapi bersama dengan orang tuaku."

***

Bosen ga, nih? Aku update terus keknya, hihi.

Happy Reading!

NCT Imagine [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang